Wellbeing Articles

Counseling

COUNSELING

Mengapa Kita Sulit Tidur Cukup? Membongkar Jurang Antara Prioritas dan Realita

Jujurly, kita pernah nonton secara maraton, entah drakor, dracin, film horor, atau iseng scroll medsos. Iya, kan? Ternyata ini nggak cuma dialami kita aja, lho! Sebuah survei yang dilakukan September 2019 terhadap 2.003 orang dewasa di Amerika memberikan hasil yang mirip kita alami: 

  • Streaming

88% orang dewasa Amerika, dan 95% dari mereka yang berusia 18-44 tahun, pernah mengalami kehilangan waktu tidur karena begadang menonton maraton (binge-watching) beberapa episode acara TV atau serial streaming. Sementara kelompok usia 45 tahun ke atas paling sedikit mengalami kurang tidur karena menonton maraton, 80% dari mereka tetap mengalaminya.

  • Video games

72% dari orang Amerika berusia 18-34 dan 38% yang berusia 35 tahun ke atas begadang karena main video games. Pria (59%) lebih sering menunda tidur untuk gaming daripada wanita (42%).

  • Membaca

⅔ orang dewasa Amerika kurang tidur karena membaca di mana proporsi wanita 71% dan pria 61%.

  • Menonton olahraga

Hampir 60% dari seluruh orang dewasa Amerika  pernah mengorbankan waktu tidur untuk menonton pertandingan olahraga. Proporsi pria mendominasi, 75% pria dibandingkan dengan 45% wanita.

Ironisnya, dalam survei yang sama, partisipan mengaku menempatkan tidur di posisi kedua setelah keluarga sebagai prioritas utama dalam hidupnya.

whatsapp image 2025 11 24 at 10 40 44 16970b8f

Dari sini kita bisa belajar banyak, nih! Ternyata dengan tahu dan mengatur prioritas belum cukup untuk sampai ke tahap eksekusi. Coba, siapa sih yang nggak tahu kalau tidur sangat penting untuk pemulihan fisik, fungsi otak, dan kesejahteraan emosional. Mungkin kita tidak tahu satu atau dua dari beberapa fakta bahwa tidur memperkuat sistem imun tubuh, membantu mengatur nafsu makan dan metabolisme, serta mendukung pertumbuhan dan perbaikan. Tapi tentunya setuju kalau tanpa tidur yang cukup, kita lebih mudah terkena penyakit baik akut (jadi gampang ketularan bapil misalnya) maupun penyakit kronis, juga daya konsentrasi serta suasana hati jadi buruk. Iya, kan?

 

Cara agar kita benar-benar mengutamakan tidur dan beneran tidur dengan cukup:

  1. Punya jadwal tidur dan bangun yang konsisten. Semakin konsisten, semakin sulit kita melawan kantuk yang hadir di jadwal tidur. Mata berat, otak penat, nggak sanggup lanjut, auto stop, tarik selimut.
  2. Punya makna dalam hidup (the meaning of life). Punya hal yang diperjuangkan membuat kita akan merasa penuh dan tidak butuh mengisi kekosongan dalam pikiran dan emosi dengan menghabiskan waktu di area yang sebenarnya tidak mendukung tujuan hidup.
  3. Menjalankan gaya hidup sehat agar seluruh sistem tubuh bekerja optimal, jadi kesehatan mental lebih kuat dan mampu mengatasi godaan untuk begadang. Lebih bisa bilang TIDAK pada diri, dengan nada tegas.
  4. Biasakan untuk berkesadaran (mindful) dalam berbagai hal. Sadari dan nikmati sepenuhnya saat sedang nonton. Contohnya, nikmati sepenuhnya seluruh aspek dalam film, jalan cerita, emosi, fashion, pemandangan, dan sebagainya. Habis 1 episode, coba berhenti, ingat kembali dari awal episode hingga akhir. Nonton secara maraton tanpa memberi jeda sejenak pada otak akan membuat otak merasa ‘bosan’ dan menurunkan kualitas pengalaman nonton.
  5. Pasang alarm dan segera berhenti ketika alarm berbunyi. Jangan terus pasang tombol snooze ya!
  6. Matikan tombol auto-play, ya!
  7. Lakukan bareng orang yang ‘kuat’ dan mampu menguasai diri. Pastinya ketika kita ngotot mau lanjut pas udah jam tidur, dia pasti nggak peduli dan langsung matikan TV. Manjur, kan?

 

Penulis: dr. Santi/Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia