Setelah sukses memerankan tokoh penyandang disabilitas intelektual pada film Miracle in Cell No. 7 (2022), Vino G. Bastian kembali hadir dengan tokoh yang sangat berbeda melalui film terbarunya Qodrat yang telah menghiasi layar lebar Indonesia pada 27 Oktober 2022 lalu. Film garapan Charles Ghozali ini menjadi film horor perdana yang dibintangi oleh pasangan Vino G. Bastian dan Marsha Timothy. Sejak awal kemunculannya, Qodrat (2022) telah dinanti dan digadang-gadang sebagai film horor lokal terbaik oleh para pecinta sinema Indonesia.
Kisah ini bermula dari kepulangan Ustadz Qodrat (Vino G. Bastian) ke kampung halamannya, selepas menjalani masa tahanan. Sesampainya di sana, ia justru mendapati desa dan pesantren tempat ia menimba ilmu dalam keadaan tidak terurus, kekeringan, serta sering mengalami kejadian-kejadian janggal. Usut punya usut, Ustadz Qodrat pun mengetahui yang menjadi dalang dari setiap kejadian janggal di desanya adalah iblis dari masa lalunya, As’Su-Ala, di mana iblis ini pernah merasuki tubuh anak bungsunya, Alif Al’Fatanah, hingga harus meregang nyawa.
Film Horor dengan Tema Religi Bernuansa Laga
Kita mungkin sering menjumpai film horor yang mengusung tema religi dengan ritual pengusiran setan atau eksorsisme di dunia perfilman Indonesia maupun luar negeri, tetapi yang membuat Qodrat (2022) menjadi berbeda adalah adanya adegan aksi yang disajikan di beberapa scene film.
Menariknya lagi, tokoh Ustadz Qodrat di sini tidak hanya dibuat agamis dan pandai meruqyah, tetapi juga jago ilmu bela diri. Kemampuannya ini ditunjukkan melalui adegan perkelahian hingga aksinya bertarung melawan iblis yang merasuki tubuh manusia. Charles Ghozali seolah berupaya menampilkan sosok Ustadz Qodrat sebagai hero dan iblis sebagai villain.
Melalui sinematografi yang dikemas secara apik dan super keren, Charles Ghozali sukses membuat Qodrat menjadi film bernuansa “superhero” tanpa melunturkan kesan horor sebagai esens utama dalam film ini. Belum lagi, scoring yang mengiringi setiap adegan berhasil membuat Qodrat semakin terasa ngeri dan membuat kita berdebar-debar kala menonton.
Jumpscare dan Representasi Hantu yang Berbeda
Film horor tidak lengkap rasanya jika belum adanya jumpscare dan hantu dengan wujud yang mengerikan hingga membuat bulu kuduk berdiri. Berbeda dengan film horor kebanyakan, Qodrat mampu menyuguhkan film horor yang tidak melulu soal hantu dengan wajah hancur atau berdarah-darah.
Pada film ini, Charles Ghozali justru memberikan bayangan sendiri dengan memvisualisasikan sosok iblis jahat dalam wujud anjing hitam. Wujud ini pun terbilang jarang muncul, lantaran sosok iblis lebih sering ditunjukkan melalui tubuh manusia yang dirasuki.
Walau tidak menampilkan wujud iblis secara terang-terangan, penonton sukses dibuat merinding lewat penyajian jumpscare yang menarik dan kreatif diiringi dengan scoring yang lagi-lagi patut diacungi jempol. Tak hanya itu, CGI atau efek visual yang diberikan cukup halus sehingga membuat adegan terasa lebih nyata.
Pemilihan Bintang Film yang Pas
Kesuksesan sebuah film tidak lepas dari kemampuan berakting para pemainnya. Film Qodrat merupakan salah satu bukti bahwa Indonesia tidak kekurangan aktor dan aktris yang berbakat dan andal. Setiap tokoh pada film ini mampu dimainkan dengan sangat baik, sehingga membuat kita terbawa suasana kala menyaksikan tiap scene dalam film.
Ustadz Qodrat sebagai tokoh utama pun berhasil diperankan dengan gagah, meski ini merupakan kali pertama Vino G. Bastian bermain peran dalam film bergenre horor.
Narasi yang Terasa Terlalu Singkat
Sepanjang film, kita akan diajak “berkelana” bersama sosok Ustadz Qodrat. Alur ceritanya fokus pada perjalanan tokoh utama yang berupaya kembali menguatkan keimanannya yang sempat goyah pasca gagal meruqyah anak bungsunya hingga pertarungannya melawan iblis.
Sayangnya, kekurangan film Qodrat adalah pada penceritaannya. Menurut Admin MyKG, narasi yang disajikan masih terasa terlalu singkat, sehingga menjadikan penyelesaian dalam film ini terkesan buru-buru dan kurang diiringi dengan backstory yang merinci. Meski begitu, cerita serta pesan pada film ini terbilang cukup mudah dipahami dan tersampaikan kepada penonton.
Selain itu, nampaknya Charles Ghozali memang sengaja membuat film ini tampak "kurang lengkap" karena pada akhir film, hilal sekuel film Qodrat sudah diperlihatkan dengan jelas.
Secara garis besar, film Qodrat (2022) sukses menyuguhkan film horor-religi yang terasa nyata dan dekat dibalut dengan sensasi baru nan segar. Apalagi ditambah berbagai adegan aksi, menjadikan nilai plus tersendiri bagi film karya Charles Ghozali ini.
Nah, itulah ulasan mengenai film Qodrat ala MyKG. Jangan lupa saksikan film Qodrat di bioskop kesayanganmu, ya!
Penulis: Nadia Yusuf Istiqomah/KGIC Corp. Communications 2022
Penyunting: Devin Airlangga/PR Analyst Corp. Communications