Mengutip catatan sejarah oleh perkumpulan Desain Grafis Indonesia (DGI), gagasan poster ini muncul dari Soekarno. Pelukis Dullah menjadi model. Affandi yang menggambarnya. Kata-kata “Boeng Ajo Boeng” merupakan sumbangan dari penyair Chairil Anwar atas permintaan Soedjojoyono. Jadi, poster ini hasil kerja keroyokan.
Selanjutnya, lompat jauh ke masa sekarang, apa yang dapat dilakukan para pelukis untuk berkontribusi bagi bangsa? Para seniman dapat memperjuangkan bangsa melalui karya seni sesuai pilihan dan karakternya. Tentu saja tidak harus persis dengan masa lampau, karena setiap zaman memiliki dinamika dan tantangan sendiri.
Dalam konteks ini, Nasirun dan Sujiwo Tejo mengajukan tawaran yang asyik. Mereka berkolaborasi untuk membuat kurang lebih 50 lukisan. Dua seniman ini mendalami metafor dari dunia pewayangan, mengolah karakter (seperti Petruk dan Semar), lantas mengemasnya dalam bahasa visual. Secara tersurat dapat digali nilai-nilai kemanusiaan (humanisme), ketuhanan (transenden) dan lingkungan hidup.
Kolaborasi dua seniman itu menjadi penanda positif. Meski sama-sama mendalami dunia wayang, keduanya memiliki karakter berbeda. Nasirun sepenuhnya pelukis, sedangkan Sujiwo Tejo populer dengan banyak profesi, seperti dalang, aktor, pemusik, juga penulis.
"Bentara Budaya menyambut hangat niat Nasirun dan Sujiwo Tejo untuk berkolaborasi dalam bentuk pameran dwitunggal. Selamat berpameran. Terima kasih kepada semua pihak yang membantu program ini. Penghargaan untuk tim Bentara yang bekerja mewujudkan pameran ini hingga terlaksana dengan baik. Selamat menikmati", kata Ilham Khoiri sebagai General Manager Bentara Budaya.
Pameran ini diawali dari pertemuan kolaboratif antara Nasirun dan Sujiwo Tejo pada 17 Juli 2022 lalu. Aksi performatif mereka digelar di Studio Nasirun di kawasan Bayeman Jl. Wates Yogyakarta. Sujiwo Tejo datang bersama tim kerja dari Jakarta untuk melukis bersama Nasirun, menyanyi, berkelakar, hingga membuka dialog bersama sejumlah budayawan. Setelah 12 bulan aksi kolaborasi tersebut berlalu, akhirnya 50 lukisan mereka digelar di Bentara Budaya Jakarta.
Pertemuan seniman bukanlah pertemuan yang mudah dan sederhana. Dalam perspektif seni sendiri, ketika dua atau lebih seniman bertemu dalam satu kanvas atau satu peristiwa itu berarti terjadi pertemuan ideologi estetika yang sesungguhnya rumit dan kompleks.
Hubungan seni dengan persoalan di dunia luar sering menghasilkan sesuatu yang tidak terbatas. Fungsi karya seni kemudian jauh dari persoalan estetika. Ia bisa tidak lagi menjadi "seni" atau milik dunia seni, karena kepentingan di luarnya. Apalagi ketika memasuki wilayah politik, ekonomi, sosial, religi, dan lainnya. Sejarah membuktikan bahwasanya urusan kesenian bahkan menjadi lebih penting dibicarakan, ketika terkait dengan urusan di luarnya. Demikianlah pula karya hasil kolaborasi Nasirun-Sujiwo Tejo ini.
Nasirun dan Sujiwo Tejo adalah dua individu yang berbeda dalam dunia seni. Nasirun adalah seorang seniman lukis asal Indonesia yang dikenal karena karyanya yang mencerminkan kehidupan masyarakat pedesaan. Dia sering menggunakan teknik kubisme dalam lukisannya.
Sementara itu, Sujiwo Tejo adalah seorang seniman serba bisa asal Indonesia yang dikenal sebagai aktor, sutradara, penulis, dan penyair. Dia memiliki pengaruh kuat dalam budaya populer Indonesia dan sering menggabungkan unsur-unsur tradisional dengan modern dalam karya-karyanya. Keduanya memiliki bakat dan kontribusi yang berbeda dalam dunia seni Indonesia.
Beberapa gambar memotret kegiatan orang sehari-hari. Beberapa karya memuat potret permainan mereka diri sendiri. Semua itu menjadi suatu pola untuk mencapai makna yang lebih mendasar, seperti kebaikan, cinta tanah air (patriotisme), solidaritas, menghargai keberagaman, toleransi, keharmonisan dan perdamaian. Kurang lebih nilai-nilai tersebut disampaikan oleh Nasirun dan Sujiwo Tejo
Dengan demikian, Bentara Budaya Jakarta mengundang semua #SahabatBentara untuk datang dan menikmati pameran seni ini. Selain sebagai ruang rekreasi, pameran ini menyajikan wawasan baru yang tentunya memberi insight baru bagi kalangan muda-mudi maupun masyarakat luas.
Untuk informasi lebih lanjut:
Hubungi:
Media Relations Bentara Budaya
Telepon: 0811993134
Email: info@bentarabudaya.com
Website: www.bentarabudaya.com