Menariknya, acara ini dibuka dengan pembacaan cerita pendek oleh Erry Yulia Siahaan, Pengajar sekaligus aktif di Komunitas Pulpen Kompasiana, berjudul "Upaca Bendera" karya Rosul Jaya Raya.
Sebuah cerpen yang menggugah banyak sudut dari dunia santri hingga sejarah. Apalagi cara pembacaan cerpen dari Erry tak kalah menariknya dengan alunan nada dan intonasi suara yang menggambarkan suasana latar cerita.
Ketika suasana sudah makin "hangat", masuk sesi disukusi dengan Editor Sastra Gramedia Utama, Mirna Yulistianti yang membahas dengan peran seorang editor di dunia kepenulisan kesusastraan.
Mirna bercerita beragam karya yang pernah disuntingnya, dari EKa Kurniawan, Sapardi Djoko Damono, hingga Ratih Kumala.
"Ada yang berbeda ketika berhadapan dengan novel maupun (buku) puisi, jika menyunting novel lebih punya banyak ruang dalam diskusi dengan pengarangnya," ungkap Mirna.
Akan tetapi, lanjutnya, berbeda dengan menyunting puisi karena pengarang lebih ketat dalam rima hingga formatnya.
"Kita sebagai editor tidak bisa meminta tambah satu baris lagi kepada pengarang," kata Mirna sambil tertawa, membayangkan bagaimana seorang editor berhadapan dengan penulis puisi.
Seperti tidak ada jeda, suasana semakin menarik saat masuk sesi Open Mic Puisi. Ada 10 Fiksianer terpilih yang membacakan puisinya dengan seru dan syahdu.
Lidwina Nathania (Kekekalan Perjuangan), Erni Purwitosari (Ketika Flamboyan Berbunga), Muhammad Iqbal Awaludien ("Resign" Bukan Solusi buat Kamu yang Sedang Emosi), Gideon Budiyanto (Si Badut), Nur Taufik Al Ghifari (Harap Abadi Kesetiaan), Erri Subhakti (Tawaku Masih Menyisakan Pedih), Zarna Fitri (Rindu Itu), Mega Widyastuti (Menertawakan Aku Sendiri), Listhia H. Rahman (Mumpung Aku Masih Mencintaimu), dan Inong Islamiyati (Kepada Jiwa-jiwa yang Rapuh).
Selama mereka tampil, Open Mic Puisi ini juga dijurikan oleh Fury, Managing Editor Fiksi Elex Media.
"Sebenarnya ada 2 puisi yang bagus, tetapi karena hanya mesti memilih satu jadi, ya... boleh gak dipilihnya pakai tepuk tangan saja?", kata Fury di atas panggung, membuat penonton tertawa.