Wellbeing Articles

Counseling

COUNSELING

Makanan yang Harus Dimakan dan Dihindari saat sedang Anemia

Banyak penderita anemia yang tidak menyadari bahwa dirinya mengalami anemia. Hal ini bisa terjadi karena gejala-gejala anemia bisa sangat samar terutama pada anemia yang ringan. Beberapa gejala anemia adalah mudah lelah, lesu, denyut nadi tidak teratur, pusing, rasa melayang, sakit kepala, pucat, tangan dan kaki dingin. Gejala-gejala anemia bisa disalahartikan sebagai kelelahan karena beban pekerjaan, stress, kurang istirahat, dsb. 

Jika merasakan gejala-gejala anemia, konsultasikan kepada dokter. Anemia bukanlah gangguan yang bisa disembuhkan hanya dengan minum suplemen zat besi saja. Perlu dilakukan pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis, dicari dan ditanggulangi sumber penyebab anemia. Konsumsi suplemen besi secara sembarangan dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Zat besi tidak bisa keluar dari tubuh dengan sendirinya sehingga asupan zat besi yang tidak perlu dan berlebihan dapat terakumulasi dalam tubuh dan berpotensi merusak tubuh seperti organ hati serta menimbulkan komplikasi lainnya.

Anemia dapat disebabkan oleh asupan nutrisi yang buruk, gangguan penyerapan zat gizi, infeksi yang berulang, penyakit kronis, menstruasi yang berlebihan, cacingan, penyakit pada sumsum tulang belakang, perdarahan, kehamilan, konsumsi obat lambung secara rutin dalam jangka waktu lama, dan lainnya. Anemia akibat kekurangan zat besi merupakan salah satu jenis anemia yang paling banyak dijumpai di Indonesia, bahkan di seluruh dunia. 

Anemia dapat dicegah dan dapat diobati. Pola makan yang benar dibutuhkan dalam pencegahan maupun tata kelola anemia terutama anemia karena kekurangan zat besi. 

Secara umum, pola makan tersebut adalah :

  • konsumsi makanan dan minuman yang secara alami (maupun difortifikasi) kaya kandungan zat besi, asam folat, dan vitamin B
  • makanan dan minuman yang meningkatkan penyerapan zat besi seperti: 

- yang mengandung vitamin C, vitamin C membantu proses penyerapan zat besi terutama yang berasal dari sumber makanan nabati. 

- yang mengandung vitamin A dan beta karoten, vitamin A dan beta karoten dalam jupah secukupnya akan membantu penyerapan zat besi terutama dari sumber makanan nabati 

  • menghindari yang mengganggu penyerapan zat besi seperti kopi, teh, susu.

   

Makanan dan minuman sumber zat besi, asam folat, dan vitamin B yaitu :

1. sumber makanan nabati seperti bayam, brokoli, kacang-kacangan dan polong-polongan (kacang merah, kacang hijau, kapri, buncis, kacang polong, kacang kedelai dan produk turunannya seperti susu kacang, tahu dan tempe), buah kering (kismis, kurma)

2. sumber makanan hewani seperti daging, jeroan (hati, jantung, ginjal,otak), seafood (ikan, kerang), unggas (ayam, bebek), telur

3. makanan dan minuman yang difortifikasi (ditambahkan oleh produsen makanan) dengan zat besi, asam folat, dan vitamin B.

 

 Makanan dan minuman yang meningkatkan penyerapan zat besi yaitu yang kaya kandungan : 

1. vitamin C seperti buah-buahan (jeruk, pepaya, jambu, jeruk, lemon, kiwi, stroberi, tomat, dll) dan sayur-sayuran (bayam, brokoli, kembang kol, kol, cabai, paprika, dll)

2. vitamin A dan beta karoten seperti (ubi jalar, bayam, brokoli, wortel, paprika merah, blewah, mangga).

 

Penulis: dr. Santi/Medical Center KG

Penyunting: Brianti Noviran/Corp. Communication KG