Wellbeing Articles

Counseling

COUNSELING

Pesan Tersirat dari Drama Squid Game : Pentingnya Pengelolaan Keuangan

Jangan sampai ada seorang salesman ngajak kamu main gaplek dengan iming-iming duit yang akhirnya kasih kartu nama!

Sudah tahu dong salah satu drama Korea yang sedang ramai dibicarakan, Squid Game. Drama ini sudah jadi perbincangan di mana-mana karena dianggap memiliki cerita yang seru: survival game dengan hadiah 45,6 miliaran won atau setara dengan 549 miliar rupiah (kurs Rp12,06). Untuk mendapatkan hadiah tersebut, semua orang harus bertahan dalam enam babak permainan tradisional. Siapapun yang kalah, mereka akan mati.

Ada 456 peserta yang mengikuti ajang permainan bertahan hidup ini. Uniknya, 456 pesertanya adalah orang-orang yang memiliki masalah keuangan: terlilit hutang hingga harus mempertaruhkan tubuh mereka sebagai jaminan, penipu ulung yang kehilangan hartanya dan terus dikejar rentenir, pencopet yang sedang berusaha mengumpulkan sejumlah uang, dan masih banyak masalah keuangan lainnya. Para pembuat acara seakan-akan telah menyeleksi dengan baik siapa saja orang-orang yang memiliki masalah keuangan 

Dari drama Squid Game ini, banyak sekali pesan yang tersirat untuk para penonton, khususnya pesan-pesan mengenai keuangan. Simak beberapa pesan tersebut, yuk!

 

financial planner

Perencanaan Keuangan

Perencanaan keuangan, kunci dari dana bocor

Diceritakan bahwa beberapa peserta Squid Game banyak sekali menghamburkan uang, dana yang mereka punya terhambur ke mana-mana karena mereka tidak memiliki perencanaan keuangan yang matang. Tanpa mereka sadari, mungkin uang yang mereka dapatkan malah digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan sekunder tanpa mementingkan kebutuhan primer mereka.

Dengan memiliki perencanaan keuangan, pengeluaran pada hal-hal yang tidak perlu akan diminimalisir. Selain itu, perencanaan keuangan berarti telah memberikan jumlah-jumlah tertentu untuk alokasi kebutuhan.  Misalnya 20 persen untuk biaya tempat tinggal, 20 persen untuk dana darurat, 10 persen untuk investasi dan 50 persen untuk kebutuhan sehari-hari. Hal ini sangat memudahkan kita untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran.

 

Jangan terlena dengan pinjaman

Kini, banyak sekali penyedia pinjaman cepat, bahkan kini mudah ditemukan di mana-mana termasuk di genggaman tangan. Pinjaman online atau lebih dikenal dengan pinjol sudah merajalela, memberikan pinjaman kepada orang-orang yang membutuhkan dengan bunga yang mungkin tidak sedikit.

Sebagian orang terlena dengan meminjam terus menerus di berbagai tempat hingga terkadang tidak sanggup membayar karena pemasukan yang sedikit dibandingkan jumlah pinjaman beserta bunganya. Alhasil, banyak yang gagal untuk melunasi pinjaman dengan bunga tersebut. Terpaksa, beberapa dari mereka meminjam lagi untuk melunasi utang di pinjaman sebelumnya, gali lubang untuk menutup lubang sebelumnya. Lingkaran setannya terus seperti itu.

Ingat bahwa pinjaman yang sehat adalah pinjaman yang sifatnya produktif seperti untuk modal awal usaha. Jika kita melakukan pinjaman untuk hal konsumtif seperti membeli gawai baru sekadar untuk ikutan tren saja dan gengsi semata, bukan tidak mungkin kita tidak dapat membayar utang. Hati-hati, utang bisa jadi jebakan jika digunakan untuk memenuhi gaya hidup saja. Jadi pastikan utangmu adalah utang produktif, ya!

 

Panic buying, awal dari kerusakan perencanaan

Jika di awal kita telah membahas mengenai perencanaan keuangan, kini mari berbicara mengenai panic buying yang sering terjadi karena pengaruh emosi. Baik panic buying saat membeli barang ataupun investasi, sejatinya panic buying ini hampir selalu melibatkan emosi dan menggunakan dana yang tidak dialokasikan sehingga mengorbankan dana dalam alokasi tertentu.

Sama dalam salah satu permainan di Squid Game, saat panik, kita malah tidak bisa mengontrol diri yang pada akhirnya malah merugikan diri. Saat memutuskan untuk membeli sesuatu, alangkah baiknya berpikir berulang kali tanpa melibatkan emosi, apakah barang atau jasa yang dibeli memberikan dampak yang baik? Dana bagian apa yang akan digunakan? Lihat lagi setiap sisinya, akankah ada kerugian?


Berbicara tentang keuangan memang tak akan ada habisnya. Secara, manusia pada hakikatnya ingin menjadi sejahtera, terutama secara finansial. Apakah Warga KG ingin mengikuti acara Squid Game ini atau mulai menyadari pentingnya pengelolaan finansial? Jika Warga KG ingin mengonsultasikan kondisi keuangan bersama para profesional, Warga KG dapat mendaftarkan diri di Pojok Finansial. Pojok Finansial akan membantu Warga KG mendiskusikan mengenai perencanaan keuangan hingga pengelolaan utang dan investasi agar sejahtera secara finansial. Simak cara berikut untuk mendaftarkan diri di Pojok Finansial:

eap mykg finansialku flyer 01 4 imresizer

Pendaftaran Pojok Finansial