Bentara Budaya merupakan lembaga seni budaya di bawah naungan Kompas Gramedia memiliki keragaman koleksi seni rupa baik dua maupun tiga dimensi. Awal mula koleksi benda seni di Bentara Budaya berangkat dari perhatian pendiri Kompas Gramedia, Bpk PK Ojong dan Bpk Jakob Oetama pada seni budaya yang salah satunya ikut mengoleksi benda – benda seni, sebagai salah satu cara membantu seniman dengan membelinya, yang kemudian menjadi koleksi Bentara Budaya. Sebagai tanggung jawab pada masyarakat umum, maka Bentara Budaya melakukan pameran koleksi minimal dua kali dalam satu tahun.
Kali ini Bentara Budaya menampilkan karya rupa perempuan. Para perupa perempuan ini berasal dari berbagai era, dan berbagai aliran seni rupa yang ada. Alice, Alimah, Asnida Hassan, Astuti Kusumo, Besti Rahulasmoro, Camelia Mitasari & Reza Prastica Hasibuan, Dona Prawita Arissuta, Dyan Anggraini, Dyayi Nuswantari Pranahita, Erica Hestu Wahyuni, Harindarvati, Ida Hajar, Iin Risdawati, Ika Yuni Purnama, Januar Ernawati, Juni Wulandari, Justina Tri Sudjatmi, Kartika Affandi, Koestiyah E.S., Laksmi Shitaresmi, Linda Kaun, Lucia Hartini, Mami Kato, Masmundari, Mola, Muntiana, Nabila Nisa Hafidzh (Nisa), Nana Tedja, Ni Made Suciarmi, Paula Isman, Putri Pertiwi, Ramadhyan Putri Pertiwi, Ratmini, Rie Kasahara, Rosya, Siswa Jogja Montessori School Yogyakarta, Siti Neneng Maya, Sri Hartati, Sri Setyawati Mulyani (Cipuk), Sriyani Hudyonoto, Sovi Oktaviani, Treeda Mayrayanti, Trien "Iin" Afriza, Wara Anindyah, Wied Sendjayani, Wiranty. Sebanyak 48 karya dari 46 perupa.