Info Unit

Info Unit News

FLASH NEWS

Dana Kemanusiaan Kompas Salurkan Bantuan Pembaca Kompas untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

KUPANG — Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) menyalurkan bantuan pembaca Harian Kompas untuk penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (9/11/2024). Bantuan berupa bahan pokok seperti beras, minyak goreng, alas tidur, dan perlengkapan kebutuhan lainnya, disalurkan ke titik pengungsian di Hikong, Boganatar, Timutawa, dan Kewapante, dengan dukungan tim dari Toko Gramedia Maumere dan Tribun Flores.

Kepala Desa Timutawa Bernadinus Terang Bulan menyatakan bantuan sangat membantu para pengungsi yang menghadapi situasi sulit akibat letusan. “Bantuan datang tepat pada waktunya,” ujarnya.

Manajer Eksekutif Yayasan DKK Anung Wendyartaka menyebutkan bahwa bantuan ini merupakan yang kedua kalinya pada tahun ini dan disesuaikan dengan kebutuhan mendesak para korban. “Awal 2024, kami juga melakukan hal yang sama. Jenis bantuan yang disalurkan ke para penyintas erupsi kami usahakan yang benar-benar dibutuhkan saat ini,” ungkapnya.

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, yang kembali aktif sejak awal bulan, telah menyebabkan kerusakan besar di wilayah sekitar dengan sebaran material vulkanik yang mencapai hingga 7 kilometer dari puncak. Hingga saat ini, aktivitas gunung masih terus meningkat, dengan 9 korban tewas, 66 luka-luka, dan kerusakan bangunan yang cukup signifikan per Senin (4/11/2024) dini hari.

Erupsi ini juga merupakan salah satu erupsi terbesar dalam satu tahun terakhir sebab material vulkanik panas melambung tinggi hingga 2.000 meter di atas puncak gunung dan sebarannya mencapai 7 kilometer dari puncak.

Distribusi bantuan sempat terkendala ancaman lontaran material batu api dan luncuran awan panas yang mendekati Jalan Trans-Flores, satu-satunya jalur logistik menuju tempat pengungsian. Beruntungnya, bantuan untuk penyintas masih terus berdatangan dari berbagai wilayah di Indonesia dan luar negeri, demi meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana ini.

Kontribusi pembaca Kompas bisa disalurkan melalui rekening BCA 0123021433 atas nama Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas.

                                                                              ***

 

Sekilas mengenai Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) 

Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) adalah lembaga filantropi media yang didirikan oleh Jakob Oetama dan P.K. Ojong (Perintis Kompas Gramedia). DKK bertransformasi menjadi Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas sejak 2011. Cikal bakal DKK dimulai pada 1966 ketika Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin, mengajak media massa memberikan sekaligus mengumpulkan dana dari masyarakat untuk membantu masyarakat miskin. Pemicu lainnya adalah penggalangan dana melalui dompet pembaca Harian Kompas untuk membantu korban banjir di Solo tahun 1966.  

Sejak 1982, DKK tidak hanya mengumpulkan dana tetapi juga terjun langsung menyalurkan dana kepada korban bencana letusan Gunung Galunggung, Tasikmalaya, Jawa Barat. Kegiatan mengumpulkan dan menyalurkan dana pembaca secara langsung kepada korban bencana selanjutnya menjadi pola kerja standar DKK saat terjun ke berbagai peristiwa bencana yang meliputi bencana alam, bencana akibat konflik, dan bencana kemanusiaan. Pengumpulan dan penyaluran dana terbesar dilakukan ketika terjadi bencana gempa dan tsunami di Aceh dan Sumatera pada 2004-2005. 

Selain terjun ke lokasi-lokasi bencana, DKK juga aktif menyalurkan dana bantuan pembaca  untuk menanggulangi masalah kemiskinan, kesehatan, dan pendidikan. Program-program besarnya antara lain operasi katarak untuk 10.000 warga tidak mampu, pembangunan sarana fisik pendidikan, pembangunan fasilitas sanitasi dan sebagainya. 

Awalnya, penggalangan dana DKK melalui Dompet Kemanusiaan Kompas yang berada di bawah naungan Harian Kompas. Para relawannya meliputi wartawan dan karyawan Harian Kompas dari berbagai divisi. Pada perkembangan selanjutnya, penggalangan dana juga dilakukan oleh unit usaha lain di bawah Kompas Gramedia seperti KompasTV, penerbit Gramedia Pustaka Utama, dan Universitas Multimedia Nusantara. Para relawannya kini tidak hanya sebatas karyawan Harian Kompas tetapi juga karyawan-karyawan dari berbagai unit usaha Kompas Gramedia yang tergabung dalam Forum Komunikasi Daerah (FKD). 

 

Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi: 

Anung Wendyartaka  

Manajer Eksekutif Yayasan DKK 

0816-4818-528