Info KG

Kilas Balik Permainan Masa Kecil

GODFRIDA WINDA PUTRI NOVIASIH

Corporate Branding Analyst - Dipublikasikan

 

Mugunghwa kochi pieotsumnida

Siapa yang tidak familier dengan kalimat di atas? Salah satu jargon yang berasal dari serial Squid Game yang dibicarakan banyak orang akhir-akhir ini. Selama berjalannya cerita kita dapat melihat beberapa jenis permainan masa kecil yang dimainkan oleh anak-anak di Korea Selatan. Hal tersebut seakan membawa kita kembali pada masa kecil yang kerap kali bermain permainan tradisonal. Oleh karena itu, mari kita kembali menjelajahi waktu dengan membahas beberapa permainan yang dahulu pernah kita mainkan!

 

Petak Umpet

Siapa yang sewaktu kecil sering bermain petak umpet hingga petang dan acap kali dipanggil oleh ibu, lalu bergegas pulang ke rumah?

Walaupun bukan permainan asli dari Indonesia, namun permainan ini sangat digandrungi oleh anak Indonesia. Di samping cara bermainnya yang mudah, petak umpet digandrungi karena tidak memerlukan alat khusus untuk bermain. Selain itu, petak umpet yang sering dimainkan lebih dari dua orang menjadikan permainan ini begitu ramai dan menyenangkan.

 

Ular Naga

Ular naga panjangnya, bukan kepalang.

Menjalar-jalar selalu kian kemari.

Umpan yang lezat itulah yang dicari.

Ini dianya yang terbelakang.

 

Lirik di atas sering kali kita dendangkan sewaktu bermain ular naga. Permainan tradisional yang berasal dari daerah Jakarta ini terdiri dari dua orang yang berperan sebagai penjaga (dengan pemilihan dilakukan secara hompimpa) serta beberapa anak lain yang berbaris dan saling meletakkan tangannya di pundak kawan di depannya.

group young children running playing park 1150 3891

Saat lagu telah usai berdendang, anak yang berada di dalam barisan yang berhasil tertangkap oleh penjaga harus memilih untuk bergabung menjadi anggota tim dari salah satu di antara dua penjaga. Kemudian jika seluruh anak dalam barisan sudah habis, anggota tim yang berjumlah sedikit harus menangkap tim lawan. 

 

Dengan posisi sang penjaga berada di depan berperan sebagai induk, dan anggota lain saling meletakkan tangannya di pundak ataupun pinggang. Berjaga-jaga dan saling melindungi anak yang berada di barisan paling belakang agar tidak diculik pemain lawan. Permainan dikatakan telah usai, ketika seluruh anggota tim yang berjumlah lebih banyak telah berhasil ditangkap oleh tim lawan.

 

Posisi apa yang dulu sering kamu dapat saat bermain ular naga?

 

Galasin atau Gobak Sodor

gobak sodor permainan tradisional

(Foto: Hasan Sakri/jogja.tribunnews.com)

Di dalam serial Squid Game terdapat salah satu permainan tradisional Korea Selatan yang memiliki kesamaan dengan permainan sewaktu kita kecil, yakni galasin atau gobak sodor.

 

Cara bermain galasin dimulai dari membagi pemain menjadi kelompok yang bermain serta kelompok yang berjaga, lalu kelompok yang berjaga dipecah kembali menjadi pemain yang menjaga garis vertikal dan pemain yang menjaga garis horizontal. Secara garis besar permainan terdiri atas kegiatan menjaga dan menembus benteng atau garis yang telah dibuat. Permainan berakhir jika seluruh anggota tim penyerang berhasil kembali ke garis start dengan selamat atau kalah karena tersentuh oleh tim penjaga. Dulu lebih sering bermain gobak sodor saat pagi hari atau saat sore hari nih Warga KG?

 

Engklek

adorable black haired little girl playing hopscotch city park full length copy space childhood concept 74855 11513

(Foto: Surya/Surya/Ahmad Zaimul Haq/m.tribunnews.com)

Engklek merupakan permainan yang dimainkan dengan cara melompati kotak-kotak bernomor yang telah dibuat di tanah menggunakan kapur atau potongan genting bekas dengan satu kaki. Untuk kotak yang berjumlah dua dan posisinya bersebelahan, pemain diperbolehkan meletakan kedua kakinya pada kotak secara bersamaan.

 

Secara garis besar permainan ini dimainkan dengan melemparkan gaco (sebuah batu ataupun pecahan genting) ke dalam kotak-kotak yang telah dibuat. Gaco tidak boleh melebihi kotak yang telah disediakan, jika berada melebihi dari kotak yang disediakan maka pemain dinyatakan gugur.

 

Jika seluruh kotak sudah dilewati, pemain dapat melemparkan gaco tadi dengan membelakangi kotak-kotak yang ada. Jika gaco tersebut mendarat tepat pada kotak yang dikehendaki, maka kotak tersebut akan menjadi “rumah” yang memperbolehkan si pemain untuk berhenti di kotak tersebut ketika sedang bermain.

 

Gundu atau Kelereng

shutterstock 145819682 728x485

Permainan ini sering kali dimainkan oleh anak laki-laki, walaupun tidak dapat dimungkiri beberapa anak perempuan juga sering memainkannya. Permainan gundu atau kelereng cukup mudah dimainkan. Dengan meletakan dan menyusun kelereng atau gundu di tanah yang lapang atau lantai yang luas, lalu menjentikkan kelereng milik kamu ke arah kelereng lawan di depan. Jika kelereng milik kamu mengenai kelereng lawan, maka kelereng tersebut otomatis menjadi milikmu dan dapat dibawa pulang. Permainan akan menyenangkan jika jumlah pemain berjumlah lebih dari dua orang. Berapa banyak jumlah kelereng atau gundu yang kamu punya sewaktu kecil? Apa mencapai satu kaleng biskuit penuh?

 

Sebenarnya kita bisa memainkan kembali loh permainan di atas saat kita sudah dewasa. Tinggal mencari waktu yang pas serta teman yang bisa diajak bermain bersama.

 

Penulis: Rani Ramadhani/KGIC Corcomm 2021

Penyunting: Devin Airlangga/Corcomm 2021