Indonesia merupakan salah satu negara dengan peminat komik terbanyak di dunia. Dikutip dari laman Tribunnews.com, acara NTV Sekai Banzuke (ranking dunia) pada tahun 2013 silam mengungkapkan bahwa Indonesia menduduki peringkat kedua pembaca komik Jepang terbanyak di dunia dengan rata-rata 3,11 buku komik yang dibaca per orang. Hal ini menunjukkan pangsa pasar Indonesia memiliki minat yang sangat tinggi terhadap buku komik, karena jumlah komik Jepang telah mendominasi pasaran Indonesia.
Kendati demikian, Indonesia tidaklah kekurangan komikus yang berkualitas. Terbukti dengan semakin maraknya komik lokal di pasar lokal, bahkan mulai berkecambah di kancah internasional. Kegemarannya membaca komik, ternyata tidak membuat sebagian peminat komik Indonesia hanya menjadi pembaca, tetapi juga berkeinginan kuat untuk membuat karya komiknya sendiri. Menanggapi hal ini, Koloni yang merupakan sebuah imprint dari perusahaan penerbit m&c! berkeinginan menjadi wadah bagi para komikus Indonesia.
Penerbit Koloni telah menjadi rumah bagi para komikus lokal sejak tahun 2003 silam, seperti yang dipaparkan Editor m&c! dan Koloni Ayoga Nanda Restu dalam wawancaranya bersama Tim MyKG pada Kamis (10/11/22), “Melalui berbagai gerakan untuk mendukung komik-komik lokal, m&c! akhirnya melahirkan imprint baru, yaitu Koloni pada 17 Mei 2003. Sampai saat ini, Koloni tetap hadir sebagai wadah bagi teman-teman komikus, penulis, dan creator lokal untuk menerbitkan karya-karyanya,” ujar Ayoga.
Ayoga melanjutkan, Koloni juga tetap dibentuk pada hari ulang tahun dari perusahaan penerbit m&c! sendiri. Bertujuan untuk memayungi karya anak bangsa, kesuksesan Koloni tidak lepas dari sosok berjasa di baliknya. Senior Editor dan Manager m&c! Gupta Mahendra sebagai penggagas Koloni yang menggandeng beberapa komikus dengan “Sang Sayur” yang menjadi salah satu judul komik lokal yang diterbitkan pada awal lahirnya Koloni, “Pada awal tahun Koloni, terdapat sekitar lima sampai enam buku komik yang diterbitkan dan Sang Sayur menjadi salah satu judul komik yang paling terkenal saat itu,” ujar Ayoga.
Setelah “Sang Sayur”, selanjutnya komik lokal yang terkenal adalah “Dream Catcher”, di mana bentuk awal dari komik ini merupakan komik kompilasi dari beberapa komikus lokal ternama. Hingga kini, Koloni telah menerbitkan hampir ratusan judul komik karya anak bangsa yang telah banyak menghiasi pasaran Indonesia. Beberapa judul di antaranya meraih penjualan terbanyak atau best seller, seperti H2O, Their Story, dan adaptasi Webtoon Flawless.
Setiap tahunnya, terdapat lebih dari 10 judul buku komik yang diterbitkan oleh Koloni. Berkaitan dengan hal ini, Ayoga kembali menjelaskan, penerbitan judul di Koloni terbilang dapat menyesuaikan kesanggupan penulis walau telah memiliki target per tahunnya, “Karena di sini semuanya adalah komik lokal, maka penerbitan di Koloni fleksibel, di mana terkadang penulis mampu menghasilkan dua buku dalam satu tahun, dan jika dari pihak redaksi merasa waktunya sudah pas, maka dua buku tersebut bisa diterbitkan,” ucap Ayoga.
Tidak hanya fokus pada penerbitan, Koloni kerap turut serta dalam berbagai acara yang bertujuan untuk mempromosikan segala hal yang berkaitan dengan Koloni, baik komik maupun para komikus Koloni. Adapun beberapa acara terbesar yang dihadiri Koloni, yaitu Indonesia Comic Con, Manga Fest, dan berbagai acara komik lainnya. Kontribusi Koloni ini ditujukan untuk menggandeng para komikus Koloni yang berminat meluncurkan karyanya pada acara tersebut. Hal ini dikarenakan bagi Koloni, para komikus serta komik-komik lokal adalah aset bangsa yang berhak untuk dikenal khalayak luas dan perlu dilestarikan.
Selaras dengan tujuannya melestarikan karya anak bangsa, Koloni membuka submisi bagi para pembaca yang ingin ikut berkontribusi dalam pasaran komik Indonesia dengan mengirimkan karyanya. Persyaratan utama untuk mengirimkan karya ke Koloni hanya perlu menyiapkan naskah dan sampel komik sekitar 5 hingga 10 halaman. Selain itu, karya yang dikirimkan tidak dibatasi dalam genre maupun gaya gambar tertentu. Karena nantinya setiap karya yang diterima akan diberi feedback dan review dari pihak penyunting Koloni.
Lahirnya Koloni diharapkan mampu memberikan andil dalam berkembangnya karya anak bangsa, terutama untuk buku komik. Harapan terbesarnya, Koloni akan selalu menjadi destinasi bagi para komikus lokal untuk mengembangkan karya-karyanya.
Penulis : Nadia Yusuf Istiqomah/KGIC Corp. Communication 2022
Penyunting : Devin Airlangga/PR Analyst Kompas Gramedia