Kamu anak kos? Bener nggak sih kalo anak kos susah makan? Kalau iya, apa alasan kamu? Tidak sempat karena sibuk, malas, atau mau berhemat? Sebenarnya, kita sama-sama tahu bahwa lebih baik masak sendiri, kan? Tapi hal itu tidak selalu terjadi, maka katering menjadi pilihan kedua. Kalau tidak bisa juga, terpaksa jajan atau bahkan menumpang makan di kondangan bermodal amplop kosong, deh. Hati-hati, berbagai masalah kesehatan dapat timbul kalau kamu nggak cermat memilih jajan, lho! Mulai dari sakit lambung, diare, sampai kurang gizi.
Yuk, simak beberapa panduan praktis jajan sehat ala anak kos berikut:
- Sedapat mungkin penuhi kebutuhan zat gizi yaitu karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin, dan mineral.
Umumnya, masyarakat Indonesia jarang kekurangan karbohidrat, namun seringkali tidak mencukupi konsumsi zat gizi lainnya karena proporsinya yang tidak seimbang.
- Serat: untuk sayuran, usahakan meminta ekstra sayuran atau membawa lalapan sendiri (timun, kol, terong). Untuk buah, bawa sendiri buah yang mudah dan murah seperti pisang, jeruk, ataupun salak. Lebih baik memilih rujak daripada jus, ya!
- Protein: pilihan yang murah dan mudah jatuh pada ikan, telur, tahu, tempe, ataupun susu.
- Lemak baik: lemak yang baik untuk dikonsumsi terletak pada ikan, telur, yoghurt, susu, kacang-kacangan, biji-bijian, dan alpukat.
- Jika dana terbatas, cobalah untuk menyiapkan sebagian protein, sayur, atau buah dalam bentuk yang mudah. Kamu bisa bawa telur rebus, lalapan, dan berbagai buah agar dapat memastikan makanan yang kamu konsumsi tetap bergizi.
- Pilih makanan yang tidak terlalu pedas, asam, ataupun berminyak. Ketika pilihan yang tersedia tidak memungkinkan (atau tidak suka), kamu dapat membatasi jumlah kuah, cabe, atau asam yang ada pada hidanganmu.
- Waspadalah dalam mengonsumsi beberapa jenis buah dan sayur seperti kacang-kacangan, kol, kembang kol, brokoli, bawang, apel, pir, mangga, pisang, karena dapat menyebabkan timbulnya gas sehingga menjadi masalah bagi pengidap sakit maag.
- Tingkatkan keberanian mencoba berbagai jenis masakan yang tidak digoreng. Jangan bilang tidak suka kalau belum mencobanya, ya! Hanya dengan menghindari gorengan saja, kamu sudah bisa menghindari konsumsi kalori yang tinggi, lemak trans, hingga lemak jenuh!
- Tingkatkan pengetahuan gizi agar tidak terjebak dan salah pilih. Misalnya jika kamu ingin mengonsumsi gado-gado, kamu tetap harus bersikap waspada. Kalau tujuanmu adalah untuk menurunkan berat badan, maka sebaiknya memilih jenis sayur yang berkuah bening atau tumis, dan batasi jumlah bumbu kacang dan kerupuknya.
- Batasi makanan yang tinggi kadar gula dan garam, termasuk minuman manis. Kamu sudah cukup manis, jadi tidak perlu lagi adu manis dengan minuman!
- Hindari atau batasi berbagai bumbu tambahan seperti saos sambal, saos tomat, mayones, ataupun kecap. Tidak mau kan, asupan kalori, gula, dan garam harian kamu jadi bertambah? Tidak hanya itu, kamu juga sudah berhasil berhemat plastik dan berperan dalam menjaga bumi dengan menghindarinya.
- Agar terhindar dari sakit perut dan diare, jangan lupa memperhitungkan kebersihan, ya! Tidak hanya tanganmu, tapi juga warungnya, makanannya, dan alat makannya. Jika sudah bertebaran lalat, kecoa, tikus, sampah, debu polusi, sebaiknya pilih yang lain. Untuk alat makannya, kamu bisa bawa sendiri, kan?
- Sebisanya hindari kemasan plastik. Pilih alat makan yang terbuat dari kaca, stainless steel, kayu, bambu, atau keramik. Mengapa? Karena berbagai partikel plastik dan zat kimia di dalam plastik dapat larut dan termakan tanpa kita sadari.
Penulis: dr. Santi/Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia