Pertolongan pertama yang benar ketika terpapar gas air mata:
- Segera menjauh dari sumber gas air mata.
- Basuh mata dengan air saline atau air bersih. Caranya, miringkan kepala agar air pembasuh tidak mengenai wajah dan mata sebelahnya. Basuh mata satu persatu, dengan arah air menjauh dari mata, air diberikan dari arah hidung ke arah telinga. Buka mata ketika dibasuh. Basuh mata satunya dengan cara yang sama.
- Cuci kulit yang terpapar dengan sabun dan air mengalir, Jika tidak ada, gunakan air saline atau air bersih. Perhatikan arah air agar aliran air tidak meluas ke bagian tubuh lain tapi langsung terbuang.
- Perhatikan arah angin jika ada, jangan berada di mana angin bertiup karena tiupan angin akan membawa serta partikel gas air mata,
- Tutup mulut dan hidung, pilihan penutup mulut dan hidung mulai dari yang paling efektif:
- masker respirator yang menutup seluruh wajah
- masker N95.
Jika tidak ada, sebagai pertolongan darurat, walaupun tidak seefektif pilihan di atas, gunakan masker kain 3 lapis, bandana, syal, lap dapur, daster batik, atau kain yang rapat dan menyerap air.
Basahi dengan air saline atau sering disebut air infus oleh orang awam. Jika tidak ada, gunakan air bersih. Perlu diwaspadai, penggunaan ini hanya bersifat membantu. Kerugiannya adalah bisa membuat napas lebih berat. Kelembaban air bisa menimbulkan masalah di kulit jika terlalu lama atau air yang digunakan kotor.
6. Tutup area mata dengan rapat. Alat terbaik adalah kacamata yang menutup erat seluruh area sekitar mata seperti yang digunakan dokter di ruang operasi. Jika tidak ada, dapat digunakan kacamata renang. Untuk menghindari embun, semprotkan sedikit air saline atau sabun cair di kacamata tersebut.
7. Kenakan pakaian untuk menutupi sebanyak mungkin area kulit dan kepala. Pilih pakaian yang berkancing depan agar ketika dibuka tidak perlu melewati area kepala. Setelah menjauh, lepaskan pakaian dengan hati-hati agar bagian luar pakaian tidak mengenai kulit.
8. Hubungi tenaga kesehatan.