Telah menjadi pengetahuan umum bahwa orang dewasa membutuhkan tidur setidaknya 7 sampai 9 jam setiap malamnya agar tetap sehat. Tetapi pada kenyataannya, ada saja orang yang membutuhkan tidur kurang dari 7 jam sehari dan juga ada sekelompok orang yang membutuhkan tidur lebih dari 9 jam sehari. Hal ini bisa terjadi karena sebenarnya kebutuhan tidur seseorang bersifat individual.
Beberapa faktor yang menentukan berapa banyak waktu tidur yang dibutuhkan :
Umur
Jumlah waktu tidur per hari yang disarankan berdasarkan umur :
- bayi 0–3 bulan: 14–17 jam per hari.
- bayi 4–11 bulan: 12–15 jam
- bayi 1–2 tahun: 11–14 jam
- anak 3–5 tahun: 10–13 jam
- anak 6–13 tahun: 9–11 jam
- remaja 14–17 tahun: 8–10 jam
- dewasa 18–25 tahun: 7–9 jam
- dewasa 26–64 tahun: 7–9 jam
- lansia > 65 tahun: 7–8 jam.
Jenis kelamin
Walaupun dibutuhkan lebih banyak penelitian mengenai hal ini, ada penelitian yang mengatakan bahwa perempuan butuh tidur sekitar 10-20 menit lebih banyak daripada pria.
Pekerjaan terutama yang berkaitan dengan rumah tangga selama ini lebih banyak dikerjakan oleh perempuan. Perempuan yang berkarier diharapkan juga sekaligus mengambil beban mengurus rumah tangga. Akibatnya kurang tidur kerap dijumpai pada kaum perempuan.
Gen
Berapa lama seseorang tidur ditentukan juga pada gen yang dimiliki.
Keadaan kesehatan
Beberapa penyakit menyebabkan seseorang butuh banyak waktu tidur atau sebaliknya. Demikian juga dengan efek samping obat.
Aktivitas harian
Orang yang tinggi aktivitas hariannya biasanya membutuhkan waktu lebih banyak untuk tidur.
Dengan banyaknya faktor yang menentukan kebutuhan tidur, maka penting untuk mengetahui kebutuhan tidur masing-masing individu.
Kita mungkin kurang tidur jika :
- Mudah merasa lelah, lemah
- Emosi tidak stabil, mudah tersinggung
- Sering menguap
- Sulit mengingat sesuatu dan berfokus
- Sulit bangun dari tempat tidur di pagi hari
- Butuh alarm, berulang kali menekan tombol snooze, atau butuh bantuan orang lain untuk bangun
- Merasa sulit untuk tetap terjaga saat beraktivitas misalnya rapat, mengemudi, atau setelah makan berat
- Ketika siang hari sering merasa lelah dan harus tidur siang
- Merasa lesu, mengantuk di sore hari
- Tertidur di sofa di malam hari
- Tertidur dalam waktu lima menit atau kurang setelah pergi tidur
- Perlu tidur lebih lama di akhir pekan
- Minat terhadap kehidupan seksual menurun
- Pernah mengalami gangguan suasana hati, misalnya merasa tertekan, cemas, stres, paranoia, atau ingin bunuh diri.
Jika mengalami gejala dan tanda tersebut di atas, cobalah untuk tidur 15-30 menit lebih awal atau bangun lebih lambat. Setelah itu, nilai kembali, jika masih juga mengalami gejala dan tanda kurang tidur, majukan lagi waktu tidur 15-30 menit atau mundurkan waktu bangun. Ulangi semua proses sampai seluruh gejala dan tanda kurang tidur hilang.
Seringkali mencukupi kebutuhan tidur menjadi hal yang sulit diwujudkan.
Tidur merupakan hal yang hampir selalu dikorbankan demi mengejar waktu untuk hal lainnya, pekerjaan, sekolah, kuliah, kehidupan sosial, pekerjaan domestik, dan sebagainya. Jika hal itu yang terjadi, buatlah catatan apa saja yang dikerjakan sejak bangun tidur sampai waktu tidur tiba dan berapa waktu yang dihabiskan untuk melakukan berbagai aktivitas tersebut. Pelajari dan jujurlah pada diri sendiri. Buat prioritas kegiatan, buang yang tidak perlu, dan delegasikan atau minta bantuan untuk kegiatan yang bisa didelegasikan. Belajar bekerja dengan lebih efektif dan efisien. Hindari menunda pekerjaan.
Dengan pengaturan waktu yang baik, maka tidak ada lagi waktu tidur yang dikorbankan.
Waktu tidur itu disisihkan, bukan disisakan.
Penulis: dr. Santi/Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia