Bermula dari kegemaran membaca, Hestia Istiviani salah seorang Marketing Program Officer di Kompas Media Nusantara mendirikan suatu gerakan literasi yang bernama Baca Bareng. Kegiatan ini terinspirasi dari salah satu artikel milik NPR yang dibacanya tentang silent book club. Artikel tersebut menjelaskan bahwa klub buku tidak harus membahas sesuatu yang tematik, tetapi tersedia juga klub buku yang bertujuan untuk memfasilitasi orang introvert yang ingin bersosialisasi tanpa adanya kewajiban untuk banyak berbicara seperti silent book club. Dalam kata lain silent book club hadir sebagai ruang bersosial bagi orang introvert.
Baca Bareng merupakan silent book club pertama yang ada di Indonesia, sekaligus menjadi pionir lahirnya silent book club di kota-kota lain. Klub buku ini ingin menghadirkan lingkungan membaca yang lebih suportif, nyaman, aman, dan inklusif bagi siapapun yang ingin berkenalan dengan buku. Kegiatan membaca ini berlangsung kurang lebih selama 60 menit dengan anggota berfokus pada buku bacaan yang dibawanya tanpa ada waktu berdiskusi ataupun berkenalan antaranggota. Tidak terdapat ketentuan khusus untuk genre ataupun media buku yang dibaca, bisa berbentuk buku fisik, e-book, ataupun audio book.