Wellbeing Articles

Counseling

COUNSELING

Butterfly Hug, Salah Satu Cara Praktis Hipnotis Diri Sendiri

Hipnotis bagi sebagian orang dianggap sebagai suatu praktik yang negatif untuk mencelakakan orang lain. Namun, praktik hipnotis kini memiliki banyak manfaat positif di berbagai bidang kesehatan, pemberdayaan diri, hingga hiburan.  

Siapa yang pernah kena hipnotis di jalan?

Tahu gak, sih? Hipnotis di Indonesia sudah dianggap sebagai mitra Kementerian Kesehatan sebagai terapi komplementer dan penyehat tradisional dengan modalitas olah pikir, sementara di bawah Kementerian Tenaga Kerja, persisnya Badan Nasional Sertifikasi Profesi, juru hipnotis dan hipnoterapis adalah profesi yang bisa masuk ke dunia industri sebagai konselor perusahaan. Hipnotis jika diperuntukkan dengan benar memiliki banyak manfaat, lho.

Pada masa yang penuh ketidakpastian ini, praktik hipnotis dapat diaplikasikan secara mandiri guna mengatasi masalah pikiran, perasaan, dan perilaku yang sering disebut dengan “self-hypnosis”. 

Maka dari itu, Kompas Gramedia mengadakan webinar “Meraih Hidup Bermakna dengan Self-Hypnosis” bersama Yusdi Lastutiyanto sebagai Professional Hypnotherapist (Licensed Trainer Indonesian Hypnosis Centre (IHC)). Webinar ini dilaksanakan pada tanggal 19 September 2021 guna membantu karyawan KG  belajar untuk memiliki kontrol yang lebih baik dari pikiran, emosi, dan perilaku melalui sugesti positif agar mampu memaknai kehidupannya.

 

Menyelami Alam Bawah Sadar

Menurut KBBI, arti hipnotis yaitu dalam keadaan hipnosis. Yang dimaksud dengan hipnosis adalah ide, saran, dan sugesti yang diberikan oleh seseorang. Hipnosis membuat terbukanya area kritis sehingga seseorang siap menerima informasi ataupun sugesti. 

Banyak fenomena hipnosis yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang tidak disadari seperti menonton televisi, bahkan juga jatuh cinta. Hipnosis berbicara menangani data yang ada di bawah alam sadar yang memengaruhi perasaan dan perilaku. “Hipnosis dapat digunakan untuk membedah pikiran bawah sadar dan mencari akar masalah pada perilaku-perilaku yang tidak memperdayakan,” ucap Yusdi. 

Penelitian menggunakan EEG menunjukkan bagian otak yang merupakan kondisi hipnosis. “Hipnosis berbicara tentang alam bawah sadar. Terdapat miskonsepsi terhadap hipnosis sebagai kondisi tidak sadar atau tidur. Hipnosis berada pada gelombang otak theta dan alpha yang di mana kondisi tersebut dapat memberikan banyak manfaat seperti relaksasi, meditasi, dan menangani stres,” ujar Yusdi menjelaskan berbagai macam gelombang otak. 

screenshot 2021 12 10 002913

Terapi Somatik

Teknik-teknik Self-Hypnosis

Teknik hipnosis yang sering kali digunakan dalam dunia medis adalah terapi somatik yang berfokus pada koneksi fisik dan mental seseorang. Terapi ini dimulai dengan menyentuh pergelangan tangan lalu menepuk pundak, kaki serta perut sambil mengucapkan kalimat positif. Selain itu, terdapat beberapa teknik hipnosis lainnya yang dapat dipraktikkan di mana saja bahkan saat bekerja di kantor. 

Pernafasan perut atau dikenal juga sebagai pernafasan diafragma, mampu membantu membuat tubuh lebih rileks. Catharsis gibberish atau meracau merupakan teknik untuk mendiamkan pikiran, teknik ini bisa dilakukan ketika pikiran sedang memikirkan masa lalu atau masa depan sehingga pikiran tidak di sini dan saat ini. 

Selanjutnya, teknik yang mampu membuat diri merasa lebih nyaman dan meringankan kecemasan adalah butterfly hug, yaitu memeluk diri sendiri dan mengatakan kalimat positif sebagai bentuk kasih kepada diri sendiri. Teknik ini semakin populer berkat drama Korea It’s Okay to not be Okay yang mengisahkan topik romansa juga kesehatan mental.

Teknik self-hypnosis yang mempraktikkan olah pikir saat ini mampu membuat seseorang dapat memaknai kehidupannya. Hidup bermakna dapat diraih dengan fokus ke beberapa hal, seperti kreativitas, menghayati peran yang dijalankan, tindakan positif, serta mempunyai harapan. Hidup tanpa harapan, apa jadinya? Yuk, berlatih self-hypnosis!

 

Penulis: Riska Krisnovita | Editor: Jihan