Info Unit

Info Unit News

FLASH NEWS

Puncak Sustainability Week UMN: Peran Perguruan Tinggi Dalam Mewujudkan Keberlanjutan di Indonesia

Tangerang, 30 September 2025 - Universitas Multimedia Nusantara dalam rangka Sustainability Week menyelenggarakan Sustainability Talk bersama Rektor UMN Andrey Andoko, M.Sc., Ph.D. dan Manajer Pilar Pembangunan Lingkungan, Sekretariat Sustainable Development Goals Seknas SDGs Kementerian PPN/Bappenas Rachman Kurniawan. Mengangkat Topik “Reclaiming Sustainability Beyond 20230 Targets”, kegiatan ini tidak hanya ditujukan untuk mengedukasi tentang sustainability tapi juga sebagai langkah dan aksi nyata menuju target Sustainable Development Goals di tahun 2030.

Sebagai bentuk komitmen Universitas Multimedia Nusantara dalam memberikan kontribusi nyata pada aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi, UMN menyelenggarakan Sustainability Week. Kegiatan ini diinisiasi oleh Sustainability Center UMN sebagai salah satu aksi nyata dalam mengimplementasikan dan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals 2030. Sustainability Week mencakup beragam kegiatan, antara lain Lomba Penelitian Belia Banten, Penanaman Mangrove, dan Sustainability Talk, yang seluruhnya dirancang untuk mendorong kesadaran serta partisipasi aktif sivitas akademika UMN dalam pembangunan berkelanjutan.

Kegiatan Sustainability Talk melibatkan empat fakultas di UMN dengan masing-masing topik yang relevan dari setiap fakultas dan menjadi rangkaian puncak acara dari Sustainability Week 2025. Kegiatan ini tidak hanya melibatkan civitas akademik UMN, tapi juga industri dan pemerintah. Dalam puncak Sustainability Talk ini diisi oleh Rektor UMN Dr. Andrey Andoko dan Manajer Pilar Pembangunan Lingkungan, Sekretariat Sustainable Development Goals Seknas SDGs Kementerian PPN/Bappenas Rachman Kurniawan.

whatsapp image 2025 10 01 at 11 08 51

Rachman Kurniawan dalam penyampaian materi pada Sustainability Talk UMN 2025 (Dok. UMN)

“Tantangan global saat ini semakin kompleks, kondisi dunia saat ini tidak hanya berkaitan dengan iklim lingkungan saja tapi ada dimensi lain mulai dari sosial, lingkungan dan ekonomi. Kondisi geopolitik juga kurang baik, dan hal ini membuat banyak masyarakat global mengesampingkan isu keberlanjutan. Isu keberlanjutan sudah didorong di Indonesia sejak 2010, mulai dari Millenium Development Goals hingga sekarang berubah menjadi Sustainable Development Goals,” jelas Rachman Kurniawan.

Rachman menjelaskan mengenai gagasan United Nations tentang “People Planetary Crisis” di mana semakin banyak orang yang tidak sadar mengenai pergantian iklim yang semakin cepat, mulai dari polusi udara, hilangnya aneka ragam hayati, perebutan sumber daya alam, dan berbagai krisis lainnya. Hal ini jika semakin tidak disadari akan menghancurkan dan merusak bumi.

“Dalam SDG terdapat 17 poin yang menjadi agenda di tahun 2030, jika dilihat lebih dalam terdapat 169 target dan 207 indikator dan ini adalah kesepakatan global, Indonesia memiliki 299 indikator tentu lebih banyak karena menyesuaikan Negara Indonesia dan tentu Indonesia masih jauh dari sempurna dan data per tahun 2024, Indonesia telah mencapai 60% masih banyak hal yang perlu kita lakukan,”, jelas Rachman.

Walaupun masih banyak target dan indikator yang perlu dicapai Indonesia, Rachman menyatakan rasa bangganya karena kolaborasi semakin luas untuk mendukung keberlanjutan di Indonesia mulai dari industri, pemerintahan, filantropi, dan juga perguruan tinggi. Bagi Rachman untuk memenuhi target SDG memang diperlukan kolaborasi yang luas.

