Universitas Multimedia Nusantara meluncurkan program Student Installment Plan (SIP) sebagai solusi bagi calon mahasiswa yang terdampak pandemi secara ekonomi. Berbagai tawaran beasiswa memberi mereka kesempatan untuk melanjutkan pendidikan.
“Meski dalam kondisi begini, pendidikan akan tetap menjadi hal penting dan sebaiknya jangan ditunda,” ungkap General Marketing UMN Arief Setiadi Hernawa. Dengan tidak menunda kuliah, calon mahasiswa diharapkan dapat lebih siap menghadapi industri ketika pandemi selesai nanti. Kondisi yang berdampak pada pembatasan ruang gerak ini sebaiknya dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk meningkatkan kemampuan diri agar siap bersaing.
Fakta bahwa pandemi berimbas pada aspek ekonomi tidak bisa dihindari, termasuk menjadi hambatan dalam memenuhi biaya kuliah. Hal inilah yang mendasari inisiatif program kemudahan pembayaran melalui program SIP UMN.
Calon mahasiswa UMN bisa memanfaatkan program ini untuk mengangsur uang pangkal serta uang semester satu yang biasanya dibayar di awal. Ada tiga bentuk program installment/angsuran yang ditawarkan: Pertama program angsuran setahun. Program ini tanpa syarat, calon mahasiswa bersama orangtua/wali hanya diminta untuk membuat surat pengajuan program ini dan dikirimkan ke UMN.
Program kedua yang ditawarkan adalah angsuran selama 48 kali atau angsuran selama masa kuliah. Harapannya, biaya bisa dibagi dalam hitungan bulanan sehingga lebih meringankan dibanding harus melunasi langsung. Calon mahasiswa diminta menyertakan surat yang menyatakan kondisi finansial sedang sulit akibat pandemi dari RT/RW atau dari sekolah.
Program ketiga adalah mahasiswa bisa mengangsur biaya kuliah lebih dari 48 kali, yaitu 60 kali atau 60 bulan. Tawaran ketiga ini bisa dibilang melebihi masa kuliah (empat tahun) karena mahasiswa masih tetap bisa mengangsur setelah lulus, mendapat kerja, dan memiliki penghasilan sendiri. Calon mahasiswa diminta menyertakan surat yang menyatakan kondisi finansial seperti surat potongan penghasilan orang tua/wali dari tempatnya bekerja, atau surat lain yang bisa membuktikan.
Selama kuliah, mahasiswa akan didorong untuk siap menghadapi industri, bisa dengan membangun bisnis sendiri maupun dengan bekerja di perusahaan. Tak lepas tangan, UMN memfasilitasi hal ini melalui berbagai wadah: inkubasi bisnis Skystar Ventures dan Career Development Center untuk menjejaringkan mahasiswa dengan industri. Tujuannya, mahasiswa bisa memperoleh pekerjaan atau memiliki bisnis bahkan sebelum lulus.
“Biaya yang nantinya akan diangsur ini merupakan biaya yang sudah dipotong beasiswa. Calon mahasiswa bisa mendapat beasiswa dalam berbagai macam jalur termasuk melalui jalur tes beasiswa. Tes yang akan banyak memotong biaya kuliah ini diadakan setiap bulan dan bisa diikuti semua calon mahasiswa,” tutup Arief.