Wellbeing Articles

Counseling

COUNSELING

Tips Sehat dan Aman Kelola Sisa Hidangan Lebaran

Lebaran telah usai. Kehidupan mulai kembali ke rutinitas. Yang tersisa tidak hanya kenangan dan kelelahan, tapi juga berbagai hidangan lebaran. Dibuang sayang, hendak dimakan tapi telah jenuh. Belum lagi kekhawatiran akan dampak buruk kesehatan, mulai dari kualitasnya sampai pada kandungan lemak, garam, serta gula di dalamnya.

KUE-KUE

Pada umumnya kue kering dapat disimpan selama 2 sampai 3 minggu dalam suhu ruang, 2 bulan dalam kulkas, dan 8-12 bulan jika dibekukan. Kue yang lembab misalnya bolu bisa disimpan dalam suhu ruang selama 3-5 hari dan dalam kulkas selama 7 hari.

Kue sudah tidak layak makan jika :

  • bentuk dan tekstur berubah misalnya yang harusnya renyah menjadi melempem
  • bau yang tidak enak
  • berubah warna
  • basah baik lembab maupun berlendir
  • lewat tanggal kadaluarsa.

    Kebanyakan kue-kue lebaran selain tinggi kandungan tepung, gula, dan minyak (mentega, margarin, minyak, santan, dll), juga kerap banyak mengandung kuning telur. Maka sebaiknya konsumsi dibatasi.

 

LAUK PAUK

Pada umumnya makanan sisa yang disimpan dalam kulkas bertahan 3-4 hari, sedangkan jika dibekukan, makanan dapat bertahan 3-4 bulan.

Lauk pauk lebaran biasanya berbahan dasar santan seperti opor, rendang, sambal goreng ati, sayur santan.

Santan sebenarnya mengandung lemak baik, tapi jika dipanaskan, apalagi dalam suhu yang tinggi, dalam jangka waktu lama, dan atau berulang, maka lemak baik akan berubah menjadi lemak jenuh alias lemak jahat. Konsumsi lemak jenuh berlebihan dapat memicu naiknya kadar kolesterol jahat yang akan meningkatkan risiko penyumbatan pembuluh darah. Akibatnya bisa stroke, penyakit jantung koroner, gangguan ginjal, dan lainnya. Selain itu, kandungan lemak yang tinggi dalam santan dapat memicu peningkatan berat badan jika dikonsumsi berlebihan.

Tips konsumsi lauk pauk sisa lebaran berbahan dasar santan :

  • Panaskan secukupnya saja, usahakan makanan yang sudah dipanaskan dihabiskan dan tidak disimpan lagi.
  • Panaskan sampai seluruh bagian mencapai suhu di atas 70-75 derajat Celcius, setidaknya selama 2 menit.
  • Sebaiknya makanan yang sudah dipanaskan dihabiskan tidak lebih dari 1-2 jam sejak dipanaskan.
  • Agar tidak bosan, kreasikan menjadi lauk lain, misalnya opor ayam, pisahkan ayam, ditambahkan berbagai sayuran dan ditumis. Penambahan sayuran dapat membantu menangkal efek buruk dari makanan sisa tersebut. Kuah santan dapat digunakan untuk membuat semacam nasi uduk atau nasi kuning.
  • Kadar nutrisi akan menurun ketika makanan dipanaskan ulang, maka perlu penambahan nutrisi lain seperti sayur dan buah.

 

Buang makanan sisa yang:

  • terlihat berubah warna (kehitaman, kehijauan, abu-abu, dll) atau berjamur, tampak berlendir atau berair
  • mengalami perubahan tekstur, bentuk menjadi kisut, berkerut, lembek, atau mengeras
  • berbau kecut atau asam, busuk, tengik, atau bau tidak enak. Jangan mencium/menghirup bau makanan yang sudah tampak berjamur. Jamur tersebut dapat terhirup melalui hidung dan menimbulkan gangguan kesehatan.
  • berubah rasa menjadi asam, pahit, tengik, atau rasa tidak enak. Jangan menelan makanan yang dicicip. Segera ludahkan.

    Makanan yang dipanaskan sebaiknya tidak dikonsumsi oleh orang yang rentan misalnya ibu hamil, ibu menyusui, lansia, orang yang mengalami penurunan atau gangguan imunitas tubuh.


Penulis: dr. Santi/Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia