Kamu penyuka drama Korea? Sudah tonton Hometown Cha-cha-cha belum? Kalau belum, yuk, simak review drakor yang satu ini!

Pengantar

Hometown Cha-cha-cha sudah berakhir sejak tanggal 17 Oktober lalu. Kisah yang ringan dan sederhana ini menyentuh hati banyak orang, tak ayal menjadi salah satu drama Korea dengan rating tertinggi di tahun 2021 ini. 

Hometown Cha-cha-cha (Homcha) adalah serial yang merupakan remake dari film Korea tahun 2004 berjudul Mr.Hong. Namun, ternyata drama Korea satu ini tidak terfokus pada kehidupan Hong Du-Sik (Kim Seon Ho) saja sebagai tokoh sentral, tapi juga mengisahkan kehidupan tokoh-tokoh di sekitar Hong Du-Sik yang sangat menarik. Itulah yang membuat Homcha terasa hangat dan menghibur.

Sinopsis

Homcha mengisahkan tentang seorang dokter gigi yang perfeksionis dan seorang pria pengangguran. Dokter gigi tersebut bernama Yoon Hye-Jin (Shin Min-Ah). Ia baru saja pindah ke Desa Gongjin yang terletak di tepi laut. Yoon Hye-Jin membuka klinik di desa tersebut.

Yoon Hye-Jin bertemu dengan seorang pria bernama Hong Du-Sik di Desa Gongjin itu. Para warga desa biasa memanggil Hong Du-Sik dengan Kepala Hong. Hong Du-Sik merupakan seorang pria pengangguran yang selalu siap sedia membantu warga di Desa Gongjin. Yoon Hye-Jin pun tertarik dan penasaran dengan Hong Du-Sik yang selalu hadir dan membantu orang-orang di desa yang membutuhkan uluran tangannya. Mereka berdua akhirnya bertemu dan merasa memiliki ketertarikan satu sama lain. 

Meski memiliki kepribadian yang sangat bertolak belakang, apakah cinta mereka akan bersemi di Desa Gongjin? 

Review

Drama Korea dengan 16 episode ini menjadi salah satu drama slice of life terbaik. Cerita yang sederhana dengan bumbu-bumbu romansa memang sudah menjadi favorit banyak penyuka drakor. Menariknya, cerita yang disuguhkan tidak hanya berkutat pada pemeran utama saja, tapi juga cerita dari warga Gongjin yang memiliki daya pikat tersendiri.

Siapa sangka drama dengan genre komedi romantis ini mengangkat isu-isu mulai dari homoseksual, kritik sosial tentang cara pandang laki-laki terhadap perempuan hamil, pandangan sebelah mata orang kota terhadap orang desa, hingga soal masalah kesehatan mental dan trauma masa lalu. Kompleks namun dikemas dengan sederhana dan baik.

Hubungan romansa antara Hye-jin dan Du-sik pada awalnya terlihat cheesy. Namun, setelah menonton dari pertengahan hingga akhir, romantisme kedua tokoh utama tersebut terlihat manis. Hye-jin yang selalu care dan Du-sik yang selalu siap sedia menemani Hye-Jin. Gak lebay dan bikin gemes!

Baca juga: Review Squid Game: Pertaruhan Nyawa, Perebutan Harta, dan Realita Hidup

Perkembangan karakter Hye-Jin juga terlihat kontras, saat sebelum tinggal di Gongjin ia adalah wanita yang egois mementingkan diri dan merasa lebih baik daripada warga Gongjin. Sikapnya yang acuh tak acuh itu memberi dampak besar pada kehidupannya di desa tersebut, yang akhirnya pada suatu titik Hye-Jin menjadi lebih ramah dan rendah hati. 

Sedangkan Du-sik, meskipun terlihat selalu ceria ternyata ia menyimpan trauma masa lalu yang menyakitkan. Di awal memang terlihat misterius karena ia tak pernah sekali pun mengungkit masalahnya, namun dengan seiringnya waktu, Du-Sik lebih terbuka dengan pasangannya dan kembali menemukan kebahagiaan.

Drama ini juga menyuguhkan pemandangan yang apik dari desa Gongjin di pinggiran laut. Berasa lagi liburan dan ikutan healing bareng Du-sik!

Kekurangan dari drama ini adalah banyaknya quotes atau kutipan yang sebenarnya tidak perlu karena sudah tergambarkan dengan baik melalui visualnya. Mungkin, bagi beberapa orang juga merasakan hal yang sama saat menontonnya. 

Setiap tokoh memiliki karakter yang kuat sehingga cerita menjadi lebih bagus dan menarik. Namun, karena hal tersebut, akhirnya konflik dari tokoh utama tidak fokus. Untungnya, drama ini ditutup dengan baik dan pas.

Drama ini bisa ditonton di Netflix, cocok buat kamu yang lagi cari tontonan ringan dan segar. Kira-kira drama/film apa lagi ya yang akan kita review? Nantikan hanya di MyKG! 

Penulis: Ikhtiarifa Azzahra Wardaya / KGIC Corp. Communications 2021

Penyunting: Devin Airlangga/ Corp. Communications