SADIS! Satu kata yang dapat menggambarkan pengelolaan keuangan yang baik. Namun, sadis yang dimaksud bukan berarti kejam dan tidak mengenal belas kasihan, melainkan SAbar dan DISiplin begitulah yang diucapkan oleh salah satu pengusaha sukses di Indonesia Tung Desem Waringin. Prinsip tersebut tentunya berlaku juga pada saat menerima THR. Sering kali kita merasa THR adalah uang saku tambahan yang bisa kita “hambur-hamburkan”. Padahal dengan pengelolaan yang lebih baik, THR bisa jauh lebih bermanfaat bagi kehidupan kita pada masa yang akan datang.
Mendapatkan THR memang menyenangkan dan dapat membantu pengeluaran yang meningkat pada hari besar keagamaan, tetapi pengeluaran tersebut tentunya harus dikelola dengan baik juga. Jangan sampai pengeluaran lebih besar dari jumlah THR yang kita terima. Kembali lagi kuncinya adalah SADIS!
SABAR adalah hal yang harus diingat ketika ingin membelanjakan uang THR: Ingat apakah yang akan Sobat KG beli ini adalah kebutuhan atau keinginan? Ingat apakah ada kewajiban yang harus bayar terlebih dahulu sebelum membelanjakan uang THR. Prinsip ini akan mengingatkan kita pada prioritas dalam memanfaatkan uang THR dan menghindari pemborosan serta belanja yang tidak perlu, SABAR juga mengingatkan untuk berfokus pada tujuan jangka panjang dan bukan pada kesenangan jangka pendek.
Prinsip yang kedua adalah DISIPLIN. Disiplin membuat anggaran pengeluaran THR dan mengendalikan pengeluaran berdasarkan anggaran tersebut sangat penting. Tentunya anggaran harus ditetapkan berdasarkan prioritasnya juga. Berikut ini adalah urutan prioritas yang bisa Sobat KG terapkan untuk pengelolaan THR yang lebih baik:
1. Kewajiban di Hari Raya
Utamakan memenuhi kewajiban pada hari raya, misalnya untuk keperluan sedekah hari raya, keperluan memberi orangtua, keperluan untuk membayarkan THR bagi ART atau petugas lingkungan.
2. Lunasi Pinjaman dan Utang
Prioritas yang kedua adalah mengalokasikan uang THR untuk melunasi utang dan kewajiban finansial. Menyisihkan sebagian uang THR untuk melunasi utang tentunya akan meringankan kondisi keuangan di masa yang akan datang. Dalam kondisi tidak memiliki utang, alokasi anggaran ini bisa dibagi dua, yaitu antara kebutuhan investasi dan konsumsi.
3. Tabungan dan Investasi
Sisihkan uang untuk tambahan tabungan dan investasi. Manfaatkan uang yang diterima untuk menambah porsi investasi untuk masa depan Anda. Ingat prinsip SABAR bahwa uang yang diterima harus difokuskan pada tujuan jangka panjang.
4. Keperluan Konsumsi dan Lainnya
Terakhir barulah bisa kita gunakan untuk keperluan konsumsi dan belanja seperti pakaian, makanan, minuman, rekreasi termasuk tiket dan biaya untuk mudik. Pastikan pengeluaran tersebut tidak melebihi uang yang diterima. Sobat KG juga tidak perlu memaksakan mudik setiap tahun bila dana belum cukup. Perketat anggaran hari raya dan investasikanlah uang tahun ini untuk bisa mudik tahun depan, ingat prinsip SABAR.