Wellbeing Articles

Counseling

COUNSELING

Seblak Memang Lezat, Tapi Sehatkah Jika Dimakan Sering-sering?

Kamu pernah kepedesan makan seblak, nggak? Tapi nggak kapok dan makan lagi, kan? Buat yang nggak tahu seblak itu makanan apa, merapat ke sini. Seblak itu merupakan kreasi makanan berbahan dasar kerupuk yang ditemukan oleh masyarakat Sunda. Ciri khas dari seblak adalah rasanya yang pedas, sesuai dengan asal kata seblak yaitu segak atau nyegak, yang berarti menyengat, mengagetkan atau mengejutkan. Rasa menyengat yang mengejutkan berasal dari rasa kencur yang dicampur dengan cabai. Bumbu yang wajib hadir adalah kencur.

Secara garis besar, seblak itu makanan yang berisi kerupuk yang direbus bersama dengan bumbu kencur yang dominan dengan rasa pedas. Selain kerupuk, kencur, dan cabai, berbagai bahan kerap ditambahkan misalnya bumbu seperti bawang, kaldu, sayur misalnya sawi, kol, dan pelengkap lain berupa makaroni, bakso, sosis, telur, udang, ayam, dan sebagainya.

 

Apakah seblak makanan tidak sehat?

Seblak memang sering dianggap sebagai makanan tidak sehat. Seblak umumnya minim kandungan zat gizi karena lebih didominasi dengan karbohidrat dan sedikit kandungan protein, lemak baik, dan sayur-sayuran. Benar? Coba deh diingat-ingat, seblak terakhir yang kamu makan itu isinya apa aja?

Bumbu yang digunakan juga bisa turut berperan dalam tuduhan seblak tidak sehat. Penggunaan cabai, minyak, garam, dan penyedap yang sering berlebihan bisa membuat seblak jadi menimbulkan masalah kesehatan. Jadi dikategorikan sebagai makanan sehat atau tidak  sebenarnya tergantung cara menyiapkan dan bahan-bahan yang digunakan.

 

Seblak bisa jadi tidak sehat jika:

  • Menggunakan minyak, cabai, garam, penyedap rasa secara berlebihan.
  • Minim atau bahkan tidak menggunakan protein.
  • Banyak menggunakan makanan olahan seperti kerupuk, bakso, sosis.
  • Minim atau bahkan tidak mengandung sayur-sayuran.
  • Sering dikonsumsi sebagai pengganti makanan pokok.

 

Seblak bisa jadi salah satu pilihan makanan sehat jika:

  • Mendapatkan rasa gurih dari kuah kaldu alami.
  • Menggunakan berbagai bumbu masakan alami seperti bawang putih, kencur, cabai, bawang merah, dan sebagainya.
  • Penggunaan cabai, garam, penyedap rasa, dan minyak tidak berlebihan.
  • Menambahkan berbagai protein seperti telur, ayam, udang, tahu, dan lainnya.
  • Menghindari atau membatasi penggunaan bahan olahan seperti kerupuk, bakso, sosis.
  • Menambahkan berbagai sayuran.
  • Dikonsumsi sesekali saja sebagai makanan rekreasi.

 

Lantas, apakah boleh makan seblak?

Mengapa tidak? Mulai sekarang kalau kamu mau menikmati seblak yang lebih sehat dan lebih terjamin kebersihannya, buat sendiri adalah pilihan yang terbaik!

Tidak perlu khawatir kalau malas membuatnya dan memutuskan untuk jajan saja.

Sudah jago dalam menyulap jajanan seblak menjadi lebih sehat dengan panduan di atas, kan?

 

Penulis: dr. Santi/Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia