Info Unit

Info Unit News

FLASH NEWS

Employee Journalism #7: Ngaji Literasi Ikut Memajukan Bangsa

"Ngaji Literasi" adalah sebuah inovasi yang dilakukan departmen product specialist dan penerbit di lingkup GoRP. Bentuknya adalah mengadakan kegiatan literasi di pesantren seperti seminar, pelatihan menulis, lomba musikalisasi puisi, dan pameran buku.

Kenapa di pesantren?

Pertama, para santri dan kiai adalah orang-orang yang sangat berjasa membawa republik ini dapat menghirup alam kemerdekaan. Resolusi Jihad yang dikumandangkan oleh Hasyim Asy’ari mengobarkan api perlawanan terhadap penjajah. Momentumnya adalah dua peristiwa besar pada tahun 1945, yaitu Proklamasi Kemerdekaan dan Pertempuran 10 November di Surabaya.

Kedua, Alm. Kiai Haji Salahuddin Wahid (Gus Sholah) memberikan pesan bagi para santri untuk membaca dan menulis. Pesan ini dapat dibaca di akun Facebook Ahmad Fao, Koordinator Pustaka Tebuireng. Berikut kutipan pesan Gus Sholah kepada para pengurus Pustaka Tebuireng: “Kita harus mendorong para santri dan para pengurus agar terus menggali potensi menulis dari dalam diri mereka.

Ketiga, berdasarkan data Kementerian Agama tahun 2018 ada empat juta santri yang tersebar di 35.000 pondok pesantren di 34 provinsi. Angka ini menunjukkan tugas sekaligus potensi besar di pesantren untuk menggencarkan gerakan literasi.

Keempat, para santri akan menjadi tokoh-tokoh nasional di masa mendatang, sebut saja seperti wakil presiden K.H. Ma’ruf Amin. Artinya, kerja sama dengan pesantren akan membangun relasi jangka panjang yang dapat bermanfaat bagi keberadaan Kompas Gramedia.

Bagaimana proses dan hasilnya?

Benefit langsung yang diperoleh dari inovasi ini adalah revenue melalui pameran buku, mendapatkan naskah baik dari para ustaz maupun santri, dan branding penerbit GoRP di “pasar pesantren”. Salah satu naskah yang didapatkan adalah biografi Kiai Tar dengan judul "Jati Diri Bangsa". Beliau berasal dari Pesantren Sidiqiyah Jombang Jatim.

Kegiatan ini melibatkan para penulis dan Toko Gramedia. Penulis menjadi narasumber untuk memberikan konten kepada para santri. Konten yang dibagikan bisa berupa isi buku penulis tersebut atau bagaimana proses kreatif dalam menulis. Salah satu penulis yang terlibat adalah Gus Dhofir melalui buku Peradaban Sarung.

"Ngaji Literasi" berlangsung sejak Januari hingga Desember 2019. Selama satu tahun ada 33 pondok pesantren dengan 24.000 yang terlibat. Revenue yang dihasilkan sebesar 720 juta yang berasal dari hasil penjualan saat pameran dan kerja sama co-publishing[1].

Sampai dengan Maret 2020 sudah ada 24 pesantren yang terjadwal akan mengadakan "Ngaji Literasi". Pengembangan berikutnya adalah menggencarkan gerakan “Satu Gramedia Satu Pesantren” yang harapannya memperluas cakupan "Ngaji Literasi" di Indonesia.

Salam Literasi. (*)

 

[1] Co-publishing adalah naskah yang didapatkan dari pesantren dan sudah ada pembelian dari pihak pesantren.