Wellbeing Articles

Counseling

COUNSELING

Mencegah Sekaligus Mengobati Napas dan Mulut Bau

Napas dan mulut berbau kurang sedap disebut sebagai halitosis. Kondisi ini dapat mengganggu pergaulan, pekerjaan, bahkan mengacaukan romantisme percintaan. Tak jarang pula berujung pada rasa minder dan menurunnya rasa percaya diri menurun.

Napas dan mulut berbau merupakan konsekuensi dari apa yang kita konsumsi dan kebersihan gigi, gusi, serta rongga mulut. Selain itu, juga menjadi salah satu cermin dari kesehatan kita secara keseluruhan.

Beberapa penyakit dan keadaan yang dapat menyebabkan bau napas dan mulut kurang sedap:

  • penyakit yang menyerang seputar gigi, mulut, saluran napas atas seperti gigi bolong, gigi busuk, plak gigi, radang gusi, tonsilitis (radang pada amandel), sinusitis, radang tenggorokan, bronkitis, alergi, dll
  • infeksi yang menyerang kelenjar ludah
  • batu pada saluran kelenjar ludah
  • mulut kering
  • dehidrasi
  • perubahan hormon, misalnya pada kehamilan
  • penyakit pada saluran pencernaan seperti sakit mag, GERD
  • penyakit lainnya seperti diabetes, gangguan hati, gangguan ginjal, Alzheimer, Parkinson, depresi, gangguan cemas, stres, dll.

 

Selain itu, beberapa jenis obat juga menurunkan produksi ludah. Hal ini menyebabkan mulut menjadi kering dan berbau. Obat yang dimaksud misalnya beberapa jenis obat untuk hidung tersumbat, anti alergi, hipertensi, pereda nyeri, obat kemoterapi, anti depresan, anti anxietas, diuretik, dll.

Kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, dan minuman berkafein juga menambah deretan penyebab bau mulut.

Gejala Halitosis antara lain:

  • rasa tidak nyaman atau asam di mulut
  • mulut dan lidah terasa kering
  • lidah diselubungi selaput berwarna putih
  • air ludah kental dan berbau.

 

Gejala lainnya akan timbul sesuai dengan penyakit yang mendasari terjadinya bau mulut, misalnya jika penyebabnya adalah radang tenggorokan, maka gejala bisa berupa nyeri saat menelan dan demam.

 

Pengobatan Halitosis

Untuk mengobati bau mulut, perlu digali apa penyebab terjadinya bau mulut. Jika penyebab ditanggulangi, maka bau mulut dengan sendirinya akan menyingkir jauh-jauh. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi bau mulut:

  • Memperbaiki pola makan. Mengunyah buah dan sayur dapat membantu meningkatkan produksi air liur dan membersihkan gigi dan lidah dari kotoran (bakteri, sel mati) dan sisa makanan yang menempel. Hindari/batasi makanan berbau tajam seperti bawang putih, bawang merah, bawang bombay, petai, jengkol, dll.

Mengunyah daun mint, peterseli, seledri, atau daun sirih akan membantu menyegarkan bau mulut. Makanlah probiotik (bakteri baik) dan prebiotik (makanan bagi probiotik, banyak dalam buah dan sayur). Bakteri baik dalam probiotik dapat membantu memerangi bakteri penyebab bau mulut.

  • Mencukupi kebutuhan cairan harian. Minum air, makan sayur dan buah yang mengandung air, serta makan makanan yang berkuah akan membantu pemenuhan kebutuhan cairan harian. Hindari kafein karena kafein dapat menurunkan produksi air liur dan meningkatkan frekuensi berkemih sehingga dapat menimbulkan dehidrasi. Kurangi penggunaan garam agar mulut tidak menjadi cepat kering.
  • Kurangi gula. Gula merupakan makanan bagi bakteri jahat di dalam mulut yang akan menghasilkan bau mulut.
  • Menjaga kebersihan gigi, gusi, dan lidah. Sikat gigi, gusi, dan lidah minimal 2 kali sehari yaitu pada saat selesai makan sahur dan malam sebelum tidur.
  • Berhenti merokok. Racun dalam rokok akan tertinggal dalam rongga mulut dan gigi sehingga menimbulkan bau kurang sedap. Selain itu, merokok dapat menurunkan produksi air liur.
  • Berkumur dengan air atau obat kumur tanpa kandungan alkohol.
  • Kontrol rutin ke dokter gigi setidaknya setiap 6 bulan.
  • Membersihkan gigi palsu secara teratur.
  • Konsultasikan kepada dokter terkait dengan efek samping obat.

 

Jika masih juga tidak berhasil menghalau bau mulut setelah semua cara di atas dilakukan, maka sudah saatnya berkunjung ke dokter atau dokter gigi untuk menemukan akar permasalahan dan terapinya.

(oleh: dr. Santi/Medical Center KG)