Insight Kognisi

>

Technical

Technical

Kiat Jitu Menulis Siaran Pers yang Bernilai Tambah

SULYANA ANDIKKO

HR Expertise Specialist - Dipublikasikan

Menyampaikan berita atau kabar dalam bentuk tulisan untuk membentuk citra dan pandangan positif kepada masyarakat memerlukan publikasi dan kerja sama dengan berbagai jenis media. Berita tersebut dikenal dengan istilah siaran pers. Namun, pada kenyataannya banyak siaran pers yang tidak dimuat atau dipublikasikan oleh media karena kualitas tulisan yang kurang memikat editor ataupun jurnalis. Karena itu, strategi penulisan memainkan peran penting karena penulisan siaran pers tidak hanya memperhatikan struktur penulisan, tetapi juga bagaimana menambahkan nilai berita untuk menjaga kualitas tulisan. Itulah latar belakang Kognisi mengadakan webinar dengan judul “How to Write an Added Value Press for Brands” pada 24 November 2020, dengan narasumber Wartawan Harian Kompas Denty Piawai Nastitie.

Denty membuka sesi dengan menanyakan apa yang diharapkan para peserta dari webinar yang dibawakannya. Para peserta dari berbagai latar belakang merespons dengan jawaban yang variatif. Namun, kesimpulannya sama, yaitu mempelajari bagaimana strategi penulisan siaran pers yang baik dan benar. Kemudian, Denty memulai materinya dengan menjelaskan komponen utama dalam penulisan siaran pers yang mencakup tempat dan tanggal berita dituliskan, judul, isi berita/konten, data/grafis dan foto pendukung, contact person yang dapat dihubungi, dan informasi perusahaan/lembaga.

Unsur dasar penulisan siaran pers pun tak luput dijelaskan olehnya, yaitu 5W (what, where, when, why, who) + 1H (how). “Dan yang terakhir adalah tambahan yang sekarang ini menjadi pertanyaan yang paling penting ketika kita bagikan berita, yaitu ‘so what?’. Jadi, semakin berita itu memengaruhi publik semakin luas, berita itu memiliki nilai berita yang baik,” jelas Denty ketika menambahkan penjelasan mengenai unsur berita. Semakin lengkap unsur berita dalam siaran pers, maka semakin baik beritanya.

Lead adalah kunci dalam penulisan siaran pers
Formula menulis berita dengan konsep piramida terbalik dilakukan untuk mengurutkan komponen berita dari yang sangat penting hingga kurang penting. Konsep piramida terbalik ini terdiri atas judul berita (headline), teras berita (lead), tubuh berita (body), dan kaki berita (leg). “Memasukkan unsur paling penting dari suatu berita itu pada paragraf pertama, yaitu bagian lead. Lead itu harus menarik, efektif, dan memuat semua unsur berita yang paling penting, yaitu 5W+1H agar pembaca dapat mendapatkan esensi dari berita,” ungkap Denty. Konsep piramida terbalik ini juga mempermudah jurnalis untuk memangkas berita yang terlalu panjang dan kurang penting. Denty juga membahas bagaimana membuat judul, yaitu singkat, sederhana, menarik, langsung pada inti, mudah dimengerti, relevan dengan konten, dan menggunakan kalimat aktif. 

Berbagai tip agar siaran pers memiliki nilai berita yang berkualitas
“Setiap berita yang dituliskan oleh jurnalis itu mempunyai nilai berita. Semakin tinggi nilai beritanya, maka  berita itu semakin baik dan membuat semakin banyak orang yang tertarik membacanya,” ungkap Denty. Terdapat sepuluh nilai berita yang dianggap paling penting, beberapa di antaranya, yaitu aktualitas (berita terkini), faktual (berdasarkan fakta), penting, ketokohan (figur publik/pejabat), kedekatan (konten berita yang dekat dengan isu di sekitar masyarakat), tidak biasa (unik), dan adanya unsur kejutan. 

Denty memberikan pula masukan konten secara umum pada siaran pers. Pertama, hindari talking news jika terjadi suatu masalah dengan menonjolkan solusi yang sudah dilakukan. Kedua, berita kunjungan kerja pejabat sebaiknya relevan dengan isu nasional ataupun global, tidak hanya memberitakan mengenai acaranya. Dan yang terakhir, angkat cerita mengenai sosok muda inspiratif, berprestasi, dan mendukung kesetaraan. Distribusi konten pun sebaiknya dilakukan segera (maksimal empat jam), kirimkan pada pagi hari agar jurnalis mempunyai waktu untuk mengikuti berita, kirimkan melalui surat elektronik (e-mail) atau WhatsApp. Sesuaikan juga konten dengan platform media yang digunakan. Selanjutnya, jenis-jenis media massa seperti cetak, daring, televisi, dan radio memiliki ketentuan tertentu agar konten siaran pers yang ingin dipublikasikan sesuai dengan media massa yang hendak dituju.

Pada sesi terakhir materi, Denty memberikan tip tulisan agar menarik, yaitu pilih kata-kata sederhana, tulis kalimat yang pendek, gunakan kalimat yang variatif, hindari kesalahan tulisan, dan edit tulisan sendiri.  Ada pula tip menjalin kemitraan dengan media, “Menunjukkan bahwa kita bersedia membantu jurnalis seperti mencarikan narasumber lain, mudah dihubungi oleh jurnalis, memantau perkembangan berita rilis yang ingin dipublikasikan, dan menjalin pertemanan dengan jurnalis,” tutup Denty saat menjelaskan tip terakhir mengenai siaran pers. 

Kognisi merupakan platform berbasis edukasi persembahan Growth Center by Kompas Gramedia yang dibangun pada Mei 2019. Kognisi secara periodik mengadakan webinar yang terbuka untuk publik. Informasi lebih lanjut mengenai webinar Kognisi selanjutnya dapat ditemukan dii akun Instagram @kognisikg dan situs learning.kompasgramedia.com (khusus karyawan Kompas Gramedia). Selamat belajar, Sobat Kogi! Stay safe, healthy, and sane!


Penulis: Riska Krisnovita | Editor: Jihan Aulia Zahra | Ilustrator: Niki Gayatri