Info KG

>

#CumadiKG

#CumadiKG

Life on Radio #5: Berawal dari Ide P.K. Ojong

VILINY LESMANA

KG Radio Network Vice Director - Dipublikasikan

 

Mungkin almarhum Bapak P.K Ojong, salah seorang pendiri Kompas Gramedia tidak pernah membayangkan bahwa Radio Sonora yang didirikan pada tahun 1972 bisa berkembang hingga menjadi 33 radio, 48 tahun kemudian.

Radio Sonora lahir di bumi Indonesia diawali oleh keinginan almarhum Bapak P.K. Ojong agar Kompas Gramedia memiliki stasiun radio seperti di Amerika Serikat, yaitu jaringan ABC (American Broadcasting Company) yang memiliki stasiun radio, televisi, koran, penerbitan, dan percetakan.

Menurut penuturan Bapak Jos Tanubrata (Kepala Studio Radio Sonora 1975-2002), almarhum Bapak P.K. Ojong bercita-cita untuk membentuk multiple media. Radio Sonora adalah persiapan untuk merintis jalan membangun stasiun TV. Pada tahun 2001, cita-cita Bapak P.K. Ojong menjadi kenyataan dengan adanya stasiun TV yaitu, TV 7.

Nah, pada tahun 1974-1975, almarhum Bapak P.K. Ojong memberi gambaran bahwa di kota New York, Amerika Serikat, ada sebuah radio yang memberikan informasi lalu lintas bagi mereka yang memasuki kota New York, yaitu Traffic Radio. Pada saat itu, Bapak P.K. Ojong berpikir, suatu saat Jakarta pun bisa padat alias macet. Jadi, awalnya Radio Sonora memulai memberikan informasi lalu lintas dengan melihat dari atas gedung di Jalan Gajah Mada lalu disiarkan ke udara dalam bentuk: “Dalam 1 jam hanya ada sekian kendaraan yang melintas di Jalan Gajah Mada, begitu pula di Jalan Hayam Wuruk.” Seperti itulah mulainya info lalin di Radio Sonora Jakarta.

Radio Sonora pun mulai mengudara tanggal 8 agustus 1972 di jalur AM dan pindah ke jalur FM pada tahun 1988 hingga saat ini.

Luar biasa, ide dan cita-cita yang sederhana dari Bapak P.K. Ojong, ternyata menjadi fondasi kokoh bagi KG Radio Network yang saat ini berkembang menjadi 33 stasiun radio di 21 kota di Indonesia.

Ide, sebenarnya tidak perlu yang terlalu hebat dan tinggi mengangkasa. Yang paling penting setelah ide itu disampaikan adalah bagaimana cara mengeksekusinya. Ide dari Bapak P.K. Ojong mungkin hanya akan menjadi sekadar ide bila tidak dieksekusi oleh tim Radio Sonora saat itu. Ide itu bisa datang dari mana saja, dari pucuk pimpinan sampai dengan karyawan biasa. Ide yang terbaik adalah ide yang berhasil dieksekusi, tidak sekadar menjadi wacana dan menjadi topik diskusi terus-menerus.  

Ide dari Bapak P.K. Ojong telah terejawantahkan dengan baik. Kini, kita sebagai penerusnya wajib menjaga lilin api perjuangan agar Radio tetap memiliki arti dan makna di tengah masyarakat. Dengan begitu, lilin api ini akan terus hidup dan dijaga bersama oleh masyarakat.  

 

Salam sehat selalu,

Viliny Lesmana

Vice Director KG Radio Network

@vilinylesmana