Info Unit

Info Unit News

FLASH NEWS

Bentara Budaya Yogyakarta Rayakan Jejak Kompas Gramedia Lewat Pameran Dokumentasi “Kriwikan Dadi Grojogan”

YOGYAKARTA, 26 JUNI 2025 – Bentara Budaya Yogyakarta mempersembahkan pameran dokumentasi bertajuk “Kriwikan Dadi Grojogan”, yang merangkai ulang narasi kelahiran Harian Kompas dan perjalanan panjang kebudayaan Kompas Gramedia melalui Bentara Budaya. Pameran ini resmi dibuka pada Rabu (25/06/2025) di Bentara Budaya Yogyakarta, yang turut dimeriahkan dengan penampilan memukau dari Senandika Band.

Melalui fragmen sejarah, arsip dokumentasi, serta jejak visual media, pameran ini menghadirkan kilas balik tentang bagaimana sebuah gagasan sederhana menjelma menjadi kekuatan besar dalam lanskap media dan budaya Indonesia. 

whatsapp image 2025 06 26 at 12 01 41 217609e0

Dok. Bentara Budaya Yogyakarta

Sebagaimana ditulis dalam pengantar kuratorial oleh Hermanu, titik awal dari perjalanan panjang ini terjadi ketika dua jurnalis muda, P.K. Ojong dan Jakob Oetama, berjalan kaki ke arah timur Yogyakarta sembari berbincang tentang mimpi mereka untuk menerbitkan sebuah majalah sejenis Reader’s Digest dan Het Beste. Percakapan tersebut kemudian melahirkan Intisari pada tahun 1963, dan disusul oleh lahirnya Harian Kompas pada tahun 1965. 

"Dari lembar demi lembar surat kabar Kompas di tahun 1965 hingga deretan buku, majalah, dan terbitan lainnya yang mewarnai ruang baca masyarakat, perjalanan Kompas Gramedia adalah bukti bahwa sesuatu yang kecil bisa tumbuh menjadi besar. Pameran ini merayakan jejak panjang dari yang sederhana, hingga menjadi sumber arus pengetahuan dan inspirasi yang tak pernah berhenti mengalir,” tutur Hermanu.

whatsapp image 2025 06 26 at 12 01 41 a18c279a

Dok. Bentara Budaya Yogyakarta

Pameran ini juga menelusuri tonggak penting lain dalam sejarah Kompas Gramedia, termasuk berdirinya Bentara Budaya pada tahun 1982. Selama lebih dari empat dekade, Bentara Budaya menjadi ruang perjumpaan yang penting bagi para seniman, budayawan, dan masyarakat umum, memperkuat peran Kompas Gramedia dalam dunia kebudayaan nasional.

Judul pameran, “Kriwikan Dadi Grojogan”, berasal dari ungkapan dalam bahasa Jawa yang berarti “percikan yang menjadi air terjun”. Ungkapan ini menjadi metafora dari semangat yang diusung pameran, bagaimana gagasan kecil yang tulus dapat tumbuh menjadi gerakan besar yang mengalir luas dan membawa pengaruh pada lanskap kebudayaan Indonesia.

whatsapp image 2025 06 26 at 12 01 43 ba647bfe

Dok. Bentara Budaya Yogyakarta

Pameran dokumentasi “Kriwikan Dadi Grojogan” akan berlangsung hingga Sabtu (5/7/2025), dan dapat dikunjungi setiap hari pukul 10.00-21.00 WIB di Bentara Budaya Yogyakarta. Seluruh rangkaian acara ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya.