Wellbeing Articles

Counseling

COUNSELING

Apa itu HMPV?

Informasi menyebar dengan mudah dan cepat berkat bantuan internet dan media sosial. Hal ini bisa membawa manfaat dan sekaligus juga mudarat tergantung bagaimana kita menyikapinya. Pemberitaan mengenai penyakit akibat Human Metapneumovirus atau disebut sebagai HMPV yang merebak di China segera menyebar ke seluruh dunia. Literasi yang masih belum merata di Indonesia menyebabkan pemberitaan ini diterima dengan berbagai sikap, ketakutan, kekhawatiran, sampai ketidakpedulian, kebencian, dan kemarahan. 

Virus HMPV bukanlah virus yang baru. Penyakitnya pun setiap tahun akan berulang, di negara dengan empat musim, angka kejadian akan meningkat di musim dingin dan awal musim semi, sedangkan di negara dengan dua musim seperti negara kita, angka kejadian diduga meningkat di musim hujan. Penyakit akibat HMPV sudah lama ditemukan di seluruh belahan dunia termasuk di Indonesia. Virus ini sebenarnya telah diidentifikasi sejak tahun 2001. Jika berdasarkan pemeriksaan antibodi terhadap virus ini, maka sebenarnya virus ini telah mulai ada setidaknya sejak tahun 1950an tetapi belum diidentifikasi sebagai HMPV.

Berdasarkan riset, kebanyakan orang setidaknya pernah satu kali terkena infeksi HMPV sebelum mencapai usia 5 tahun. Kekebalan akibat infeksi tidak bertahan lama akibatnya orang dapat terkena penyakit ini berulang kali, tetapi biasanya sakit yang berikutnya akan lebih ringan. Vaksin untuk HMPV sampai saat ini masih belum tersedia. 

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning menyebutkan bahwa tahun ini penyakit akibat HMPV tidak terlalu parah dan menyebar dalam skala yang lebih kecil dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Menteri Kesehatan Indonesia, Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa lonjakan kasus penyakit akibat HMPV di China hanya menempati urutan ketiga. Lonjakan kasus lebih kepada virus H1N1. Penyakit akibat HMPV sampai saat ini belum dinyatakan sebagai wabah oleh WHO. Berbagai negara di seluruh dunia juga tidak menerapkan lockdown terkait meningkatnya kasus HMPV. 

Apa sih HMPV itu?

Sebenarnya HMPV adalah nama virus dari keluarga pneumoviridae, yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan terutama di saluran pernapasan atas. Penyakit akibat virus ini digolongkan sebagai Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA). Penyebab ISPA bermacam-macam seperti berbagai virus, bakteri, jamur.

Kelompok rentan seperti anak di bawah 5 tahun, lansia di atas 65 tahun, orang yang mengalami gangguan imunitas tubuh, penderita asma dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), orang yang mendapatkan kortikosteroid,  berpotensi mengalami kasus yang lebih berat, bisa menjadi Infeksi Saluran Pernapasan Bawah (pneumonia, bronkitis), infeksi telinga, serangan asma, dan PPOK. 

Sampai saat ini pemeriksaan untuk menentukan diagnosis yang paling akurat adalah PCR. Jika gejala-gejala yang diderita ringan saja, tidak diperlukan pemeriksaan PCR.

Gejala-gejala akibat HMPV mirip seperti ISPA pada umumnya, meliputi: 

  • demam,
  • batuk, 
  • pilek,
  • hidung berair, 
  • hidung tersumbat,
  • sakit tenggorokan, 
  • sesak napas, 
  • mual,
  • muntah, 
  • diare,
  • kemerahan pada kulit. 

Sekilas mirip dengan gejala COVID-19. Pada COVID-19, kerap dijumpai gangguan pada indra penghidu atau anosmia (tidak bisa menghidu bau apapun), hiposmia (penurunan kemampuan menghidu). Hal ini hampir tidak pernah dijumpai pada HMPV.

Jalur penularan HMPV sama dengan penyakit COVID-19 yaitu melalui kontak langsung, kontak erat dengan orang yang terinfeksi, kontak tidak langsung misalnya melalui benda, dan droplet

Umumnya dalam waktu kurang dari seminggu, penyakit ini sembuh dengan sendirinya. Pengobatan yang diberikan hanyalah untuk mengatasi gejala-gejala misalnya jika demam diberikan pereda demam seperti paracetamol, jika batuk diberikan obat batuk, dan seterusnya. 

Penulis: dr. Santi/Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia