Raflesia Arnoldi mekar di koleksi tanaman climber Kebun Raya Bogor wilayah Jalan Kenari Dua. Sebagai upaya menjaga proses pemekaran bunga, dari kuncup ke bunga terbuka sempurna, kita melakukan proteksi konservasi Bunga Raflesia Arnoldi dengan melakukan perlindungan berlapis agar pengunjung tidak langsung masuk ke lokasi. Namun pengunjung masih bisa melihat langsung di lokasi dari jarak beberapa meter dari lokasi Bunga. Selain peneliti yang terus mengawasi selama 1 x 24 jam, pihak pengelola juga menempatkan pemandu untuk membantu pengunjung dan mengawasi agar proses konservasi berkembangnya Bunga Raflesia secara sempurna. Apabila terjadi penumpukan pengunjung yang ingin melihat Bunga Raflesia Arnoldi, kami menyiapkan layar LCD besar untuk pengunjung dapat melihat secara langsung. Selain itu juga menggunakan pelindung kurungan besi yang berposi untuk menjaga dari sentuhan langsung pengunjung. Selain itu tidak jauh dari Bunga Raflesia Arnoldi yang mekar terdapat satu bakal biji atau knop yang kemungkinan akan mekar beberapa tahun ke depan, jaraknya hanya satu meter dari bunga yang mekar.
Rafflesia Arnoldi R. Br atau lebih dikenal dengan sebutan padma raksasa merupakan Puspa Langka Nasional berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 4 Tahun 1993. Selain ditetapkan sebagai Puspa Langka Nasional, bunga raksasa kharismatik asal Bengkulu ini masuk dalam daftar tumbuhan dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1999 dan IUCN Red list dengan status konservasi terancam punah.
Rafflesia Arnoldi R. Br pertama kali ditemukan pada tahun 1818 di hutan Sumatera oleh seorang pemandu yang bekerja pada Dr. Joseph Arnold yang sedang mengikuti ekspedisi Thomas Stanford Raffles. sehingga tumbuhan ini diberi nama sesuai sejarah penemunya yakni penggabungan antara Raffles dan Arnold. Terdapat 33 spesies Rafflesia di dunia dan 14 jenis di antaranya tumbuh di Indonesia dengan 11 jenis merupakan tumbuhan endemik Sumatera.
Upaya konservasi Rafflesia arnoldi R. Br di luar habitatnya (secara ex situ) sejak tahun 1818 belum membuahkan hasil. Pada tahun 2006 peneliti Rafflesia Kebun Raya Bogor melakukan upaya menumbuhkan biji Rafflesia Arnoldii R. Br asal Bengkulu di vak. XVII yaitu koleksi jenis-jenis tumbuhan pemanjat (climber) termasuk di dalamnya terdapat 7 spesies tetrastigma, yang merupakan inang Rafflesia.
Setelah 16 tahun sejak upaya menumbuhkan, pada awal September 2022 muncul beberapa knop bakal bunga yang salah satunya mekar pada 12 September 2022. Periset dan Kurator Koleksi Rafflesia di Kebun Raya Bogor, Sofi Mursidawati menyatakan bahwa jenis Rafflesia yang mekar merupakan Rafflesia Arnoldii R. Br dan baru pertama kali mekar sebagai hasil budidaya di Kebun Raya Bogor. “Meskipun diameternya tidak lebih 60 cm, namun jenis ini sudah dapat dipastikan adalah Rafflesia Arnoldii R. Br,” ujar Sofi.
“Rafflesia Arnoldii R. Br tumbuh di Tetrastigma lanceolarium (Roxb.) Planch sebagai inangnya yang ditanam pada 22 Januari 1953 sebagai hasil pertukaran tanaman (seed exchange) dari Florida pada tahun 1952,” tambah Sofi. Sebelumnya Kebun Raya Bogor telah berhasil menumbuhkan Rafflesia patma Bl. untuk pertama kalinya pada tahun 2010, dan sampai saat ini telah mekar 16 kali (tahun 2019).