Wellbeing Articles

Counseling

COUNSELING

Olahraga Biar Bisa Makan Bebas?

Kamu pasti pernah baca tentang ajakan olahraga sebagai syarat agar bisa makan bebas, termasuk dari beberapa dokter yang juga influencer kesehatan. Lantas pernah juga baca dan jadi terheran-heran kenapa ada orang yang rajin olahraga, tubuh berotot, malah meninggal mendadak? Beberapa kasus bahkan meninggal saat sedang olahraga.

 

Bahaya Menjalankan Olahraga dengan Tujuan Bisa Makan Bebas

Menjalankan olahraga dengan tujuan bisa makan bebas sepuasnya atau tanpa aturan mungkin terlihat seperti solusi ideal buat kamu, kan? Sebenarnya pendekatan ini dapat membawa berbagai risiko bagi kesehatan, baik fisik maupun psikis. 

 

1. Kecenderungan Makan yang Tidak Sehat karena Merasa Aman

Umumnya yang ingin dikonsumsi dengan bebas dan ‘dibayar’ dengan olahraga adalah yang tinggi kalori, gula, garam, lemak jahat (lemak jenuh dan lemak trans), namun rendah serat. Terbayang gorengan, jeroan, minuman manis, kue kering, kue basah, bolu, kan? Menggunakan olahraga sebagai kompensasi untuk makan tanpa batas akan menggodamu untuk konsumsi makanan minuman yang tidak sehat tersebut secara berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti obesitas, resistensi insulin, diabetes tipe 2, hipertensi, peningkatan kolesterol jahat dan asam urat dalam darah, perlemakan hati, penyakit jantung, dan berbagai gangguan kesehatan lainnya.

Olahraga memang berguna bagi kesehatan kita. Masalahnya yang dibakar ketika olahraga hanyalah kalori yang mungkin bersumber dari kandungan gula, tepung, dan sebagian minyak dari makanan minuman yang dikonsumsi. Tetapi tidak semua kandungan di dalam makanan dan minuman tersebut akan ‘sirna’ hanya dengan olahraga. 

 

2. Pola Makan yang Tidak Seimbang

Makan (dan minum juga) bukan hanya sekadar agar kamu punya energi (atau puas), tapi juga berfungsi sebagai penyedia bahan baku untuk menjalankan berbagai fungsi mulai dari mekanisme bertahan yang sering disebut dengan sistem imunitas tubuh, berbagai fungsi dalam tubuh kita, membentuk dan menjaga kulit, otot, tulang, hormon, dan sebagainya. Untuk bisa berfungsi optimal, maka tubuh butuh: 

  • zat gizi makro (karbohidrat, protein, lemak baik) yaitu zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah besar sebagai sumber energi, bahan pembangun tubuh, kekebalan, tumbuh kembang tubuh, dll
  • zat gizi mikro (berbagai macam mineral dan vitamin) yaitu zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah kecil

 

Perlu kamu ketahui bahwa ketidakseimbangan asupan zat gizi, baik kekurangan berbagai zat gizi maupun kelebihan, bisa memicu berbagai gangguan kesehatan fisik dan atau psikis. Sayangnya tidak semua gangguan tersebut dapat segera dirasakan gejalanya. Hal ini terjadi karena tubuhmu selalu berusaha melakukan berbagai kompensasi untuk mengatasi ketidakseimbangan yang dialami. Sampai pada satu saat, ketika tubuh sudah lelah, sudah kehabisan jalan, barulah mulai timbul berbagai gejala. Tentunya ketika hal ini terjadi, tidak selalu berbagai gangguan yang terjadi bisa dikembalikan menjadi baik seperti keadaan semula.

Nah, semoga kamu lebih paham, meski olahraga memiliki banyak manfaat, olahraga saja tidak cukup untuk melawan dampak dari pola makan yang buruk. Jangan ditarik kesimpulan yang keliru, ya! Bukan berarti tidak perlu olahraga tapi cukup dengan menjaga pola makan saja. Menjaga pola makan disertai dengan olahraga adalah pilihan yang the best. Yuk, olahraga biar sehat jiwa dan raga! Bukan sebagai hukuman atau bayar hutang atas apa yang kita makan.

 

Penulis: dr. Santi/Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia