Halo, Sahabat KG!
Pada tanggal 6 Maret 2023 lalu, Kompas Gramedia dan Kognisi KG berkolaborasi untuk mengadakan live Instagram yang bertajuk #SelfLoveBukanEgois. Dalam kegiatan tersebut, Mba Astari Nuryandani yang merupakan Psikolog Pojok Konseling Kompas Gramedia memberi kita beberapa tips untuk mencintai diri sendiri dan memahami lebih dalam mengenai self-love. Yuk, simak lebih lanjut melalui artikel ini!
Menilik Makna Self-Love Lebih Dalam
Seperti namanya, self-love dapat diartikan sebagai bentuk cinta yang diarahkan kepada diri sendiri. Misalnya, ketika kita mencintai orang lain, kita akan peduli, menerima, dan menghargai kehadiran orang tersebut dalam hidup kita. Nah, hal yang sama juga berlaku dengan self-love, yaitu kamu memberikan kepedulian, menerima diri apa adanya, dan menghargai dirimu sendiri.
“Seperti analogi oksigen ketika pesawat turbulensi, sebelum menyelamatkan orang lain, kita harus memastikan dahulu bahwa kita aman dan cukup kuat untuk membantu atau memberi cinta kepada orang lain” – Astari Nuryandani M.Psi, Psikolog
Bentuk kepedulian terhadap diri sendiri dapat dilakukan dengan cara memperhatikan kondisi diri, kebutuhan, hingga kesejahteraan diri. Lalu, kamu dapat mulai berproses untuk menerima dirimu seutuhnya, mulai dari kondisi tubuh, kelebihan, kekurangan, maupun berbagai pengalaman hidupmu. Selain itu, penting juga untuk menghargai dan mengapresiasi dirimu sendiri atas segala hal yang telah diraih. Setelah memahami apa itu self-love, bagaimana ya caranya untuk mulai mencintai diri sendiri?
Kiat-Kiat Memulai Self-Love
1. Mulailah dengan peduli terhadap kesehatanmu!
Aspek paling mendasar dari mencintai diri sendiri adalah peduli dengan kesehatan fisik dan mentalmu. Contohnya, memastikan kamu berolahraga, mengetahui kapan waktunya istirahat, memahami sinyal tubuh (fisik, emosi, pikiran) ketika membutuhkan sesuatu, dan memperhatikan asupan gizi yang masuk ke tubuh. Hal ini merupakan beberapa cara untuk berterima kasih terhadap tubuh yang telah menopangmu.
2. Memahami bahwa self-love merupakan proses yang dinamis!
Pahamilah bahwa hidup merupakan proses dinamis dan tidak semuanya dapat berjalan dengan mulus. Begitu pula dengan self-love yang akan terus bertumbuh dan bertambah sepanjang hidup kita. Jadi, jangan khawatir apabila kamu merasa belum cukup mampu mencintai diri sendiri. Selama kamu bersedia untuk mengenali diri, kebutuhan, serta menerima diri apa adanya, maka kamu dapat terus bertumbuh untuk mencintai dirimu seutuhnya.
3. Be kind to yourself!
Cobalah untuk bersikap lebih baik kepada diri sendiri. Hindari kritik dan evaluasi internal yang destruktif, seperti menyebut dirimu bodoh dan tidak berharga karena belum berhasil mencapai target. Selain itu, jangan berlebihan dalam membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Jadikanlah perbandingan dan evaluasi sebagai pemicu untuk berkembang. Hargai setiap proses kecil yang kamu lewati dan fokus pada sejauh mana kamu telah bertumbuh sebagai individu.
4. Mengapresiasi diri sendiri!
Setiap malam sebelum tidur, kamu dapat mengucapkan rasa terima kasih kepada dirimu sendiri sambil merefleksikan hal baik yang terjadi hari ini. Apabila kamu mengalami hari yang buruk, jangan lupa untuk mengapresiasi dirimu yang telah bertahan melewatinya. Hal ini dapat membantumu untuk melihat sesuatu dengan lebih positif dan mensyukuri kehidupanmu. Selain itu, kamu juga dapat memberikan hadiah kecil kepada diri sendiri (self-reward), seperti membeli makanan favoritmu setelah menyelesaikan tugas.
Ketika kamu mulai mencintai diri sendiri, maka kamu akan menyadari bahwa kamu memiliki kendali atas hidupmu sehingga kamu mampu berperan aktif dalam menentukan bagaimana kamu memaknai diri dan kehidupanmu serta berani untuk mengambil pilihan dalam hidup.
Namun, self-love terkadang membuat kita takut terhadap kemungkinan bahwa kita menjadi egois atau justru pasrah dengan keadaan. Hmm, bagaimana ya mengatasinya?
Apakah Mencintai Diri Sendiri Merupakan Suatu Hal yang Egois?
Kamu perlu memahami bahwa self-love tidak selalu sama dengan bersikap egois. Seperti analogi oksigen di pesawat turbulensi, ada kalanya kita perlu untuk menyelamatkan dan memenuhi kebutuhan diri sendiri dahulu sebelum menjalani berbagai peran dan memenuhi kebutuhan orang lain. Oleh karena itu, penting sekali untuk memahami kebutuhanmu sambil terus mengembangkan empati terhadap orang lain.
Apabila self-love yang kamu lakukan berdampak positif bagi dirimu dan tidak merugikan kenyaman serta kesejahteraan orang lain, maka self-love bukanlah hal yang egois. Contohnya, saat merasa kelelahan, kamu dapat meminta izin untuk beristirahat sejenak agar lebih fokus saat kembali bekerja. Maka, beri tahu rekanmu kapan kamu akan kembali dan menyelesaikan tanggung jawabmu. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan kebutuhan diri dan memproyeksikan hal tersebut ke luar diri secara seimbang. Pertimbangkanlah mana pilihan yang tidak merugikan dan mana pilihan yang mungkin memicu konflik atau membuat orang lain tersakiti.
Lalu, Apakah Self-Love Membuat Kita Pasrah dengan Diri Sendiri?
Dalam proses mencintai diri sendiri, kita akan belajar untuk menerima diri kita seutuhnya dengan segala pengalaman baik dan buruk dalam hidup kita. Namun, menerima bukan berarti kita pasrah terhadap kondisi diri. Dalam hal ini, penerimaan berfungsi sebagai langkah awal kita untuk menyadari diri sehingga dapat mengetahui aspek dalam diri yang masih perlu untuk dikembangkan.
Menerima, bertumbuh, menerima, dan bertumbuh – itu lah proses yang lebih tepat untuk menggambarkan self-love sebagai suatu proses yang dinamis. Jadi, kamu tetap dapat menerima diri sambil terus bertumbuh untuk menjadi versi terbaik dirimu. Namun, apabila dalam perjalanannya kamu menemui kesulitan, ketahuilah bahwa itu merupakan hal yang wajar dan kamu dapat meminta bantuan kepada pihak lain.
Salah satunya, kamu dapat memanfaatkan fasilitas Employee Assitance Program berupa Pojok Konseling yang telah disediakan oleh Kompas Gramedia. Menyadari bahwa kamu membutuhkan dan berani untuk mencari bantuan juga merupakan bentuk dari mencintai diri sendiri, lho! Jadi, jangan ragu untuk mendaftarkan diri ke Pojok Konseling pada pranala berikut https://mykg.id/eap/pojok-konseling-kompas-gramedia.
Segera ambil langkah berani untuk mulai mencintai diri sendiri!
***
Penulis: Amalia Permata Hanifah