Wellbeing Articles

Counseling

COUNSELING

Sudah Benarkah Cara Kita Mengonsumsi Vitamin C?

Semua orang tentu ingin punya imunitas tubuh kuat sebagai penangkal segala penyakit, khususnya Covid-19. Apalagi kalau bisa diperoleh melalui ‘sulap’, tanpa usaha berarti dan dalam waktu singkat, semua orang langsung berlomba-lomba mendapatkannya. Sejak pandemi mulai merebak, vitamin C yang dikenal juga dengan nama asam askorbat menjadi naik daun karena minum suplemen vitamin C dipercaya ampuh membentuk imunitas tubuh, layaknya ‘sulap’. Semakin tinggi dosisnya, semakin mujarab. Benarkah?

Pada dasarnya imunitas tubuh diperoleh jika tubuh berada dalam kondisi optimal. Kondisi ini dapat dicapai melalui gaya hidup sehat yang dilakukan secara konsisten, mencakup:

  • pola makan yang sehat
  • aktif bergerak dan rutin olahraga
  • cukup tidur
  • pengendalian stres
  • vaksinasi.

 

Vitamin C sendiri merupakan salah satu bahan baku yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk dan menjaga sistem imunitas tubuh. Selain sebagai salah satu antioksidan, vitamin C juga memiliki fungsi:

  • berperan dalam pertumbuhan, perkembangan, dan perbaikan jaringan tubuh
  • mempertahankan kesehatan kulit, pembuluh darah, gigi, tulang, tulang rawan
  • membantu penyerapan mineral seperti besi
  • membantu menurunkan asam urat berlebih.

 

Vitamin C termasuk jenis vitamin yang larut dalam air dan tubuh kita tidak bisa menyimpan vitamin C dalam jangka waktu panjang. Asupan berlebih akan dibuang melalui proses berkemih. Tubuh juga tidak bisa membuat vitamin C sendiri. Oleh karena itu, kita perlu mendapat asupan vitamin C setiap hari melalui konsumsi makanan/minuman dengan kandungan vitamin C. Sumber vitamin C antara lain:

  • makanan yang secara alami mengandung vitamin C
    • sayuran: sayur berdaun (bayam, kale, dll), brokoli, kembang kol, kubis, paprika, tomat, dll
    • buah: pepaya, stroberi, jambu, jeruk, lemon, nanas, kiwi, mangga, dll
  • makanan/minuman yang difortifikasi
  • suplemen.

 

Kebutuhan vitamin C berbeda-beda pada setiap orang tergantung jenis kelamin, umur, dan kondisi tubuh. Ukuran rata-rata kebutuhan vitamin C harian sebagai berikut:

  • pria dewasa: 90 mg
  • wanita dewasa: 75 mg
  • Anak-anak membutuhkan lebih sedikit:

usia 1-3 tahun sebanyak 15 mg,

usia 4-8 tahun sebanyak 25 mg,

usia 9-13 tahun sebanyak 45 mg, dan

14-18 tahun sebanyak 65-75 mg.

 

Kebutuhan vitamin ini akan meningkat pada:

  • ibu hamil
  • ibu menyusui
  • penyembuhan penyakit
  • perokok aktif dan pasif
  • peminum alkohol.

 

Ada juga beberapa kelompok orang yang mengalami potensi kekurangan vitamin C:

  • orang dengan peningkatan kebutuhan yang tidak meningkatkan asupan vitamin C
  • pola makan yang buruk
  • gangguan makan (anoreksia, bulimia)
  • gangguan mental
  • manula
  • anemia karena kekurangan zat besi
  • sehabis luka atau sakit
  • berada dalam polusi dengan jangka waktu yang lama
  • paparan lama sinar matahari.

 

Untuk mencukupi kebutuhan vitamin C harian, makanlah setiap hari makanan yang bervariasi dengan gizi lengkap dan jumlah yang seimbang. Asupan vitamin C berlebih tidak akan menambah efektivitasnya dan akan segera dibuang dari tubuh melalui urine.

(dr. Santi/Medical Center KG)