Wellbeing Articles

Counseling

COUNSELING

Menghadapi Mpox dengan Tenang, Ini Fakta Penting yang Perlu Diketahui

Kekhawatiran masyarakat terhadap penyakit Mpox, yang sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet, semakin meningkat seiring dengan beredarnya berita mengenai penyakit ini. Sayangnya, kekhawatiran ini dimanfaatkan oleh beberapa pihak untuk menyebarkan hoaks, yang justru menambah kepanikan. Artikel ini bertujuan memberikan informasi yang benar agar masyarakat tidak hanya terlindungi dari penularan, tetapi juga terhindar dari kepanikan.

 

Apa Itu Mpox?

Mpox adalah nama baru untuk penyakit yang sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet. Pada 28 November 2022, WHO mengganti nama monkeypox menjadi Mpox untuk menghindari rasisme atau stigmatisasi yang mungkin muncul dari nama sebelumnya. Mpox disebabkan oleh virus monkeypox dan biasanya menyerang hewan pengerat seperti tikus dan tupai, serta primata selain manusia seperti monyet. Penularan dapat terjadi dari hewan ke manusia dan dari manusia ke manusia. Varian virus yang telah diidentifikasi dan berpotensi menyebabkan wabah adalah clade Ia, clade Ib, dan clade IIb.

 

Gejala Mpox

Gejala Mpox biasanya muncul 3-17 hari setelah seseorang terpapar virus, yang dikenal sebagai masa inkubasi. Pada awalnya, gejala umum infeksi virus akan muncul, seperti demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, lemas, dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau selangkangan.

Setelah 1-4 hari setelah demam muncul, ruam kulit akan mulai terbentuk, sering kali berawal dari wajah, tangan, atau kaki, dan kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya. Ruam bisa juga dimulai di area genital, mulut, atau tenggorokan. Ruam awalnya berbentuk datar di kulit, kemudian berkembang menjadi bintil padat yang terasa timbul. Bintil ini akan membesar dan berisi cairan bening, mirip seperti cacar air, sebelum akhirnya berubah menjadi nanah. Lepuh ini kemudian akan menjadi keropeng yang mengering dan terlepas, dengan seluruh proses ini berlangsung selama sekitar 2-4 minggu.
 

Bagaimana Mpox Menular?

Penularan Mpox dari manusia ke manusia dapat terjadi melalui beberapa cara:

  • Kontak erat dengan orang yang terinfeksi Mpox
  • Kontak dengan benda yang terkontaminasi virus Mpox (baik dari orang maupun hewan)
  • Kontak langsung dengan ruam, keropeng, atau cairan tubuh dari orang yang terinfeksi Mpox
  • Kontak erat dengan droplet pernapasan dari orang yang terinfeksi Mpox selama lebih dari 4 jam
  • Kontak seksual dengan orang yang terinfeksi Mpox
  • Penularan dari ibu hamil yang terinfeksi Mpox ke janinnya
     

    Penularan dari hewan ke manusia juga dapat terjadi melalui:

  • Gigitan atau cakaran hewan
  • Mengonsumsi hewan liar yang terinfeksi, yang dimasak sebagai makanan
  • Produk dari kulit atau bulu hewan yang terinfeksi Mpox
  • Kontak langsung dengan ruam atau cairan tubuh dari hewan yang terinfeksi Mpox

 

Pengobatan Mpox

Sampai saat ini Mpox dianggap sebagai penyakit virus yang sembuh dengan sendirinya. Secara umum pengobatan meliputi istirahat, makan makanan yang bergizi, cukup minum, cukup tidur, dan pemberian obat untuk mengobati gejalanya misalnya diberi obat demam jika demam, obat pereda gatal, dan seterusnya. Hindari memecahkan lepuh, menggaruk lepuh, melepaskan keropeng.

Beberapa kasus khusus membutuhkan anti virus seperti tecovirimat atau brincidofovir. Antibiotik tidak dibutuhkan jika tidak ada infeksi sekunder atau indikasi lainnya.

Pasien dengan Mpox harus menjalani masa isolasi hingga semua keropeng lepas, terbentuk lapisan kulit baru, tidak ada lesi baru dalam 48 jam terakhir, dan tidak mengalami demam tinggi setidaknya dalam 72 jam terakhir, atau sesuai instruksi dokter.


Penulis: dr. Santi/Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia