Ketidaksetaraan gender menjadi perhatian khusus pada satu dekade terakhir. Tidak sebatas berbicara mengenai jenis kelamin antara perempuan dan laki-laki, namun menyangkut bagaimana peran, sikap, hingga kesempatan yang didapatkan di tengah masyarakat. Isu gender kian dialami oleh berbagai negara-negara di dunia, termasuk di Indonesia. Berdasarkan data Gender Inequality Index, Indonesia berada pada peringkat 121 dari 189 negara. Artinya, didapati kesenjangan gender yang cukup memprihatinkan.
Berbagai kasus seperti marginalisasi, subordinasi, stereotipe, hingga kekerasan berbasis gender masih sering ditemui. Hal ini mengakibatkan pembedaan perlakuan terhadap kelompok gender tertentu. Lebih dalam, ketidaksetaraan gender cenderung dialami oleh para perempuan yang menjadi bagian dari salah satu kelompok rentan. Perempuan dipandang sebagai kelompok yang perasa, sensitif, dan lemah. Situasi ini membuat perempuan melewatkan berbagai kesempatan, seperti berkontribusi untuk masyarakat, mendapatkan jabatan yang lebih tinggi, hingga sulit untuk menyuarakan pendapatnya.
Realita tersebut membuat pembahasan mengenai “Kesetaraan Gender” menjadi salah satu poin dari Sustainable Development Goals (SDGs) nomor lima yang bertujuan untuk mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum perempuan. Kendati demikian, hadirnya SDGs meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai gender. Hal ini ditandai dengan munculnya berbagai komunitas dan gerakan sosial yang menyuarakan kesetaraan gender, salah satunya adalah Parapuan.
Parapuan merupakan platform media online yang berdiri di bawah naungan Kompas Gramedia. Secara khusus, Parapuan menyajikan informasi yang berfokus kepada perempuan di ruang yang aman. Harapannya, Parapuan mampu membangun hubungan yang menyuarakan, menghargai, dan merayakan mimpi, keinginan, dan kebutuhan perempuan di Indonesia.
“Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia” menjadi semangat bagi Parapuan untuk terus berkarya dan berkontribusi, dengan mewakili suara hati jutaan perempuan di Indonesia. Karya Parapuan dibagikan melalui media yang dimilikinya, mulai dari website (Parapuan.co), media sosial (Instagram, Facebook, TikTok, YouTube, Twitter), hingga podcast. Parapuan bergerak secara daring dengan menghadirkan program untuk membangkitkan semangat dan mimpi perempuan, seperti Puan Talks, Arisan Parapuan, Ruang Pesan, Ruang Cerita, dan program lainnya.
Puan Talks merupakan program yang berbentuk Instagram Live dengan menghadirkan praktisi yang ahli di bidang tertentu. Topik yang dibawakan cukup beragam seperti pembahasan mengenai skincare, kehidupan ibu, wanita karier, percintaan, cara berpakaian, dan berbagai hal lain yang berkaitan erat dengan perempuan. Lebih dari itu, platform Parapuan juga mendorong perempuan untuk berani berkarya. Parapuan menghadirkan program Arisan Parapuan yang berupa webinar rutin. Pembahasan pada Arisan Parapuan cukup beragam, namun didominasi dengan dengan topik mengenai bisnis, finansial, dan potensi diri. Para perempuan dapat saling berbagai cerita dan menjadi support system bagi satu sama lain. Layaknya gerakan ‘women support women’ yang terus digaungkan belakangan ini.
Pendapat perempuan sangat dihargai oleh Parapuan, melihat suara perempuan di Indonesia kerap dipandang sebelah mata. Oleh karena itu, Parapuan menghadirkan ruang untuk berekspresi dan bersuara mengenai keresahan perempuan dengan program Ruang Pesan dan Ruang Cerita. Sesuai dengan namanya, kedua program tersebut bertujuan untuk menciptakan sebuah ruang aman untuk para perempuan berbagai pengalaman. Parapuan ingin membangkitkan semangat perempuan bahwa suara #KamuDidengar.