Info Unit

Info Unit News

FLASH NEWS

Mengenal Majalah Budaya Populer "Hai-Online"

Perkembangan zaman dan teknologi ternyata mampu membawa angin perubahan pada media penyebaran budaya populer yang hingga kini masih terus berlangsung. Perubahan pola perilaku pada masyarakat menjadi faktor utama diperlukannya penyesuaian media yang digunakan dalam memperluas budaya populer tersebut. Terlebih budaya populer hanya akan berkembang jika berasal dari kebiasaan atau budaya yang disukai sebagian besar orang. Hal ini menjadi alasan utama Majalah HAI terus melakukan inovasi pada konten dan platform yang digunakannya. Yuk, mengenal lebih jauh mengenai Majalah populer HAI!

 

Berawal dari peluncuran Majalah MIDI (Muda Mudia) pada tahun 1972 yang kemudian menjadi cikal bakal lahirnya Majalah HAI (Hibur Asuh Ilmu) di tahun 1977. Sejak kemunculannya majalah HAI membawa tiga peranan penting dalam media massa, yakni sumber informasi, hiburan, dan pendidikan. Sebab Majalah HAI telah menargetkan pembacanya untuk kalangan pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) khususnya pria, tetapi seiring perkembangan zaman yang terus berkembang menjadikan segmentasi pembaca Majalah HAI semakin luas hingga tingkatan Sekolah Menengah Atas (SMA). Dengan tetap berlatar belakang segmentasi kaula muda, Majalah HAI membangun karakternya dengan kesan badung dan jahil.

 

Berawal dari konten-konten populer berupa komik, info teknologi, info remaja, dan sebagainya. Pada tahun 1986, Majalah HAI mulai menghadirkan konten yang lebih dekat dengan persoalan kehidupan remaja melalui berbagai jenis rubrik, seperti HAI Star, CewekHAI, BarBar, Fashion, Demos Page, Music, Movies, Art Zone, Otomotif Zone, My School Page, HAItek, dan masih banyak lagi. 

 

Dengan memperhatikan tren yang berkembang, Majalah HAI mulai melakukan inovasi ke arah yang lebih luas, khususnya dalam bidang musik dan budaya populer yang semakin digemari kawula muda. Selain inovasi dari segi konten, Majalah HAI juga melakukan perkembangan pada gaya bahasa dan platform yang digunakannya. Justru hal ini mendorong Majalah HAI untuk terus berkembang lebih jauh. Sehubungan dengan itu, Majalah HAI resmi mengumumkan untuk berhenti cetak pada bulan Juni 2017 dan beralih ke media online. Berangkat dari keinginan awal untuk menjadi wadah bagi remaja pria dalam menyediakan ruang bersuara. 

 

Walaupun banyak transformasi yang dilakukan, ternyata tidak menyurutkan semangat Majalah HAI dalam menyebarkan informasi tentang budaya populer kepada masyarakat luas. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya jenis konten yang disediakan di platform online mereka saat ini. Jadi, sudah sejauh apa kamu mengenal majalah populer satu ini? 


 

Penulis: Zalfa Jihan Kinanti/KGIC Corp. Communication 2022

Penyunting: Devin Airlangga/Corporate Communication