Info Unit

Info Unit News

FLASH NEWS

Pameran "Kisah dari Palmerah" Warnai Ruangan Bentara Budaya Jakarta

Jakarta, 30 Oktober 2025 — Bagi keluarga besar Kompas Gramedia (KG), Palmerah bukan sekadar alamat kantor. Ia adalah ruang hidup, tempat gagasan tumbuh, persahabatan bersemi, dan semangat kemanusiaan dijaga melalui kerja-kerja sehari-hari.

Dari kawasan ini lahir beragam karya jurnalistik, literasi, desain, dan seni rupa yang merekam denyut zaman serta mencerminkan nilai kejujuran, kebersahajaan, dan tanggung jawab sosial yang menjadi napas Kompas Gramedia.

Dalam semangat itu, Bentara Budaya Jakarta mempersembahkan pameran seni rupa bertajuk “Kisah dari Palmerah”, yang dibuka pada Rabu (29/10) dan berlangsung hingga 8 November 2025 di Bentara Budaya Jakarta, Jl. Palmerah Selatan No.17, Jakarta Pusat.

whatsapp image 2025 10 30 at 16 34 16 95ea69f8

GM Bentara Budaya and Communication Management Kompas Gramedia, Ilham Khoiri (Doc. Multimedia Corporate Communication KG)

Menafsir Ruang dan Ingatan

Pameran ini mempertemukan 44 perupa Kompas Gramedia, baik yang masih aktif berkarya maupun yang telah purna tugas. Mereka datang dari berbagai bidang profesi termasuk redaksi, desain, ilustrasi, hingga percetakan yang semuanya memiliki kedekatan batin dengan dunia seni rupa.

Para peserta menafsirkan ulang pengalaman dan kenangan mereka selama berkarya di Palmerah, memvisualisasikan semangat kerja, nilai kemanusiaan, serta refleksi atas perjalanan panjang 62 tahun Kompas Gramedia dan 60 tahun Harian Kompas.

Para Perupa:
Adinto F. Susanto, Agus Salim, Agus Sutedja, Alf. Yogi S., Aries Tanjung, Barlin Srikaton, Bima M., Bowo Budi Setyo, Candra Rakhmasari, Cosmas Y., Damianus Sunu Wibowo, Darmoro S., Didie SW, Febrina Tiara R.D., Firdaus Husaini, Harifin Rustanto, Helman Taofani, Hermanu, Hilmi Faiq, Ignatius Purnama Adi, Ika W. Burhan, Ilham Khoiri, Jitet Koestana, Keliek D.K., M. Hady Santoso, Muhammad Nasir, Nana Wildiana, Nawa Tunggal, Nunk, Pandu L.P., Patar Butarbutar, Putu Fajar Arcana, Rachmat Riyadi, Rahardi Handining, Rianto Karman, S. Suryolelono, Setianto Riyadi, Steve Clement, Susi Liu, Thomdean, Wandi S. Brata, Wedha Abdul Rasyid, Wiediantoro, dan Yogi Wistyo.

Seni sebagai Cermin Nilai

Di bawah kurasi Frans Sartono dan Efix Mulyadi, pameran "Kisah dari Palmerah" tidak sekadar ruang nostalgia, melainkan refleksi kolektif atas nilai-nilai yang menjiwai perjalanan Kompas Gramedia.

Karya-karya yang dipamerkan menampilkan beragam medium meliputi lukisan, grafis, ilustrasi, komik, hingga karya eksperimental yang memadukan kisah personal dengan semangat kolektif.

“Palmerah bukan hanya tempat bekerja, melainkan ruang batin yang melahirkan cerita, persahabatan, dan permenungan,” ujar Frans Sartono, jurnalis senior Kompas sekaligus kurator pameran ini.

Efix Mulyadi, perupa dan kurator Bentara Budaya, menambahkan, “Karya-karya ini menjadi perwujudan kreativitas yang berakar pada keseharian—di mana kesibukan kerja tidak memadamkan daya cipta dan kepekaan estetik.”

Melalui karya-karya tersebut, publik diajak melihat bagaimana seni rupa menjadi cermin nilai humanisme, kerja kolektif, dan kepekaan sosial yang selama ini hidup di jantung Kompas Gramedia.

whatsapp image 2025 10 30 at 16 34 17 6496560a

Pemerhati Seni Dr. Melani Setiawan (Doc. Multimedia Corporate Communication KG)

Refleksi dari Palmerah

Kisah-kisah dalam pameran ini dihadirkan dengan pendekatan yang beragam, ada yang satir dan humoris, ada yang kontemplatif, ada pula yang realistik dan dokumenter. Namun, benang merahnya tetap sama: Palmerah sebagai ruang nilai dan kenangan.

Tempat di mana mesin cetak berdetak seirama dengan idealisme, tempat di mana berita dan karya lahir dari kesadaran akan kemanusiaan dan kebudayaan.

Beberapa karya menyoroti figur dan ruang kerja yang akrab bagi insan Kompas Gramedia, sementara lainnya menafsirkan Palmerah sebagai simbol pergerakan zaman dan laku spiritual kerja.

Dengan demikian, pameran ini tidak hanya berbicara tentang individu, tetapi juga tentang ruang sosial dan moral yang mempersatukan mereka.

whatsapp image 2025 10 30 at 16 34 16 38cc6cc4

Foto Bersama Para Peserta Seniman (Doc. Multimedia Corporate Communication KG)

Tentang Bentara Budaya dan Kompas Gramedia

Pameran ini juga menjadi bagian dari semangat memperingati perjalanan 43 tahun Bentara Budaya, lembaga budaya di bawah Kompas Gramedia yang sejak berdiri pada 1982 telah menjadi ruang perjumpaan lintas disiplin dan generasi.

Melalui pameran, pertunjukan, diskusi, dan publikasi, Bentara Budaya terus berupaya menjaga kehidupan kebudayaan di tengah masyarakat yang dinamis.

Warisan pemikiran P.K. Ojong dan Jakob Oetama yang menekankan pentingnya kerja budaya sebagai bagian dari kerja kemanusiaan menjadi roh dari setiap langkah Bentara Budaya hingga hari ini.

Melalui Kisah dari Palmerah, nilai-nilai itu dihadirkan kembali dalam bentuk paling tulus: karya seni yang lahir dari keseharian. Pameran dibuka untuk umum dan gratis.

 

Penulis: Blasius/CorpComm Intern
Penyunting: Michelle/CorpComm KG