Wellbeing Articles

Counseling

COUNSELING

Manis yang Berisiko, Fakta di Balik Konsumsi Gula Berlebihan

Siapa yang tidak kenal dengan gula? Rasanya yang manis sulit untuk ditolak. Sayangnya, konsumsi gula secara berlebihan dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental. Namun, apakah gula harus dimusuhi sepenuhnya?

Mengenal Gula dan Jenis-Jenisnya

Sebelum membahas lebih jauh, mari kita pahami apa sebenarnya gula itu. Gula adalah salah satu jenis karbohidrat. Karbohidrat sendiri terbagi menjadi tiga tipe utama, yaitu gula, tepung, dan serat. Berdasarkan jumlah molekulnya, karbohidrat dibedakan menjadi beberapa jenis:

1. Monosakarida, molekul gula paling sederhana yang tidak dapat dipecah lebih lanjut. Jenis-jenis monosakarida meliputi glukosa (sering disebut dekstrosa), fruktosa, dan galaktosa. Ketika kita berbicara tentang gula darah, yang dimaksud adalah glukosa.

2. Disakarida, terbentuk dari dua molekul monosakarida. Contoh disakarida meliputi maltosa (gabungan dua molekul glukosa), laktosa (gabungan glukosa dan galaktosa), yang terdapat dalam susu, laktulosa (gabungan galaktosa dan fruktosa), dan sukrosa (gabungan glukosa dan fruktosa), yang dikenal sebagai gula pasir atau gula meja.

3. Oligosakarida, karbohidrat yang terdiri dari tiga hingga enam molekul monosakarida. Jenis ini jarang dijumpai secara alami.

4. Polisakarida, karbohidrat dengan rantai panjang, terdiri dari ratusan hingga ribuan molekul monosakarida. Contohnya serat dalam buah dan sayur, tepung, selulosa, glikogen.

Proses Pencernaan Karbohidrat

Ketika kita mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, seperti tepung, gula pasir, gula aren, madu, sirup, atau kental manis, tubuh akan mengolahnya di saluran pencernaan. Proses ini mengubah karbohidrat menjadi monosakarida seperti glukosa, fruktosa, dan galaktosa, karena tubuh hanya mampu menyerap monosakarida.

Miskonsepsi tentang Gula

Banyak orang salah memahami anjuran untuk mengurangi gula. Kebanyakan mengira bahwa mengurangi gula berarti hanya mengurangi konsumsi gula pasir. Padahal, gula (glukosa) juga terkandung dalam berbagai jenis makanan. Yang biasanya dianjurkan untuk dikurangi adalah gula tambahan, yaitu gula yang ditambahkan saat mengolah, menyiapkan, menyajikan, atau mengonsumsi makanan dan minuman. Gula tambahan umumnya berupa monosakarida dan disakarida yang mudah dicerna karena memiliki rantai pendek.

Dampak Konsumsi Gula Berlebihan

Konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, baik fisik maupun mental.

Dampak pada kesehatan fisik diantaranya:

  • Gangguan kesehatan rongga mulut dan gigi
  • Meningkatkan risiko obesitas
  • Sindrom metabolik
  • Diabetes
  • Peningkatan kadar gula darah, trigliserida, dan asam urat
  • Gangguan keseimbangan bakteri baik di saluran cerna

 

Dampak pada kesehatan mental diantaranya:

  • Meningkatkan risiko depresi
  • Gangguan kecemasan
  • Gangguan kognitif

 

Di sisi lain, gula juga dapat memberi manfaat bagi kita yaitu berfungsi sebagai sumber energi, meningkatkan serotonin, membantu menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit, dan lainnya. Berbekal pengetahuan dan kemauan untuk lebih bijak memilih serta menyesuaikan konsumsi dengan kebutuhan diri akan menuntun kita ke kesehatan fisik dan mental yang prima.

 

Penulis: dr. Santi/Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia