Wellbeing Articles

Counseling

COUNSELING

Menjaga Kesehatan Paru-Paru

Seringkali kita tidak menyadari peranan paru-paru dalam kehidupan. Maka, kita jarang memikirkan dan melakukan berbagai tindakan untuk menjaga kesehatan paru. Sebenarnya, tubuh kita mempunyai mekanisme sendiri untuk melindungi paru. Udara pernapasan yang dihirup melalui rongga hidung akan mendapat perlakuan:

● Disaring agar bersih dari debu, alergen, atau berbagai benda yang berpotensi membahayakan.

● Diatur kelembaban dan suhunya agar sesuai dengan tubuh.

● Hidung juga memproduksi nitric oxide yang berfungsi untuk:

        - Melebarkan pembuluh darah, sehingga meningkatkan kemampuan paru untuk menyerap oksigen.

        - Mempermudah transportasi oksigen ke seluruh tubuh.

        - Merupakan antivirus, antijamur, dan antibakteri sehingga membantu sistem imun tubuh.

Walaupun sudah ada mekanisme untuk melindungi paru, ada beberapa hal yang bisa dan perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan paru, yakni menghindari polusi udara. Menurut WHO, 9 dari 10 orang bernapas dalam udara dengan tingkat polusi yang tinggi. Sepertiga kematian dini setiap tahun terjadi karena polusi udara. Polusi udara dapat dibagi menjadi:

● Polusi dalam ruangan misalnya asap rokok, debu, jamur, bulu binatang peliharaan, kecoak, dll.

● Polusi luar ruangan misalnya asap kendaraan, asap pabrik, asap rokok, debu, pembakaran sampah, dll.

virus 1

Menghindari terjadinya infeksi terutama pada saluran pernapasan bisa dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut,

● Menjaga kebersihan diri dengan mencuci tangan, mengenakan masker, menjauhi orang yang sakit, meminta orang, selain diri sendiri, untuk senantiasa menerapkan etika batuk dan bersin.

●  Menjaga kebersihan lingkungan.

●  Memeriksakan kesehatan secara berkala walaupun merasa sehat dan terlihat sehat.

● Jangan menahan ketika ingin bersin atau batuk. Karena bersin atau batuk adalah mekanisme tubuh untuk membuang atau melontarkan berbagai benda asing seperti debu, serbuk sari, bakteri, virus, dll dari dalam saluran napas atas keluar tubuh.

● Mendapatkan vaksinasi.

  • Rutin olahraga dan aktif bergerak.
  • Olahraga berfungsi untuk melatih dan menguatkan jantung dan paru.
  • Bernyanyi dan tertawa juga berguna untuk kesehatan paru.
bernapas 1

Selalu bernapas dengan hidung, hindari bernapas dengan mulut. Tidak seperti hidung, mulut  tidak memiliki kemampuan untuk menyaring udara, menjaga kelembaban dan suhu udara, serta menangkal berbagai partikel, bakteri, virus, dll yang tentunya dapat berbahaya jika terhirup masuk. Melakukan berbagai senam pernapasan. Ada beberapa jenis senam pernapasan yang bisa dilakukan seperti pernapasan dengan bibir mengerucut (pursed-lip breathing), pernapasan dengan otot perut atau diafragma, bernapas yang dalam, dan sebagainya. 

Mencukupi asupan cairan dengan minum cukup. Jika perlu, batasi asupan kafein dalam kopi dan teh. Kafein menyebabkan orang lebih sering berkemih sehingga rentan dehidrasi jika tidak menjaga asupan minum. Dehidrasi dapat menyebabkan paru bekerja dengan berat. Selain itu, dapat membuat selaput lendir di rongga hidung menjadi kering sehingga tidak dapat berfungsi dengan optimal. Makan makanan yang tinggi serat, mengandung antioksidan, vitamin, dan mineral. Makanan tersebut adalah berbagai buah dan sayur-sayuran. Protein dibutuhkan untuk kesehatan paru misalnya telur, ikan, ayam, dll. Kopi juga membantu menjaga kesehatan paru. Tentunya tanpa disertai dengan berbagai tambahan lainnya yang tidak sehat seperti gula, krimer, kental manis, dsb. 

Hindari makanan olahan, minuman beralkohol, batasi pemakaian gula dan garam, tidak merokok atau terpapar asap rokok. Asap rokok baik yang asap dihirup dari rokok yang menyala, asap yang dihembuskan oleh perokok, maupun asap yang berasal dari rokok yang terbakar, dapat memicu berbagai gangguan kesehatan. Untuk orang yang mengalami gangguan pada paru, batasi atau hindari:

● Makanan yang mengandung gas seperti kol, kembang kol, brokoli, kacang, dll.

● Minuman yang mengandung gas seperti soda.

● Makanan yang tinggi kalori karena akan memicu peningkatan berat badan. Lemak dalam rongga perut akan mendesak rongga dada dan menyulitkan proses kembang kempisnya dada ketika bernapas.

 

Penulis: dr. Santi/KG Medical Center