Wellbeing Articles

Counseling

COUNSELING

Segala Sesuatu Tentang Diare

Siapa yang tak pernah mengalami diare? Penyakit ini dikenal sebagai ‘penyakit rakyat’ dan sering kali dianggap sepele. Padahal, diare dapat mengakibatkan gangguan kesehatan yang cukup fatal bahkan bisa berujung pada kematian jika tidak ditangani dengan baik.

Pada musim hujan, penyakit diare semakin sering dijumpai. Hal ini disebabkan air hujan kerap membentuk genangan atau bahkan menimbulkan banjir yang akan mengangkat berbagai kotoran di permukaan jalanan. Bersama dengan itu, genangan air akan mencemari sumber air, bagian tubuh atau berbagai benda lain yang terkena genangan air atau cipratan air kotor tersebut. Pencemaran ini berpotensi menyebarkan berbagai virus, bakteri, dan parasit yang dapat menyebabkan diare.

Diagnosis diare ditegakkan ketika orang mengalami buang air besar (BAB) dengan konsistensi cair/encer dalam frekuensi lebih sering dari biasanya, atau 3 kali atau lebih dalam 1 hari.

Pada umumnya diare akan sembuh sendiri tanpa banyak pengobatan, dalam waktu beberapa hari. Yang perlu mendapat perhatian adalah kecukupan cairan dan elektrolit yang hilang selama proses diare. Jika tidak, kita dapat terkena dehidrasi dan ketidakseimbangan jumlah elektrolit. Pada anak-anak, selain dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit, perlu juga diperhatikan asupan nutrisi agar tumbuh kembang anak tidak terhambat.

Ketika diare, minumlah cairan lebih banyak. Hindari minuman yang mengandung kafein (kopi, teh, cokelat), soda, dan alkohol. Cairan oralit sangat direkomendasikan untuk mengganti cairan dan elektrolit yang terbuang ketika diare agar kita terhindar dari dehidrasi. Jika tidak tersedia oralit yang siap minum, buatlah oralit di rumah dengan cara melarutkan:

  • 6 sendok teh gula
  • ½ sendok teh garam
  • 1 liter air matang.

 

Tanda-tanda dehidrasi yang perlu diwaspadai adalah:

  • ubun-ubun pada bayi terlihat cekung
  • mata cekung
  • mata terlihat kering dan tidak mengeluarkan air mata ketika menangis
  • bibir dan lidah kering
  • pusing
  • lelah
  • rasa haus akan timbul pada dehidrasi ringan sampai sedang, tetapi pada dehidrasi berat, rasa haus akan hilang dan pasien akan kesulitan minum
  • kulit terlihat kering dan tidak berkeringat
  • pada dehidrasi berat, jika kulit dicubit, bekas cubitan tidak kembali dalam waktu 2 detik
  • detak jantung meningkat
  • tensi menurun
  • anak rewel atau terlihat mengantuk
  • tidak buang air kecil setelah 3 jam
  • urine terlihat kuning, kuning tua, atau orange
  • jumlah urine sedikit dan berbau menyengat.

 

Selain adanya tanda-tanda dehidrasi, segera konsultasikan kepada tenaga kesehatan jika saat diare kita mengalami:

  • darah segar pada tinja
  • tinja berwarna kehitaman dan lengket
  • demam
  • diare tidak kunjung sembuh setelah 2 hari
  • mual dan muntah sehingga tidak dapat minum
  • nyeri yang hebat
  • diare dialami sesudah bepergian
  • diare dialami setelah konsumsi obat-obatan.

 

Agar terhindar dari diare terutama pada musim hujan:

  • Hindari bermain di genangan air atau banjir.
  • Segera cuci bagian tubuh yang terkena air hujan, genangan air, atau air banjir dengan sabun dan air yang mengalir.
  • Cuci tangan sebelum makan, sebelum menyentuh wajah, sebelum berkontak dengan bayi dan anak, sebelum menyiapkan makanan/minuman, dan sesudah berkontak dengan sesuatu yang kotor (sehabis BAB, mengganti popok, membuang sampah, dll)
  • Cuci buah dan sayur dengan air mengalir.
  • Gunakan pisau dan talenan yang berbeda pada makanan mentah dan perlu dimasak (misalnya ayam, daging, ikan, sayur, dll) dan pada makanan matang atau langsung dapat dimakan (misalnya roti, kue, buah, dll)
  • Pastikan kebersihan makanan, minuman, dan alat makan yang digunakan.
  • Hindari/batasi jajan di tempat sembarangan. Jika terpaksa harus jajan, pilih makanan yang baru dimasak ketika kita memesan atau pilih makanan yang disajikan dalam keadaan panas.
  • Bawa alat makan (tempat makan, sendok, botol minum) dari rumah.
  • Hindari makanan mentah atau setengah matang.
  • Hindari makanan yang terlalu asam, terlalu pedas, dan terlalu berminyak.
  • Makanlah makanan yang mengandung prebiotika dan probiotika.
  • Perbanyak makan buah dan sayur.
  • Cukupi kebutuhan cairan.
  • Tutup makanan agar terhindar dari lalat, kecoa, atau debu.
  • Hindari memanaskan makanan berkali-kali.

Diare dapat dicegah dengan mudah. Pencegahan diare terutama pada anak dapat menyebabkan kualitas tumbuh kembang anak terjaga dengan baik. Mari kita hidup sehat.

(dr. Santi/Medical Center KG)