“Perguruan tinggi sangat mendukung mulai dari riset serta sumber pakar yang memang ditemukannya di perguruan tinggi. Di Indonesia sendiri terdapat 68 perguruan tinggi yang sudah membentuk Sustainability Center tersebar di 25 provinsi. Persebaran paling banyak di Jawa, artinya sesama perguruan tinggi kita perlu berkolaborasi dengan kawasan Indonesia yang belum memiliki Sustainability Center utamanya di Indonesia bagian Timur,” tegas Rachman.

Rachman berpesan bahwa industri, pemerintah dan perguruan tinggi harus terus memonitor perkembangan SDGs. Walaupun hasilnya tidak linear dan masih banyak perlu yang dikerjakan itu menjadi tanda bahwa semakin dekat dengan hasil yang baik akan semakin kompleks, dan terus melakukan inovasi yang berdampak positif untuk keberlanjutan.

Peran UMN Dalam Mencapai Sustainability Development Goals

whatsapp image 2025 10 01 at 11 08 51 2

Andrey dalam pemaparan materi Sustainability Talk UMN 2025 (Dok. UMN)

“Sejak awal UMN memang mengusung konsep ramah lingkungan dan hemat energi, namun saat ini isu keberlanjutan menjadi hal yang penting. Sebagai perguruan tinggi, UMN banyak hal yang bisa dilakukan mulai dari kurikulum dengan framework SDGs, penggunaan energi ramah lingkungan, pengelolaan limbah, dan berbagai hal berkelanjutan lainnya,” jelas Rektor UMN Andrey Andoko, M.Sc., Ph.D. dalam kegiatan Sustainability Talk.

Keberlanjutan menjadi komitmen UMN dan terbukti dalam posisi UMN di UI Green Metric yang berada di peringkat 19 di Indonesia dan 128 di posisi global. Tentu UMN akan terus melakukan berbagai solusi untuk mendukung keberlanjutan mulai dari infrastruktur, transportasi, pengelolaan sampah dan berbagai cara untuk terus mendukung SDGs.

Sustainability Center UMN ini dibuat untuk mewujudkan aspek SDGs dalam kampus yang lebih formal dan sebagai policy maker, mengintegrasikan semua kegiatan akademik, non-akademik, maupun riset harus memiliki poin SDG. Ini juga berlaku untuk stakeholder internal dan eksternal yang memiliki kepentingan dalam mewujudkan aspek keberlanjutan, maka dari itu kita terus melakukan kolaborasi dengan berbagai industri maupun lembaga,” tambah Andrey.

Semua bentuk kegiatan ini sejalan dengan pilar Sustainability Center UMN CORE (Curriculum, Operations, Research, and Engagement). Tentu dengan CORE ini bisa mewujudkan SDGs untuk seluruh sivitas akademik UMN. Serta berkontribusi nyata nantinya dengan jangka waktu yang panjang. 

“Tujuan UMN dalam menekankan sustainability tentu untuk meningkatkan kesadaran dosen, karyawan dan mahasiswa tentang hal ini. Hal yang paling penting adalah UMN dapat membekali mahasiswa dengan green skill, sehingga nantinya setelah mahasiswa lulus mereka dapat berkarya di industri, memenuhi kebutuhan masa depan dan mewujudkan bumi yang layak ditinggal serta menjadi katalis keberlanjutan,” tegas Andrey. 

Selanjutnya UMN akan terus mewujudkan nilai-nilai SDGs ini dan mencari solusi terhadap hal-hal yang masih perlu ditingkatkan oleh UMN. Melalui ini UMN juga akan terus mengedukasi seluruh civitas akademik UMN terkait keberlanjutan. Ke depannya UMN diharapkan menjadi kampus swasta paling berkelanjutan di Indonesia dan menciptakan reputasi yang berdampak kepada masyarakat.