Info Unit

Info Unit News

FLASH NEWS

Kontribusi Universitas Multimedia Nusantara (UMN) dalam Efisiensi Energi

Universitas Multimedia Nusantara (UMN) yang berdiri pada tahun 2006 merupakan wujud nyata Kompas Gramedia dalam upaya mencerahkan bangsa melalui pendidikan tinggi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia dengan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian pada masyarakat). Selama 16 tahun berdiri, UMN yang terletak di Tangerang, Banten dengan luas lahan sebesar 80,000 m2 ini memiliki empat fakultas di antaranya adalah komunikasi, teknik dan informatika, seni dan desain, dan bisnis. 

 

UMN sendiri saat ini sudah memiliki empat bangunan utama yang menunjang kegiatan belajar-mengajar. Keempat bangunan tersebut yaitu Gedung A sebagai gedung rektorat serta departemen, Gedung B dengan fasilitas perpustakaan, laboratorium, dan ruang kelas, Gedung C atau New Media Tower berisi ruang kelas, serta Gedung D atau P.K. Ojong - Jakob Oetama Tower yang digunakan untuk ruang kelas, kegiatan olahraga, dan laboratorium. Dengan empat bangunannya saat ini, UMN terus mengimplementasikan salah satu keunggulannya sebagai sebuah lembaga pendidikan, yaitu konsep green campus yang diusung untuk memberikan kenyamanan belajar pada mahasiswanya dengan tetap memperhatikan dampak terhadap lingkungan. 

 

Melalui konsep green campus, UMN berkomitmen untuk membangun gedung pembelajaran yang hemat energi, dibuktikan dengan hadirnya New Media Tower dan P.K. Ojong - Jakob Oetama Tower sebagai sarana belajar bagi para mahasiswa. Tidak hanya membangun dua gedung tersebut, UMN telah merencanakan pembangunan tiga gedung serupa yang ditargetkan untuk rampung pada tahun 2030. Kelima gedung ini merupakan bagian dari konsep green building yang direncanakan UMN dengan tujuan untuk memakai dan memanfaatkan energi secara efisien dan berkepanjangan. 

 

Untuk bisa menerapkan efisiensi energi, bangunan New Media Tower dan P.K. Ojong - Jakob Oetama Tower memakai beberapa konsep pada arsitekturnya. Kedua bangunan ini dibangun dengan mempertimbangkan lintasan matahari yaitu secara longitudinal dari timur ke barat yang ditujukan untuk mengurangi paparan sinar matahari terhadap bangunan. Tidak hanya itu, untuk mengurangi panas yang masuk ke gedung, tetapi tetap dapat memberikan penerangan yang cukup. Kedua gedung dilapisi dengan dua lapisan kulit atau double facade, di mana kulit dalam berbahan panel m-sistem dan kulit luar berbahan dasar panel aluminium yang ditujukan sebagai peneduh. Agar cahaya matahari dapat tetap menerangi ruang-ruang kelas, kulit luar bangunan atau facade dirancang untuk memiliki lubang-lubang sebagai pintu masuk bagi cahaya alami. 

 

Selain mengatur pencahayaan, UMN juga merancang bangunan New Media Tower dan P.K. Ojong - Jakob Oetama Tower agar dapat memaksimalkan ventilasi alami demi meminimalkan penggunaan AC. Area-area yang menjadi pusat kegiatan dirancang menjadi ruang terbuka yang memanfaatkan aliran udara dari luar bangunan. Tidak hanya pada fisik gedung, UMN juga membuat taman-taman dan menanam banyak pohon agar dapat mengurangi suhu udara yang masuk ke gedung serta memproduksi lebih banyak oksigen. 

 

Berbagai konsep hemat energi yang diterapkan UMN pada kedua bangunan tersebut berhasil menghasilkan beberapa prestasi di antaranya adalah meraih peringkat 146 dunia untuk penghargaan "Most Sustainable University in 2021 UI Green Metric World University Ranking", Juara 1 “Energy Efficient Building” kategori Tropical Building pada ASEAN Energy Award 2014, dan meraih 1st Runner Up “Energy Efficient Building” untuk kategori Tropical Building pada ASEAN Energy Award 2019 di Bangkok, Thailand. Selain pada kancah internasional, UMN juga meraih prestasi di dalam negeri dengan menjadi gedung hemat energi terbaik dalam Penghargaan Efisiensi Energi Nasional Tahun 2013 (PEEN 2013). 

 

Tidak hanya menerapkan konsep ramah lingkungan pada arsitektur bangunannya, UMN juga menerapkan konsep tersebut pada pengolahan limbahnya, baik limbah cair maupun padat. Pengelolaan limbah padat dilakukan dengan memisahkan sampah sejak pembuangan awal dengan tiga jenis tempat sampah yaitu sampah organik, sampah anorganik, dan sampah B3. Selain memisahkannya, sampah organik akan diolah untuk menjadi kompos dan sampah anorganik akan dipilah kembali agar dapat dimanfaatkan. Hal yang sama dilakukan juga pada limbah cair. UMN telah memakai Sewage Treatment Plant (STP) using bacteria aerobic untuk memproses air buangan. Dengan sistem ini, kotoran akan dihancurkan dan diuraikan oleh bakteri yang digunakan, kemudian air akan disaring dengan Water Treatment Plant (WTP). Setelah diproses, air dapat kembali digunakan untuk flushing toilet dan menyiram tanaman. 

 

Arsitektur bangunan ramah lingkungan, pengolahan limbah, dan pengadaan green space yang dilakukan UMN sebagai wujud dari komitmen efisiensi energi ini diharapkan dapat menjadi kontribusi UMN dalam penggunaan energi jangka panjang yang dapat bermanfaat bagi UMN dan juga semua orang, serta dapat diikuti jejaknya oleh berbagai institusi lainnya di Indonesia. 

 

Penulis: Cinta Noor Maharani/KGIC Corp. Communications KG 2022

Penyunting: Devin Airlangga/Corp. Communications KG