Wellbeing Articles

Counseling

COUNSELING

Anak Kena Gas Air Mata? Ini yang Harus Dilakukan!

Apa yang harus dilakukan orang tua ketika anaknya terpapar gas air mata?

Anak kecil, lansia, dan orang dengan gangguan atau penyakit pada saluran pernapasan (asma, PPOK), merupakan golongan yang lebih rentan jika terpapar gas air mata. Hindari membawa anak ke area di mana kemungkinan akan terjadi tembakan gas air mata. 

Jika rumah berada di sekitar area terjadinya gas air mata, maka lakukan tindakan pencegahan sebelumnya:

  • tutup semua pintu dan jendela terutama yang menghadap sumber gas air mata
  • tutup semua celah seperti bawah pintu, sekitar jendela, dan ventilasi lain (AC, exhaust fan) dengan menggunakan handuk, kain basah, atau selotip
  • matikan atau tutup ventilasi udara yang menyebabkan udara luar masuk ke dalam
  • tempatkan anak pada kamar yang paling jauh dari area/jalan dengan paparan gas air mata dan yang paling tinggi
  • pasang humidifier atau letakkan semangkuk air dalam kamar
  • jika ada, nyalakan pemurni udara dengan filter HEPA.

 

Jika anak telah terlanjur terpapar gas air mata maka:

  • segera bawa anak menjauh dari sumber paparan
  • pilih area terbuka dengan sirkulasi udara yang baik dan tempat yang lebih tinggi jika di luar rumah
  • perhatikan arah angin, karena angin membantu meniup partikel gas air mata
  • jika di dalam rumah, pindahkan anak ke ruangan yang paling jauh, paling tinggi, dan tidak memiliki jendela atau pintu yang menghadap area gas air mata
  • lakukan tindakan pencegahan di atas
  • lindungi pernapasan anak dengan cara:
  1. tutupi hidung dan mulut dengan kain yang dibasahi dengan air saline atau air bersih, jangan tutup terlalu erat agar anak masih bisa bernapas dengan mudah
  2. tenangkan dan ajarkan untuk rileks agar tidak bernapas dengan cepat, anak yang ketakutan cenderung bernapas cepat atau menangis, akibatnya partikel gas akan semakin banyak yang masuk 
  • bilas mata dan kulit yang terpapar:
  1. Siapkan air saline (air infus) atau air bersih.
  2. Cuci mata satu persatu untuk menghindari aliran air masuk ke mata sebelahnya. 
  3. Miringkan kepala.
  4. Tuang air dari tengah wajah ke arah luar (dari arah hidung ke arah telinga). 
  5. Posisi miring disesuaikan dengan mata yang akan dibasuh. Usahakan air pembasuh mengalir ke luar, menjauhi wajah, dan tidak mengalir ke mata sebelah.
  6. Buka mata ketika dibasuh.
  7. Basuh mata satunya dengan cara yang sama. 
  8. Ulangi bila perlu.
  • lepaskan pakaian yang terpapar, hindari menarik pakaian melewati kepala agar partikel gas air mata yang melekat pada pakaian tidak mengenai wajah (mata, hidung, mulut), bila perlu potong pakaian, buang pakaian atau simpan dalam wadah plastik tertutup, cuci terpisah dari pakaian lainnya
  • beri anak minum/cairan yang cukup.

 

Kapan harus mencari bantuan medis?

Jika terjadi hal berikut ini: 

  • pernapasan cepat, pendek-pendek, berbunyi ‘ngik, ngik' (mengi), sesak, nyeri dada, terjadi tarikan pada dinding dada ke dalam dan lubang hidung kembang kempis  ketika bernapas, area sekitar mulut dan kuku kebiruan
  • batuk dan hidung berair terus 
  • mata bengkak, kemerahan, dan mata berair tidak hilang, anak sensitif terhadap cahaya, mengeluh pandangan kabur, sering mengucek mata
  • ruam kulit, gatal, dan terjadi luka bakar, luka lepuh, atau infeksi kulit
  • mual muntah, diare yang tidak membaik
  • anak terlihat bingung, lesu, gelisah, mengantuk terus, cemas, ketakutan, sulit tidur, dan mimpi buruk terus menerus.

 

Penulis: dr. Santi/Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia