Wellbeing Articles

Counseling

COUNSELING

Harus Tetap Fit Saat Cuaca Panas

Cuaca panas, gerah, dan lembab bukan hanya membuat ketiak basah dan bau tapi bisa mempengaruhi kesehatan, lho! Saat suhu udara meningkat, berbagai gangguan kesehatan fisik bisa bermunculan: dehidrasi, kram otot, infeksi kulit, saluran kemih, saluran napas, saluran pencernaan, hingga ke infeksi atau iritasi mata. Bahkan serangan panas seperti heat exhaustion, heat stroke bisa terjadi.

Kesehatan mental juga ikut terdampak. Siapa yang kena mental akibat kegerahan? Sederet keadaan ini bisa sangat mengganggu diri sendiri maupun orang lain di sekitar, pengen marah melulu, agresif, uring-uringan, mudah tersinggung, gelisah, hingga mood jelek.

Bayi, anak-anak, lansia, dan pekerja lapangan sebaiknya lebih waspada. Kamu yang punya penyakit misalnya hipertensi, diabetes, asma, COPD, penyakit pada jantung dan ginjal juga harus ekstra waspada karena penyakitmu bisa memburuk akibat suhu panas.

 

Cara biar tetap waras jiwa dan raga selama cuaca panas:

  • Jaga hidrasi. Jangan tunggu haus dulu baru minum.
  • Cukupi kebutuhan elektrolit jika berkeringat banyak dan lama. Caranya, minum cairan berelektrolit, misalnya air kelapa, sup bening, makanan yang kaya kalium seperti pisang, alpukat, brokoli.
  • Doyan nggak doyan, makanlah buah-buahan dan sayur-sayuran.
  • Menghindari atau membatasi paparan terik matahari.
  • Jika terpaksa harus berada di luar ruangan, gunakan tabir surya dan pelindung seperti kacamata, topi, atau payung.
  • Seka keringat terutama di sela atau lipatan kulit.
  • Jangan suka nahan pipis.
  • Perbaiki sirkulasi udara ruangan dengan cerdik:

1. Saat suhu di luar lebih panas, tutup jendela dan pintu.

2. Tutup tirai.

3. Kipas angin atau AC bisa dinyalakan tapi pastikan udah bersih biar kerjanya optimal.

4. Sore atau malam, buka jalur udara alami, buka jendela dan pintu secara bersilang untuk menciptakan aliran udara segar dari luar ke dalam ruangan dan sebaliknya. Lebih baik lagi kalau punya ventilasi atas karena udara panas cenderung bergerak ke atas.

5. Pasang kipas angin dekat jendela atau gunakan kipas di langit-langit (ceiling fan).

  • Matikan berbagai peralatan yang menimbulkan panas kalau nggak terlalu butuh misalnya lampu, TV, printer, dll.
  • Tanaman indoor bisa bantu dinginkan ruangan misalnya lidah buaya, palem bambu, peace lily, pakis boston, spider plant, dll.
  • Dehumidifier bisa dipakai buat atur kelembaban udara.
  • Kenakan pakaian yang nyaman, ringan, tipis, longgar, dan terbuat dari bahan yang menyerap keringat kayak katun, linen.
  • Jika memasak, pilih cara yang cepat dan tidak membutuhkan api besar. Daripada menggoreng, cobalah menumis. Selain sehat, nggak menambah gerah ruangan.
  • Saat memasak, tutup panci agar uap panas tidak memperparah suasana.
  • Selalu ingat perilaku bersih dan sehat.

 

Jaga bumi sama artinya dengan jaga diri.

Cuaca panas bukan sekedar tubuh yang kegerahan, tapi juga sinyal bahwa bumi kepanasan. Menjaga diri tetap sehat dan waras saat terik mendera hanyalah langkah awal. Perlu solusi jangka panjang yang dimulai dari diri sendiri dan dari sekarang.

Hal-hal kecil yang dapat dilakukan:

  • Matikan lampu saat tidak diperlukan.
  • Cabut alat elektronik termasuk charger saat tidak dipakai.
  • Ganti lampu pijar dengan LED.
  • Gunakan kipas angin daripada AC jika memungkinkan.
  • Tanam pohon maupun tumbuhan merambat terutama di area dinding yang paling banyak kena sinar matahari. Jika tidak memiliki lahan, gantung pot tanaman.
  • Matikan mesin kendaraan saat menunggu.
  • Jalan kaki untuk jarak dekat.
  • Gunakan transportasi umum.
  • Hemat air dan listrik.

 

Penulis: dr. Santi/Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia