Pelari tercepat di dunia, yaitu Usain Bolt dapat berlari sejauh 100 meter dalam waktu 9.6 detik saat pertandingan, padahal saat latihan beliau hanya dapat mencapai 100 meter dalam waktu 20 detik. Kira-kira, kenapa hal tersebut bisa terjadi?
Menarik dari cerita Usain Bolt di atas, kita bisa melihat bahwa stres memiliki keterkaitan dengan performa kerja. Salah satu faktor yang membuat Usain Bolt dua kali berlari lebih cepat saat perlombaan dibanding saat latihan adalah karena adanya tekanan dari kompetitor lain. Tantangan yang dirasakan Usain Bolt lebih terasa dalam konteks berkompetisi dibanding saat latihan sehingga performa berlarinya pun bertambah. Hal ini sejalan dengan grafik di atas yang menyimpulkan bahwa:
-
Apabila work-load sedikit, tidak menantang, dan cenderung repetitif maka performa akan rendah.
-
Ketika work-load tinggi, performa juga rendah karena terlalu banyak dan berakibat ke burnout.
Lalu, bagaimana kita bisa mencari sweet spot dan menghasilkan performa yang tinggi?
Find your Rhytm!
Sering kali kita sebagai manusia ingin melakukan dan memprioritaskan banyak hal dalam satu waktu agar terlihat lebih produktif. Namun apakah hal tersebut mungkin untuk dilakukan?
“Mencapai keseimbangan merupakan ekspektasi yang tidak realistis. Daripada itu, temukan ritme kehidupan. Setiap minggu, terdapat pola; pekerjaan, keluarga, kesehatan, hobi, yang berbeda dalam durasi dan intensitasnya.” - Adam Grant
Menurut Adam Grant, justru stres muncul ketika kita berusaha dan berekspektasi untuk menyeimbangkan semuanya. Jadi, daripada kita memiliki tujuan untuk mencapai keseimbangan, lebih baik kita mencari ritmenya. Salah satu caranya adalah Energy Management.
Seperti telepon genggam dan alat elektronik lainnya, tubuh kita juga perlu di-charge. Namun apakah selama ini cara kita me-recharge diri sudah tepat dengan kondisi kita yang sebenarnya? Oleh karena itu, penting untuk kita tahu sumber energi mana yang perlu kita isi agar tidak salah mengatasinya.
Apa saja energi yang kita miliki?
1. Physical Energy
Energi fisik merupakan modal utama atau sebuah fundamental fuel untuk kita melakukan aktivitas sehari-hari, seperti memasak, mandi, pergi ke kantor, dan lain-lain. Energi ini paling cepat habis karena kita pakai seharian untuk me-manage emosi, fokus, dan komitmen mencapai sesuatu. Cara yang bisa kita lakukan untuk me-recharge energi ini adalah dengan makan makanan yang bernutrisi, minum air putih yang cukup, berolahraga, dan tidur yang cukup. Mulailah dengan memperbaiki hal-hal kecil ini untuk mengaktivasi kerja hormon yang bertugas untuk memunculkan perasaan senang dari dalam diri.
2. Emotional Energy
Emotional energy ini adalah energi yang kita pakai sehari-hari saat kita berinteraksi dengan orang lain. Tentu sebagai individu penting untuk kita menjaga emosi positif dalam kehidupan bersosial. Namun, seringkali kita merasa sangat lelah dengan intensitas bersosialisasi yang tinggi dengan banyak orang. Lalu apa yang bisa kita lakukan?
a. Berilah jeda
Belajarlah untuk jeda dan bernafas dengan sadar. Ambilah waktu sebentar untuk merasakan the present moment dengan cara bernafas. Sahabat KG bisa mempraktikannya dengan cara berikut ini: