Wellbeing Articles

Counseling

COUNSELING

Tidur yang Baik Dimulai dari Posisi yang Tepat

Sekitar sepertiga dari hidup kita digunakan untuk tidur. Tidur mempengaruhi banyak aspek, mulai dari otak sampai usus, mulai dari mood sampai imun. Itu sebabnya jika kita melakukan bagian yang sepertiga itu dengan baik, maka hidup kita yang dua pertiga akan menjadi lebih berkualitas. Hal sebaliknya juga berlaku. Banyak hal yang mempengaruhi kualitas tidur. Kurang gerak, kurang paparan sinar matahari, ruangan yang panas, bising, terang, termasuk posisi tidur merupakan beberapa contoh hal yang berperan.

 

Posisi Tidur Samping

Posisi ini mirip dengan posisi fetal, sama-sama dalam posisi menyamping. Bedanya pada posisi fetal, kedua tungkai ditarik mendekati tubuh, menyerupai posisi janin dalam rahim ibu.

Posisi tidur samping bermanfaat bagi yang ngorok atau sleep apnea karena akan mencegah lidah dan jaringan lunak sekitarnya jatuh ke belakang, menutupi jalan nafas. Pada penderita asam lambung naik (GERD) posisi tidur menyamping dengan sisi kiri berada di kasur akan membantu karena secara anatomi, isi lambung lebih sulit naik ke atas. Hal yang serupa terjadi jika mengalami sembelit. Tidur miring ke sisi kiri akan memudahkan pergerakan isi usus ke arah saluran pembuangan. 

Pada ibu hamil posisi miring dan posisi fetal ke sisi kiri lebih disarankan.

Jika mengalami nyeri bahu atau lengan, disarankan posisi miring dengan bagian yang nyeri di atas. 

Penelitian pada hewan pengerat menyimpulkan bahwa tidur menyamping membantu otak membersihkan sampah-sampahnya sehingga risiko terkena penyakit Alzheimer akan menurun.

Sisi negatif dari tidur menyamping adalah meningkatnya risiko terkena keriput pada kulit wajah serta tegangnya otot rahang dan tengkuk.

Tips:

Gunakan bantal penopang kepala dan leher sehingga kepala dan tulang belakang berada dalam garis yang lurus

Gunakan guling atau bantal di antara kedua lutut

Pada nyeri bahu atau lengan, hindari posisi menggantung dengan menempatkan guling atau bantal untuk menopang lengan.

 

Posisi Tidur Tengkurap 

Sebenarnya bagi sebagian besar orang, terutama ibu hamil, tidur tengkurap adalah posisi yang paling tidak dianjurkan. Posisi ini mengurangi ngorok dan sleep apnea tetapi berpotensi menimbulkan berbagai keluhan termasuk nyeri dan risiko keriput wajah. Secara anatomi dan gravitasi tulang punggung, otot dan organ-organ tubuh akan berada dalam posisi yang tidak ergonomis. Akibatnya muncul ketegangan otot area rahang, leher, bahu, punggung, dan berbagai sendi. 

Tips: 

- Gunakan bantal lunak yang tipis atau tanpa bantal agar posisi leher tidak semakin mendongak. 

- Gunakan bantal di perut bawah untuk membantu tulang belakang berada pada posisi ergonomis.

 

Posisi Tidur Terlentang

Posisi ini memungkinkan tulang belakang berada dalam kondisi yang ergonomis berkat bantuan gravitasi. Posisi ini akan memperparah ngorok dan sleep apnea tapi paling baik bagi yang menginginkan wajah bebas keriput. Juga nyaman bagi penderita flu dengan hidung tersumbat atau berair, nyeri punggung bawah, pinggul, dan lutut. Penderita GERD bisa memilih terlentang dengan area pundak, leher dan kepala ditinggikan

Tips:

- Gunakan bantal di area kepala dan leher. 

- Gunakan bantal di area bawah lutut.

 

Pilih yang mana?

Tidak ada satu pun posisi tidur yang cocok bagi semua orang. Masing-masing orang punya kebutuhan dan kenyamanan yang berbeda. Apa yang baik untuk orang lain belum tentu sesuai untuk kita. Kenali diri dan pilih yang terbaik, ya!

 

Penulis: dr. Santi/Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia