Wellbeing Articles

Counseling

COUNSELING

Atasi Diabetes Tidak Hanya Dengan Obat Saja, Lho!

Pernahkah kamu mendengar bahwa urin orang yang mengidap diabetes akan dikerubungi semut? Sebenarnya, ketika diabetes, terdapat peningkatan kadar gula yang terjadi di dalam darah. Pada kasus yang parah, gula dalam darah bisa ‘bocor’ ke dalam urin dan memancing semut berdatangan. Tentunya ini tidak berarti bahwa jika urin tidak dirubung semut artinya tidak menderita diabetes. Jadi, kehadiran semut bukanlah indikator pasti diabetes, ya!

Penderita diabetes pada umumnya disebut sebagai diabetesi. Diabetes merupakan penyakit kronis di mana kadar gula dalam darah tinggi. Hal ini bisa terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi insulin dalam jumlah yang memadai. Kemungkinan lainnya adalah jumlah insulin cukup, tetapi sel-sel tubuh tidak mampu memberi respons atas insulin. Insulin sendiri adalah hormon yang berfungsi untuk mengatur agar gula dalam darah bisa masuk ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi.

Tata kelola diabetes meliputi:

  1. Pemahaman penyakit diabetes serta berbagai komplikasinya. Pemahaman yang tepat akan menghindarkan diabetesi dari berbagai mitos dan kepercayaan yang merugikan dan membahayakan.
  2. Pola makan sehat, yaitu:
  • Makan teratur
  • Porsi seimbang
  • Pembatasan karbohidrat, menghindari karbohidrat sederhana seperti gula dan makanan berbahan dasar tepung
  • Cukup serat, lemak baik, dan protein
  • Tidak lupa menjaga agar tidak dehidrasi dengan cara mencukupi kebutuhan cairan.

3. Hidup aktif dan rutin olahraga. Menggerakkan otot baik dengan aktivitas fisik maupun olahraga adalah salah satu cara terbaik untuk mengontrol gula darah, meningkatkan sensitivitas insulin, serta mengurangi risiko komplikasi.

Olahraga untuk diabetesi terdiri dari beberapa jenis, yaitu:

  • Aerobik. Umumnya, olahraga ini terdiri dari banyak repetisi dengan durasi yang panjang. Latihan ini bermanfaat untuk membakar gula darah, melatih jantung dan paru-paru. Contohnya jalan kaki, jogging, bersepeda, ataupun berenang.
  • Anaerobik (kekuatan). Cirinya adalah dilakukan dalam durasi singkat, repetisi sedikit, dan membutuhkan tenaga yang lebih besar. Latihan ini berguna untuk membantu pembentukan massa otot. Otot diperlukan diabetesi karena otot membutuhkan kalori yang akan didapat dengan cara ‘membakar’ sumber energi, salah satunya adalah gula darah. Bahkan, otot tetap membutuhkan energi dalam keadaan diam, berbeda dengan lemak. Contoh jenis olahraga anaerobik yang dapat dilakukan adalah angkat beban, resistance training, ataupun push up.
  • Latihan keseimbangan. Olahraga ini perlu dilakukan untuk mengurangi risiko terjatuh akibat keseimbangan yang buruk. Diabetesi sedapat mungkin harus berusaha menghindari jatuh karena potensi luka yang akan terjadi lebih sulit dirawat daripada orang yang normal. Selain itu, latihan ini juga mampu membantu meredakan tingkat stres. Contoh dari latihan keseimbangan adalah olahraga pilates, Tai Chi, dan yoga.
  • Kelenturan. Biasanya, latihan ini disertakan saat pemanasan. Latihan ini baik untuk merenggangkan otot sendiri sehingga mengurangi risiko cedera saat olahraga. Otot-otot yang lentur akan memperbaiki mobilitas sehingga membantu diabetesi untuk hidup lebih nyaman dan mandiri. 

4. Obat-obatan. Selalu patuhi petunjuk dokter terkait obat-obatan, dan perhatikan dosis obat serta waktu konsumsinya. Hindari menghentikan, mengubah, atau menambah dosis obat tanpa melakukan konsultasi terlebih dahulu. Bila merasakan gejala atau reaksi yang tidak biasa, segera hubungi dokter untuk dipelajari apakah itu merupakan gejala penyakit atau efek samping obat.

5. Monitor penyakit dan komplikasi. Pemeriksaan fisik dan laboratorium perlu dilakukan secara berkala walaupun merasa sehat dan terlihat sehat. Pemeriksaan bertujuan untuk membantu menentukan keberhasilan terapi, menentukan dosis, jenis obat, serta untuk deteksi dini berbagai komplikasi yang mungkin sudah terjadi tetapi diabetesi belum mengalami gejala yang berarti.

Setelah membaca artikel di atas, setuju bukan bahwa diabetes bukanlah halangan untuk tetap menjalani hidup sehat dan aktif?

 

Penulis: dr. Santi/Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia