Penyebab timbulnya batuk dan pilek sangat beragam seperti: infeksi (bakteri, virus, jamur), reaksi alergi, asma, ada benda asing dalam saluran napas, efek samping obat, dan bahkan sesederhana makan makanan yang pedas.
Beberapa langkah yang harus dilakukan ketika mengalami batuk pilek
	- Identifikasi apa penyebabnya. Mencari tahu penyebab secara pasti tentunya membutuhkan pemeriksaan yang teliti termasuk pemeriksaan laboratorium. Secara mudah kita dapat menduga penyebab batuk pilek:
 
Infeksi virus atau bakteri contohnya pilek, flu, radang tenggorokan, sinusitis. Pada infeksi umumnya batuk, pilek terjadi tidak terkait waktu dan bisa terjadi kapan saja. Disertai dengan demam. Pada anak-anak dan lansia demam mungkin saja tidak terjadi. Batuk (kering atau berdahak), hidung berair atau tersumbat, sakit tenggorokan, lemas, nyeri otot, sakit kepala adalah gejala yang sering muncul.
Alergi misalnya debu, serbuk sari, bulu hewan, asap rokok, kendaraan, dan lainnya. Alergi memberi ciri khas berupa hidung berair bening disertai bersin, mata gatal, dan berair. Batuk bisa hadir tapi umumnya ringan dan tidak berdahak. Demam tidak ada. Gejala akan muncul atau memburuk ketika terpapar pemicu alergi.
Asam lambung naik. Cirinya adalah batuk kering terutama malam atau pagi, rasa asam dan pahit di mulut, pilek tidak ada atau jarang ada, dan tidak ada demam. Sering terjadi setelah makan banyak, kekenyangan, atau posisi berbaring sesudah makan. Membaik dengan perubahan posisi, tiduran ke duduk atau berdiri.
2.   Istirahat
3.  Makan makanan bergisi lengkap dan seimbang
4.  Jaga hidrasi
5.  Minum obat sesuai gejala. Antivirus dan antibiotik hanya diminum setelah konsultasi dengan dokter.
6.  Konsultasi kedokter jika setelah pengobatan mandiri selama 2-3 hari tidak membaik atau malah memberuk.
Segera kunjungi dokter jika: 
	-    Demam tinggi >38,5C lebih dari 3 hari
 
	-    Sesak nafas, mengi, nafas cepat
 
	-    Batuk berdarah
 
	-    Nyeri dada
 
	-    Batuk pilek disertai sakit kepala hebat
 
	-    Mengganggu nafsu makan dan minum sehingga berpotensi dehidrasi.
 
 
Penulis: dr. Santi/Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia