Pada bulan Mei 2025, beberapa negara di Asia seperti Singapura, Hong Kong, Thailand, dan India telah mengalami lonjakan kasus COVID-19 terutama varian JN.1. Kasus di Singapura meningkat 28% dalam satu minggu dengan 14.200 kasus infeksi baru di Hong Kong telah ditemukan 31 kematian terkait COVID-19 dalam seminggu, dan di India ditemukan 257 kasus aktif per 19 Mei 2025.
Varian JN.1 merupakan turunan dari Omicron BA.2.86 atau Pirola. Varian ini pertama kali dideteksi pada Agustus 2023 silam. Mutasi yang terjadi pada JN.1 terletak pada kemampuannya menghindari sistem imun tubuh baik yang berasal dari infeksi maupun yang berasal dari vaksinasi. Selain kemampuan ini, tingkat penularan juga lebih tinggi. Namun, tidak perlu khawatir, karena walaupun mudah menyebar, gejala yang ditimbulkan tidak lebih parah dari varian sebelumnya.
Gejala-gejala Varian JN.1
Gejala yang ditimbulkan oleh varian ini bersifat serupa dengan varian Omicron, yaitu:
- Sakit tenggorokan
- Demam ringan
- Batuk
- Hidung tersumbat atau pilek
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Mual, muntah, atau diare
- Kelelahan
Data Vaksinasi dan Booster
Pemerintah melalui laman https://vaksin.kemkes.go.id/#/vaccines menargetkan 234.666.020 orang untuk sasaran vaksinasi meliputi tenaga kesehatan, petugas publik, masyarakat rentan, masyarakat umum, usia 12-17 tahun dan usia 6-11 tahun. Data menunjukkan bahwa vaksinasi I telah tercapai 86,88%, ke II mengalami sedikit penurunan yaitu 74,57%, ke III sebanyak 39,12%, dan ke IV baru tercapai 2,03%.
Kita Harus Apa?
Tentunya kita tidak berharap akan terulang lockdown seperti masa lalu. Kesadaran dan peran serta masyarakat sangat diperlukan untuk bersama menghadapi gelombang ini.
Tetap tenang dan ambil langkah-langkah penting baik untuk mencegah supaya tidak tertular dan juga ketika kita sakit, kita tidak menularkan kepada orang lain.
Langkah pencegahan agar tidak tertular:
- Hindari kerumunan
- Kenakan masker terutama di tempat ramai atau di ruangan dengan sirkulasi udara yang buruk
- Jaga ventilasi udara misalnya dengan membuka jendela atau menggunakan filter udara
- Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer
- Jaga kebersihan lingkungan
Melakukan vaksinasi dan booster penting, terutama bagi:
- Kelompok rentan, misalnya lansia
- Orang dengan penyakit kronis atau bawaan
- Orang yang minum obat penekan imun secara teratur, misalnya golongan kortikosteroid
- Tenaga kesehatan
- Petugas publik
Jaga imun tubuh dengan menjalankan gaya hidup sehat:
- Makan yang bergizi lengkap dan seimbang
- Rutin olahraga dan hidup aktif
- Cukup tidur
- Kelola stres
Langkah untuk mengurangi penularan jika kita sakit:
- Pantau gejala dan lakukan tes jika perlu
- Memisahkan diri dari orang lain
- Jika terpaksa harus bertemu, kenakan masker
- Menerapkan etika batuk dan bersin
- Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer
- Jaga kebersihan lingkungan
Penulis: dr. Santi/Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia