Wellbeing Articles

Counseling

COUNSELING

Haruskah Hipertensi Mengurangi Asupan Garam?

Penderita hipertensi sering kali disarankan untuk mengurangi asupan garam. Namun, banyak yang tidak menyadari bahwa yang sebenarnya perlu dibatasi adalah sodium, bukan hanya garam dapur. Sodium, atau natrium, adalah komponen utama garam dapur (natrium klorida). Pemerintah telah menetapkan batas asupan sodium harian maksimal sebesar 2000 mg, setara dengan 1 sendok teh atau 5 gram garam dapur.

Sodium tidak hanya ditemukan dalam garam, tetapi juga dalam beberapa makanan alami seperti susu dan bit. Selain itu, sodium juga terkandung dalam baking soda, baking powder, dan berbagai bahan aditif makanan/minuman seperti pengawet, penyedap, dan pewarna. Oleh karena itu, penting untuk membatasi asupan makanan atau minuman yang mengandung bahan-bahan tersebut.

whatsapp image 2024 08 13 at 16 40 31

Sumber foto: Freepik

Bagaimana Sodium Meningkatkan Tekanan Darah?
Asupan sodium yang berlebihan dapat menyebabkan tubuh menahan cairan untuk mengencerkan kadar sodium dalam tubuh. Sodium berlebih dikeluarkan melalui urine, namun jika konsumsi garam terlalu tinggi, ginjal tidak mampu mengeluarkannya dengan optimal. Akibatnya, terjadi penumpukan cairan dalam tubuh, termasuk dalam pembuluh darah, yang menyebabkan peningkatan tekanan darah. Konsumsi garam berlebih dalam jangka panjang juga dapat merusak pembuluh darah, yang akhirnya berujung pada hipertensi.

Apakah Semua Penderita Hipertensi Wajib Menghindari Garam?
Sodium (yang ada dalam garam, penyedap, dan sebagainya) dibutuhkan tubuh untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit, mengatur tekanan darah, serta mendukung fungsi saraf dan otot. Karena tubuh tidak bisa memproduksi sodium sendiri, kita perlu mendapatkan asupan sodium dari makanan atau minuman. Kebutuhan harian sodium untuk fungsi optimal adalah setidaknya 500 mg. Oleh karena itu, penderita hipertensi masih boleh mengonsumsi garam, tetapi dalam jumlah terbatas. 

Apakah Mengurangi Asupan Garam Selalu Baik untuk Hipertensi?
Mengurangi asupan garam tidak selalu efektif untuk semua penderita hipertensi. Diperkirakan 1 dari 10 orang yang menurunkan asupan garam justru mengalami peningkatan tekanan darah, kondisi yang dikenal sebagai inverse salt sensitivity. Sensitivitas terhadap garam sendiri bersifat individual. Seseorang dikatakan memiliki sensitivitas garam jika tekanan darahnya meningkat 5 poin, atau lebih saat beralih dari diet rendah garam ke diet tinggi garam. Sekitar sepertiga dari orang dewasa yang sehat dan 60% penderita hipertensi memiliki sensitivitas garam.

Sayangnya, hingga kini belum ada tes khusus yang dapat menentukan sensitivitas garam seseorang. Oleh karena itu, pembatasan asupan sodium, baik dari garam dapur maupun sumber lain, diperlukan untuk mengelola hipertensi bagi sebagian besar penderita, meskipun tidak berlaku untuk semua. Disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk nasihat yang lebih personal.

Penulis: dr. Santi/Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia