Wellbeing Articles

Counseling

COUNSELING

Tip Menggoreng Makanan untuk Mengurangi Dampak Buruk Kesehatan

Menggoreng makanan sudah menjadi kebiasaan yang umum dijumpai dalam hampir setiap  rumah makan dan rumah tangga di Indonesia. Walaupun, sebenarnya masyarakat mengetahui bahwa mengonsumsi makanan yang digoreng dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan. Bagi warga Indonesia, kebiasaan mengonsumsi gorengan sangat sulit dilepaskan. Namun, nyatanya ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko dari mengonsumsi gorengan. Berikut adalah beberapa tip yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko dari mengonsumsi gorengan.  

1.     Menggoreng sendiri

Hal ini akan membuat kita yakin dengan kualitas gorengan dan kita dapat melakukan berbagai hal yang dapat menurunkan dampak buruk dari gorengan.

2.     Menggunakan air fryer atau oven dalam menggoreng

Menggunakan metode ‘menggoreng’ yang lebih baik untuk kesehatan misalnya dengan air fryer atau dengan oven.

3.     Potong bahan makanan dengan tebal dan besar

Potong bahan makanan dengan ukuran yang besar dan tebal. Semakin banyak permukaaan bahan makanan yang menyentuh minyak maka akan membuat semakin banyak minyak yang menyerap masuk ke bahan makanan.

4.     Perhatikan kebersihan minyak

Gunakan minyak yang baru! Minyak hanya boleh dipakai ulang sebanyak maksimal tiga kali. Pemanasan minyak berulang kali tidak dianjurkan karena akan mengubah struktur kimia minyak.

5.     Jangan menggunakan minyak dalam jumlah berlebih

Gunakan sesedikit mungkin minyak untuk menggoreng. Bahan makanan yang tenggelam dalam minyak ketika digoreng akan menyebabkan semakin banyak minyak terserap ke dalam makanan tersebut.

6.     Perhatikan kelayakan minyak saat menggunakan minyak bekas

Ketika akan menggunakan minyak bekas, pastikan minyak masih layak pakai. Sebelumnya, saring minyak dengan saringan halus agar berbagai remah sisa menggoreng sebelumnya tidak terbawa. Adapun, untuk memeriksa apakah minyak bekas masih layak pakai atau tidak, dapat dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut:

●  Warna minyak kehitaman

●  Konsistensi minyak agak mengental

●  Berbau tengik atau bau tidak enak

●  Minyak keruh dan banyak endapan di dasar minyak

●  Minyak berbusa

●  Minyak sudah digunakan tiga kali.

7.     Gunakan alat untuk menakar jumlah minyak

Untuk wadah minyak, pakai alat/botol minyak dengan mulut kecil, sendok, atau alat penyemprot minyak sehingga mudah menakar jumlah minyak.

8.     Gunakan panci yang bersih dan anti lengket untuk menggoreng

Gunakan panci anti lengket agar pemakaian minyak dapat dikurangi. Gunakan panci yang bersih. Kotoran yang melekat pada panci akan menjadi gosong/hangus dan akan mengurangi kualitas minyak dan berpotensi menimbulkan zat kimia yang bisa memicu penyakit kanker.

9.     Jangan memasukkan makanan sebelum minyak menjadi panas

Saat akan menggoreng, tunggu sampai minyak menjadi panas baru memasukkan bahan makanan. Minyak yang masih dingin akan membuat cita rasa makanan jadi kurang enak dan makanan akan lama matangnya. Semakin lama bahan makanan berkontak dengan minyak goreng, maka semakin banyak minyak yang akan terserap ke dalamnya.

10.  Jangan memanaskan minyak sampai titik didih

Hindari memanaskan minyak di atas titik didih minyak. Agar mudah diterapkan, hindari memanaskan minyak sampai minyak terlihat berasap. Kecilkan sedikit api kompor bila sudah lama memanaskan minyak agar minyak tetap berada di bawah titik didih. Namun,  perlu diingat bahwa menggoreng makanan dengan suhu minyak yang terlalu rendah akan menyebabkan makanan lebih lama matang. Akibatnya, makanan akan berada lebih lama dalam minyak.

11.  Selalu tiriskan makanan seusai digoreng

Segera angkat gorengan setelah matang dan tiriskan dari minyak. Ingat, semakin lama makanan berkontak dengan minyak, semakin banyak minyak yang akan terserap. Setelah ditiriskan, letakkan di atas tisu dapur agar minyak yang masih melekat dapat meresap ke tisu dapur.

12.  Hindari tepung dan gula saat menggoreng

Saat menggoreng, sedapat mungkin hindari pemakaian tepung atau penambahan gula. Tepung atau gula yang dipanaskan dapat menimbulkan reaksi kimia ketika bertemu dengan asam amino dalam bahan makanan membentuk akrilamida. Zat tersebut diduga dapat memicu kanker.

Demikian adalah beberapa tip yang bisa Warga KG lakukan untuk mengurangi risiko yang bersembunyi di balik lezatnya makanan gorengan. Mari kita jaga kesehatan tubuh dengan mengurangi risiko mengonsumsi makanan gorengan demi hidup yang lebih sehat. 

Penulis:    dr. Santi/Medical Center KG

Penyunting: Widi Yulianto/Corporate Communication