Insight Kognisi

>

Soft Competency

Soft Competency

Bangun Strategi Pemasaran Berbasis Empati yang Tepat Sasaran

SULYANA ANDIKKO

HR Expertise Specialist - Dipublikasikan

Pandemi Covid-19 telah membuat mayoritas sektor produksi lumpuh sekaligus menghilangkan sumber pendapatan baik individu maupun perusahaan. Ini menyebabkan krisis ekonomi yang bahkan lebih parah dibanding tahun 1998 hingga Indonesia diprediksi berada di ambang resesi. Di era tatanan hidup baru ini, perlu disadari bahwa seluruh kegiatan ekonomi belum bisa pulih seperti sedia kala. Strategi yang tepat dibutuhkan untuk dapat bertahan dan bertumbuh dalam jangka panjang. Ibarat lari maraton, sumber daya tidak hanya perlu dikerahkan pada titik awal (start), tetapi juga perlu diatur sedemikian rupa agar stamina mampu bertahan sampai titik akhir (finish).

Strategi tersebut kemudian dibahas oleh Senior Vice President Brand Management & Strategy Indosat Ooredoo Fahroni Arifin sebagai pembicara dalam webinar Kognisi bertajuk “How to Build Marketing Strategy in New Normal Era?” dan dimoderasi oleh General Manager Digital & Print Marketing Kompas Gramedia Novi Eastiyanto. Acara yang berlangsung pada Jumat, 26 Juni 2020 ini pun disambut dengan antusiasme hampir 100 peserta yang terdiri dari tim Indosat Ooredoo dan karyawan Kompas Gramedia.

Relevansi dan Adaptif adalah Kunci dalam Menghadapi New Normal

Di pandemi ini, model bisnis suatu perusahaan dapat dikatakan mengalami ujian terberat dalam kaitannya menjaga relevansi dengan kebutuhan konsumen. Menjadi perusahaan yang menjaga relevansi dan adaptif menjadi hal yang krusial. Misalnya, dengan kondisi pandemi ini bisnis akan didorong untuk lebih mengoptimalkan penjualan secara digital. 

“Produk Indosat Ooredoo sendiri semula hanya bisa didapatkan melalui pembelian di gerai, sekarang produk Indosat dapat dipesan hanya melalui aplikasi atau e-commerce dan dikirim langsung ke alamat konsumen,” imbuh Fahroni. Namun, tidak semua perusahaan dapat menggunakan strategi ini karena kebutuhan pelanggan dan model bisnisnya pasti berbeda.

Pentingnya Rasa Empati dan Sikap Peduli bagi Brand

Di masa sulit seperti ini, rata-rata masyarakat Indonesia merasa tidak berdaya. Brand tidak boleh memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. Justru sebaliknya, brand perlu menunjukkan rasa empati dan usaha untuk membantu atau meringankan beban konsumen. 

“Empati itu sangat penting. Buat saya itu adalah prinsip marketing nomor satu,” ujar Fahroni.

Fahroni sempat menunjukkan video iklan terbaru dari Indosat Ooredoo. Sebelumnya, Indosat beriklan untuk menjual produknya, tetapi kini iklan Indosat dibuat sebagai bentuk hiburan untuk masyarakat yang sedang bosan di rumah pada saat pandemi. Alhasil, video tersebut telah disaksikan oleh lebih dari 92,5 juta penonton. Menurut Fahroni, hal tersebut disebabkan oleh konten iklan yang relevan dengan apa yang masyarakat rasakan sekarang.

“Hal-hal sederhana dapat menunjukkan empati brand meskipun tidak berdampak langsung pada sales. Karena brand juga bertanggung jawab atas moral dan sosial,” tambahnya.

Selain empati, sebuah brand juga harus menunjukkan sikap peduli. Fahroni pun memperlihatkan video kedua mengenai iklan Indosat yang bertujuan untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada para dokter, tentara, polisi, dan mereka yang selama ini berjuang di garda terdepan. 

“Sebagai perusahaan, kita juga harus mengucapkan apa yang kita rasakan. Jika kita salah, kita minta maaf. Jika ingin berterima kasih, sampaikan terima kasih. Tentunya diucapkan dengan cara yang relevan dengan audiens kita,” ujar Fahroni.

Dari contoh video tersebut, dapat dilihat bahwa dasar penyusunan konten sebuah brand adalah pemahaman terhadap audiens, inilah faktor yang sangat penting. Tidak melulu jualan produk, alokasi anggaran pemasaran produk dapat dialihkan menjadi berupa penyampaian pesan dan rasa empati. Hal tersebut tentunya dapat meningkatkan engagement dan loyalitas konsumen terhadap brand tanpa perlu melulu mengedepankan penjualan produk (hard selling).

Diskusi webinar berlangsung sangat seru dan interaktif. Premis yang dapat diambil dari sesi ini adalah sebagai brand, penting untuk selalu menginspirasi dan mengangkat semangat para konsumen di masa sulit seperti ini. Brand perlu menempatkan dirinya pada sisi konsumen yang kemungkinan besar saat ini sedang menahan pembelian konsumtif dan berfokus pada mencari penghiburan, misalnya, ambil perspektif tersebut untuk menggaet hati konsumen melalui kampanye yang relevan dengan audiens. 

Kognisi merupakan platform berbasis edukasi persembahan Kompas Gramedia yang secara periodik juga mengadakan webinar terbuka untuk publik. Informasi lebih lanjut mengenai webinar Kognisi selanjutnya dapat diakses melalui akun Instagram @kognisikg dan situs learning.kompasgramedia.com (khusus karyawan Kompas Gramedia). Selamat belajar, Kogifriends! Stay safe, and stay sane!  

 

Penulis: Elvira Tantri

Editor: Sulyana Andikko

Ilustrasi: Elvira Tantri