Wellbeing Articles

Counseling

COUNSELING

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Kepala: Dari Penyebab hingga Terapi

Sakit kepala adalah keluhan yang umum di ruang praktik dokter. Meski sering disamakan dengan pusing, keduanya adalah kondisi yang berbeda dan penting bagi dokter untuk membedakan mana yang sebenarnya diderita pasien. Pusing biasanya merujuk pada vertigo, di mana penderita merasa dirinya atau sekelilingnya berputar. Sedangkan sakit kepala atau cephalgia, adalah rasa nyeri di daerah kepala yang dapat berupa sensasi ditusuk-tusuk, ditekan, diikat, berdenyut, atau berat, dan bisa menjalar ke wajah, leher, serta bahu.

Terdapat lebih dari 150 jenis sakit kepala, namun jenis yang paling umum adalah sakit kepala tegang atau tension headache. Penyebabnya diduga berasal dari ketegangan pada otot-otot wajah dan leher. Teori lain menyebutkan bahwa peningkatan sensitivitas terhadap nyeri adalah faktor utama dalam sakit kepala tegang, dengan ketegangan otot sebagai hasil dari sistem nyeri yang hipersensitif ini. Beberapa faktor yang dapat memicu sakit kepala tegang antara lain kelelahan, kurang tidur, stres, tegang, terlambat makan, dan postur tubuh yang salah.


Penyebab Sakit Kepala

Ada berbagai hal yang dipercaya sebagai penyebab sakit kepala, di antaranya:

  • Penyakit berupa infeksi bakteri atau virus
  • Gangguan psikologis seperti stres berkepanjangan, kecemasan, dan depresi
  • Faktor genetik
  • Pengaruh lingkungan seperti makanan tertentu, suara yang keras, cahaya terlalu terang, asap rokok, atau bau yang terlalu kuat
  • Posisi kerja yang menyebabkan kekakuan dan kelelahan pada otot leher dan punggung
  • Gaya hidup yang buruk, misalnya kurang tidur, makan tidak teratur, dan kurang olahraga
  • Perubahan cuaca
  • Gangguan pada pembuluh darah, otot, atau saraf di kepala dan leher


Terapi Umum Sakit Kepala

Terapi yang diberikan untuk sakit kepala bergantung pada jenis dan penyebabnya, yang biasanya mencakup:

  • Obat-obatan penghilang nyeri seperti paracetamol, ibuprofen, dan sejenisnya
  • Obat-obatan untuk mengatasi penyakit yang mendasari
  • Konseling psikologis dan manajemen stres
  • Istirahat di tempat yang gelap dan tenang
  • Memenuhi kebutuhan cairan dengan minum air putih dan mengonsumsi buah serta sayuran yang kaya air
  • Kompres panas atau dingin sesuai preferensi


Sakit Kepala yang Perlu Diwaspadai

Walaupun sering kali tidak berbahaya, ada kondisi sakit kepala yang perlu diwaspadai dan segera diperiksakan ke dokter, terutama jika:

  • Sakit kepala datang tiba-tiba dan sangat hebat
  • Sakit kepala yang dialami menjadi lebih sering atau lebih berat dari biasanya
  • Sakit kepala dirasakan berbeda dari biasanya
  • Tidak ada perbaikan meskipun sudah minum obat-obatan yang biasa dikonsumsi
  • Mengganggu aktivitas normal, menimbulkan gangguan tidur, atau membuat tidak bisa bekerja
  • Disertai dengan rasa bingung, gangguan berkomunikasi, gangguan penglihatan, gangguan keseimbangan, atau gangguan berjalan
  • Mengalami pingsan
  • Disertai demam tinggi
  • Terjadi kebas, lemah, atau lumpuh pada satu sisi tubuh
  • Terjadi kekakuan pada tengkuk
  • Mengalami kejang
  • Disertai mual dan muntah terus-menerus
  • Terjadi setelah trauma atau benturan pada kepala


Pencegahan Sakit Kepala

Sakit kepala dapat dicegah dengan menerapkan gaya hidup yang sehat, seperti:

  • Mengonsumsi makanan dengan gizi lengkap dan seimbang, serta mengikuti jadwal makan yang teratur
  • Memenuhi kebutuhan cairan tubuh
  • Mendapatkan tidur yang cukup
  • Berolahraga dengan intensitas sedang secara teratur
  • Mengelola stres dengan bijak
  • Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
  • Menghindari rokok dan alkohol


Penulis: dr. Santi/Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia